5 Fakta Ular Hidung Babi Timur, Bisa Berpura-pura Jadi Ular Kobra

- Ular hidung babi timur memiliki penampilan unik dengan tubuh gumpal dan moncong menyerupai babi.
- Ular ini memiliki mekanisme pertahanan unik, seperti pura-pura mati dan memuntahkan makanannya.
- Ular hidung babi timur termasuk hewan poliginandri.
Kalau bicara soal ular dengan penampilan aneh sekaligus lucu, tak lengkap rasanya jika tak menyebut ular hidung babi timur (Heterodon platirhinos). Bagaimana tidak? Ular yang satu ini memiliki tubuh yang gumpal, tetapi tidak terlalu panjang dan kepala yang bagian ujung yang menyerupai moncong babi. Kombinasi warna sisik mereka juga bisa dibilang cukup atraktif, tergantung di mana kita menemukan ular ini, misalnya warna hijau, jingga, merah, cokelat, abu-abu, dan hitam.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, panjang ular hidung babi timur tidak terlalu impresif. Individu dewasa umumnya hanya mencapai panjang 45—105 cm saja dengan betina lebih besar dari jantan. Selain soal ukuran dan bentuk tubuh unik mereka, ular hidung babi timur juga memiliki beberapa fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Karena itu, kalau penasaran, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Ular hidung babi timur tersebar di kawasan Amerika Utara, khususnya Amerika Serikat dan Kanada. Di Amerika Serikat, ular ini bisa ditemukan di wilayah tengah hingga timur, sementara di Kanada peta persebaran utama mereka ada di wilayah Ontario. Pilihan habitat ular hidung babi timur bisa dibilang cukup beragam. Mereka ditemukan mulai dari kawasan berbatu dan berpasir, padang rumput, tepi hutan, hingga daerah yang dekat dengan sumber air.
Tentunya, ular hidung babi timur tergolong karnivor sejati. Hanya saja, mereka termasuk pilih-pilih makanan. Dilansir Animal Diversity, sebisa mungkin ular ini akan mencari katak Anaxyrus terrestris atau jenis katak lain yang tak jarang beracun. Beruntungnya, mereka tak perlu khawatir jika menelan katak beracun. Sebab, di dalam sistem pencernaan ular hidung babi timur, terdapat enzim khusus yang bisa menetralkan racun dari tubuh katak.
Menariknya, moncong panjang ular ini bukannya tanpa fungsi. Mereka kadang menggunakan moncong itu untuk menggali tanah demi menarik katak yang bersembunyi di dalam tanah ke luar. Seandainya sulit untuk mencari makanan favorit mereka, sebenarnya ular ini masih bisa memburu beberapa jenis mangsa lain. Mereka diketahui pernah memakan reptil, ikan, mamalia kecil, salamander, ataupun cacing.
2. Termasuk ular berbisa, tapi ...

Dulunya, ular hidung babi timur dikenal sebagai ular tak berbisa. Adapun, alasan utamanya karena ular ini hampir tidak pernah menyerang, apalagi menggigit manusia. Memang, ular hidung babi timur tergolong ular yang pemalu. Bahkan, mereka lebih memilih menggunakan mekanisme pertahanan lain jika sedang merasa terancam. Namun, anggapan kalau mereka bukan termasuk kategori ular berbisa itu ternyata keliru, lho.
AZ Animals melansir kalau ular hidung babi timur memiliki bisa yang mereka simpan di dalam kelenjar Duvernoy. Akan tetapi, bisa milik ular ini sangat spesial karena hanya berefek pada amfibi atau katak yang jadi makanan favorit mereka. Saat berburu, ular ini akan menyuntikkan bisa mereka melalui gigi taring belakang besar sekaligus merobek bagian tubuh katak yang bisa mengembang.
Jenis racun pada bisa ular hidung babi timur tidak membahayakan bagi manusia. Seandainya tergigit—meski kasusnya sangat jarang terjadi—kita tak akan merasakan efek apa pun pada tubuh. Akan tetapi, ada pengecualian jika tubuh korban gigitan memiliki alergi khusus pada saliva atau racun karena biasanya di tubuh orang-orang tersebut akan mengalami bentol-bentol di sekitar area gigitan ular ini.
3. Punya mekanisme pertahanan diri yang unik

Ketimbang mengandalkan bisa dengan racun lemah, ular hidung babi timur punya cara lain untuk menghindari bahaya. Sebagai informasi tambahan, ular yang satu ini memiliki cukup banyak predator alami di habitat mereka, misalnya rubah, rakun, burung elang, oposum, hingga beberapa spesies ular pemakan ular. Kalau dilihat dari kacamata kita sebagai manusia, sebenarnya cara ular hidung babi timur mempertahankan diri terbilang unik dan lucu.
Dilansir Florida Museum, ular ini akan berpura-pura mati saat merasakan ancaman mendekat. Jika itu belum cukup, mereka akan memipihkan bagian leher, layaknya ular kobra, sambil mendesis sekeras mungkin. Ular hidung babi timur memang tak akan menegakkan tubuh seperti ular kobra saat sedang memipihkan leher, tetapi pada fase ini mereka bisa saja menyerang si pengganggu. Uniknya, "serangan" ini lebih berupa pada terjangan palsu karena mulut ular ini sama sekali tak terbuka saat menerjang.
Kalau itu semua belum cukup, mekanisme pertahanan berikutnya akan sedikit menjijikkan. Ular hidung babi timur akan buang air besar dan memuntahkan makanan mereka jika ada supaya bau tidak sedap menyebar ke sekitar tubuh mereka. Jika predator yang mengancam mereka mundur, ular ini akan kembali berpura-pura mati sambil bergerak menyingkir secara perlahan.
4. Sistem reproduksi

Ular hidung babi timur termasuk hewan poliginandri, jantan maupun betina akan kawin dengan beberapa pasangan berbeda. Biasanya, jantan yang aktif mencari betina dengan melacak bau yang ditinggalkan calon pasangan di sekitar habitat mereka. Musim kawin ular ini berlangsung sekitar April—Mei, sedangkan masa bertelur berlangsung pada Juni—Juli.
Dilansir Animalia, betina biasanya akan menghasilkan 8—40 butir telur dalam 1 musim kawin. Telur-telur itu dikubur di dalam tanah, batang pohon mati, ataupun batu. Masa inkubasi telur ular hidung babi timur berlangsung selama 60 hari dan mereka akan terlahir dengan panjang 10—20 cm serta bobot 3—12 gram. Saat baru lahir, anak ular ini tampil dengan sisik berwarna putih cerah yang sangat menarik untuk dilihat. Butuh waktu 18—24 bulan sebelum anak ular hidung babi timur mencapai usia kematangan seksual.
5. Suka mengubur diri

Moncong yang dimanfaatkan untuk berburu dan cara meletakkan telur saat musim kawin rasanya jadi petunjuk kuat kalau ular hidung babi timur sangat suka menggali tanah. Ular ini tergolong hewan diurnal (aktif pada siang hari) sehingga mereka akan segera mencari tempat beristirahat saat malam tiba. Menariknya, ular ini juga diketahui akan berhibernasi saat musim dingin tiba atau sekitar September—November.
Nah, saat beristirahat atau berhibernasi inilah, kemampuan menggali tanah ular ini akan menonjol. Dilansir Animal Diversity, ular hidung babi timur akan mencari tanah berpasir sebagai tempat beristirahat. Mereka lalu akan menghunjamkan kepala ke dalam tanah itu dan mulai menggerak-gerakkan tubuh sehingga tercipta gerakan seperti sedang menggali. Ular ini akan terus melakukan gerakan itu sampai tubuh mereka tertutup pasir hingga kedalaman 25 cm sebelum akhirnya beristirahat.
Status konservasi ular hidung babi timur sebenarnya masih ada dalam kategori kekhawatiran rendah (Least Concern) dalam catatan IUCN Red List. Akan tetapi, saat ini, ular ini sedang menghadapi sejumlah masalah yang perlahan menggerus populasi mereka. Adapun, kehilangan habitat akibat kerusakan alam, tertabrak pengendara di jalan, hingga perburuan oleh manusia mulai mengancam keberadaan ular ini.