7 Fakta Tikus Penidur, Pemakan Bunga yang Mengalami Hibernasi Panjang

Penyebaran tikus penidur sangat luas, menjangkau seluruh Eropa, Asia dan afrika. Membentang dari barat Spanyol dan di timur Jepang, dari Swedia di utara hingga sub-sahara Afrika di selatan. A-Z Animals menginformasikan bahwa tikus penidur menghuni berbagai habitat, mulai dari hutan hujan, gurun, sabana dan semak belukar.

Akan tetapi, mereka lebih menyukai area yang berada di dekat sungai dan singkapan berbatu agar bisa bersembunyi dari pemangsa. Tikus penidur bahkan tak jarang ditemui hidup berdampingan dengan manusia. Mereka bisa berada di rumah, gedung, taman dan beberapa kawasan pertanian.

Penampilan tikus penidur memang mirip tikus pada umumnya, telinganya bulat dan ekornya panjang. Akan tetapi, mereka sebenarnya tidak berada dalam famili yang sama dengan tikus pada umumnya yaitu Muridae. Melansir Treehugger, tikus penidur berada dalam famili Gliridae dan berbagai sub-ordo dengan tupai dan berang-berang. Bagaimana menurutmu?

Karena wilayah penyebarannya sangat luas, tikus penidur terbagi dalam banyak spesies di seluruh dunia. Sebagian besar dari mereka berwarna cokelat kecemasan, ekornya berbulu halus dan matanya cokelat. Ukurannya beragam dan ada yang tampak memiliki topeng gelap di sekitar matanya. Sumber yang sama menjelaskan bahwa salah satu spesies paling langka dari 29 spesies tikus penidur yang diketahui adalah mouse-tailed dormouse yang berasal dari Turki dan Bulgaria.

Sebagai pemakan segala, tikus penidur memiliki menu makan yang sangat beragam. Makanan utamanya adalah hazelnut, terutama saat mereka memasuki periode sebelum berhibernasi. Tidak hanya itu, tikus penidur juga mengonsumsi buah-buahan, kacang-kacangan dan bunga yang menyediakan nektar serta serbuk sari.

Tikus penidur membutuhkan berat setidaknya 15-18 gram agar bisa bertahan hidup dalam berhibernasi. Jadi, hewan pengerat ini harus makan sebanyak mungkin sebelum musim dingin tiba.

Wilayah penyebarannya yang luas membuat mereka hidup di berbagai iklim. Tikus penidur yang berada di daerah beriklim sedang mengalami periode hibernasi yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. Mereka akan membuat sarangnya di hutan, bersembunyi di balik batang kayu maupun tumpukan dedaunan.

Terkadang, tikus penidur menggunakan sarang burung yang ditinggalkan atau membangun sarangnya sendiri dengan kulit kayu dan dedaunan. Pada periode hibernasinya, tikus penidur sesekali terbangun dari tidur panjangnya untuk mendapatkan camilan.

Salah satu kemampuan tikus penidur adalah memanjat. Mereka mempunyai jari kaki yang panjang dan cakar tajam. Ukuran tubuhnya memang kecil, tapi mereka mampu berlari ke atas pohon dan melalui dahan dengan mudah saat mencoba menghindari pemangsa atau sedang meraih buah beri yang menjuntai. Tidak hanya memanjat, cakarnya juga sangat bermanfaat saat tikus penidur harus menggali tanah.

Setelah menghabiskan waktu untuk tidur selama periode hibernasi, tikus penidur akan kawin sekali atau dua kali dalam setahun. Biasanya terjadi selama musim semi dan musim panas, tergantung pada spesiesnya. Tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinannya, tapi mereka dipercaya sebagai poligini di mana jantan bisa kawin dengan beberapa betina.

Tikus penidur ternyata terbagi menjadi banyak spesies dan hidup dalam kelompok keluarga. Mereka pemakan segala yang sangat pandai memanjat. Sangat disayangkan bahwa di tahun 2019, People's Trust for Endangered Species melaporkan bahwa status tikus penidur di U.K hampir punah. Ancaman utamanya adalah kehilangan habitat.