Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Tersembunyi Aurora Borealis yang Belum Pernah Kamu Dengar 

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Pavel.shyshkouski)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Pavel.shyshkouski)

Aurora Borealis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cahaya Utara adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan. Banyak orang dari seluruh dunia rela melakukan perjalanan jauh ke daerah kutub utara hanya untuk melihat kilauan cahaya warna-warni yang memukau di langit malam. Namun, meski fenomena ini sudah terkenal, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang Aurora Borealis yang belum banyak diketahui orang.

Selain menjadi fenomena yang visualnya luar biasa, Aurora Borealis ternyata menyimpan banyak misteri ilmiah. Beberapa di antaranya mungkin bakal mengubah pandanganmu tentang bagaimana alam semesta kita bekerja. Jadi, yuk simak beberapa fakta tentang Aurora Borealis yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.

1. Aurora Borealis bisa terjadi di tempat lain selain kutub utara

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/United States Air Force photo by Senior Airman Joshua Strang)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/United States Air Force photo by Senior Airman Joshua Strang)

Sebagian besar orang berpikir bahwa Aurora Borealis hanya bisa dilihat di kutub utara, padahal fenomena ini bisa terjadi di berbagai lokasi yang lebih luas. Bahkan, fenomena serupa juga bisa terjadi di kutub selatan, meskipun lebih jarang terlihat dan dikenal dengan nama Aurora Australis. Fenomena ini terjadi saat partikel bermuatan dari matahari bertemu dengan medan magnet bumi, menghasilkan cahaya yang bisa terlihat di langit.

Namun, Aurora Borealis yang terjadi di kutub utara memang lebih terkenal karena lebih mudah dijangkau wisatawan. Seperti yang dilansir dari National Geographic, Aurora ini dapat terlihat dari negara-negara seperti Norwegia, Islandia, Kanada, hingga Rusia, tergantung dari intensitas aktivitas matahari. Walaupun begitu, daerah kutub selatan juga mengalami aurora, hanya saja lebih sulit diakses.

2. Aurora dapat berubah warna sesuai kondisi atmosfer

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Ross Burgener)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Ross Burgener)

Siapa sangka, warna-warna yang menari di langit itu tidak selalu sama? Aurora Borealis dapat berubah warna tergantung pada ketinggian dan jenis gas yang terlibat dalam reaksi di atmosfer bumi. Warna hijau yang sering terlihat di Aurora biasanya berasal dari oksigen pada ketinggian sekitar 100 km, sementara warna merah muncul pada ketinggian yang lebih tinggi. Di samping itu, warna biru dan ungu bisa terjadi ketika partikel bertabrakan dengan nitrogen di atmosfer.

Bahkan, ada kalanya Aurora bisa berwarna ungu atau merah muda. Seperti yang dijelaskan oleh National Geographic, fenomena ini terjadi saat partikel matahari berinteraksi dengan molekul nitrogen yang ada di atmosfer atas. Jika kamu beruntung, kamu bisa menyaksikan aurora yang memamerkan berbagai warna sekaligus, memberikan kesan visual yang benar-benar spektakuler.

3. Aurora Borealis terkait dengan aktivitas matahari yang tak terduga

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Pavel.shyshkouski)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Pavel.shyshkouski)

Aurora Borealis terjadi karena partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari berinteraksi dengan medan magnet bumi. Namun, intensitas dan durasi fenomena ini sangat bergantung pada aktivitas matahari. Pada saat matahari memasuki fase yang aktif, jumlah partikel yang dipancarkan meningkat, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya Aurora dengan intensitas tinggi.

Kamu mungkin tidak tahu bahwa saat matahari sedang berada dalam siklus aktivitas yang sangat tinggi, seperti pada solar maximum, kita dapat menyaksikan lebih banyak fenomena aurora. Seperti yang dijelaskan NASA dalam sebuah laporan, siklus matahari ini berlangsung selama 11 tahun, dan saat puncaknya, Aurora Borealis bisa lebih sering muncul dan lebih terang dari biasanya.

4. Aurora dapat memengaruhi komunikasi dan satelit

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Arctic light - Frank Olsen)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/Arctic light - Frank Olsen)

Meskipun terlihat indah di langit, Aurora Borealis sebenarnya juga memiliki dampak lain yang lebih teknis, yaitu pada sistem komunikasi dan satelit. Ketika partikel-partikel matahari tersebut memasuki atmosfer bumi, mereka bisa mengganggu gelombang radio dan sistem GPS. Gangguan ini terjadi karena aurora memengaruhi lapisan ionosfer, yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh American Geophysical Union, gangguan ini lebih sering terjadi saat aktivitas aurora sedang mencapai puncaknya. Ini bisa menghambat komunikasi dengan satelit dan menyebabkan kesalahan dalam penentuan posisi GPS. Jadi, meskipun aurora terlihat cantik, dampaknya pada teknologi pun cukup signifikan, terutama di wilayah yang lebih dekat ke kutub.

5. Aurora Borealis bisa muncul kapan saja, tidak hanya di musim dingin

ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/W.carter)
ilustrasi Aurora Borealis (commons.wikimedia.org/W.carter)

Mungkin banyak orang berpikir bahwa Aurora Borealis hanya muncul saat musim dingin. Padahal, aurora bisa muncul sepanjang tahun, meskipun lebih sering terlihat pada musim gugur dan musim dingin ketika malam lebih panjang. Selama kondisi cuaca mendukung dan matahari sedang aktif, aurora bisa muncul kapan saja, bahkan saat musim panas di wilayah kutub.

Fenomena ini dapat terjadi pada waktu malam hari yang cukup gelap, dengan kemungkinan lebih besar terjadi di malam yang tidak berawan. Jadi, jika kamu berencana untuk melihat aurora, pastikan untuk memilih waktu yang tepat, tapi ingat bahwa fenomena ini bisa terjadi kapan saja, sepanjang tahun.

Aurora Borealis memang fenomena langit yang tak hanya memukau, tetapi juga mengandung banyak cerita ilmiah yang menarik. Dari perbedaan warna yang indah hingga dampaknya pada teknologi, Aurora Borealis memiliki pesona yang tak lekang oleh waktu. Jika suatu hari nanti kamu berkesempatan untuk melihatnya secara langsung, pastikan untuk menikmati setiap momen karena siapa tahu ada banyak lagi fakta menarik yang belum kamu ketahui tentang fenomena ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us