Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Semua Ular Berbisa Mematikan?

ilustrasi ular (pixabay.com/Storme Kovacs)

Secara umum, ular terbagi atas dua jenis, yaitu ular berbisa dan tidak berbisa. Selama ini, ular berbisa dianggap sebagai spesies yang paling mematikan karena gigitannya mengandung racun yang dapat  membunuh manusia dalam sekejap. Namun,  pernahkah kamu bertanya apakah semua ular berbisa mematikan?

Sebagian besar ular berbisa menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsa kecil seperti tikus atau kadal. Meskipun begitu, reptil ini dapat menggigit manusia ketika merasa terancam atau terganggu. Menariknya, tingkat racun yang dihasilkan oleh ular berbisa ternyata bervariasi antara satu spesies dengan spesies lainnya. Di sini, kita akan membahas lebih jauh tentang ular berbisa dan apakah semua ular berbisa mematikan?

1. Mengenal ular berbisa

ilustrasi ular (pexels.com/Víctor C)

Bisa ular memiliki berbagai tujuan, yang utama adalah untuk menaklukkan mangsa dan pertahanan diri. Potensi bisa ular sangat bervariasi antar spesies. Misalnya, mamba hitam memiliki bisa yang sangat mematikan, yang mampu menyebabkan kematian dalam beberapa jam tanpa pengobatan. Meskipun begitu, banyak ular berbisa lainnya memiliki racun yang tidak terlalu berbahaya sehingga hanya menyebabkan nyeri atau pembengkakan lokal.

Misalnya, anggota genus ular garter umumnya dianggap tidak berbisa. Padahal, mereka sebenarnya menghasilkan bisa, tetapi bisa ini sangat ringan dan tidak berbahaya bagi manusia. Selain itu, ular cape coral, ular karoo whip, dan ular copperhead juga memiliki bisa yang tidak mematikan, sehingga tidak menimbulkan dampak apa pun pada manusia.

Di sisi lain, kobra India, meskipun cukup berbisa, memiliki tingkat kematian yang rendah apabila tersedia perawatan medis yang tepat. Ular ini dan beberapa spesies ular berbisa ringan lainnya menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsa kecil, dan hanya sedikit dari mereka yang bisa mengancam nyawa manusia.

2. Kematian dan statistik

ilustrasi ular (unsplash.com/James Wainscoat)

Secara global, gigitan ular diperkirakan menyebabkan antara 81 ribu hingga 138 ribu kematian setiap tahunnya. Mayoritas insiden ini terjadi di wilayah yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan, di mana korban sering kali tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Negara-negara dengan populasi padat, seperti India mengalami angka kematian yang tinggi akibat gigitan ular, dengan sekitar 58 ribu kematian per tahun. Beberapa spesies paling mematikan di wilayah tersebut, seperti ular berbisa Russell dan ular krait, dikenal memiliki bisa yang sangat berbahaya dan sering kali menyerang tanpa peringatan (Nature Communications, 2022).

Meskipun ular berbisa dapat mengancam nyawa, banyak gigitan yang sebenarnya tidak berujung pada kematian. Ini karena beberapa ular memiliki bisa ringan yang tidak cukup kuat untuk membunuh manusia. Ditambah, saat ini sudah banyak tersedia perawatan medis yang efektif, termasuk ketersediaan antibisa yang mampu menetralkan racun sebelum menyebabkan kerusakan parah pada tubuh. Di negara-negara dengan sistem kesehatan yang baik, korban gigitan ular sering kali bisa diselamatkan jika mendapatkan pertolongan medis yang cepat. 

3. Faktor yang mempengaruhi tingkat kematian

ilustrasi ular kobra (pixabay.com/Anil sharma)

Beberapa faktor memengaruhi apakah gigitan ular akan berakibat fatal, yang meliputi:

  • Spesies ular: Beberapa spesies ular memiliki bisa yang hanya cukup untuk membunuh mangsa kecil, tapi tidak cukup kuat untuk membahayakan nyawa manusia.
  • Lokasi gigitan: Gigitan pada area vital seperti leher atau wajah bisa lebih berbahaya.
  • Akses ke perawatan medis: Akses cepat rumah sakit dan pemberian anti racun dapat secara signifikan mengurangi angka kematian. 
  • Kesehatan individu: Kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya dapat memperburuk efek racun.

Jadi, tidak semua ular berbisa bersifat mematikan bagi manusia. Meskipun begitu, penting bagimu untuk segera mencari perawatan medis setelah digigit ular apa pun. Perawatan medis segera dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan gigitan ular. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us