5 Fakta Unik Anaconda Tutul Hitam, Spesies Ancaonda Berukuran Kecil

- Anaconda tutul hitam memiliki panjang maksimal hanya 3 meter dan berat mencapai 30 kilogram.
- Ular ini merupakan spesies ke-13 terbesar di dunia, kalah dari beberapa spesies lain seperti anaconda hijau.
- Ular ini suka hidup di perairan, memiliki warna hijau tua dengan corak tutul hitam yang besar untuk berkamuflase.
Jika membahas soal anaconda, mungkin kamu lebih mengenal Eunectes murinus atau anaconda hijau. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat anaconda hijau merupakan spesies terbesar dan paling terkenal jika dibandingkan dengan spesies anaconda lain. Tapi jangan salah, nyatanya beberapa spesies seperti Eunectes deschauenseei atau anaconda tutul hitam tak kalah unik dari anaconda hijau, lho.
Soal ukuran, ular ini memang tak akan bisa menyaingi kerabatnya tersebut. Tapi, ciri fisiknya sangat berbeda dari anaconda hijau sehingga mudah dikenali. Tak cuma itu, ular ini juga suka hidup di perairan, bahkan ia sangat jarang naik ke daratan. Selain itu, anaconda tutul hitam juga merupakan predator yang ganas di habitatnya. Lebih lanjut, mari kita bahas semua hal tersebut secara mendalam di artikel ini!
1. Panjang maksimalnya hanya sekitar 3 meter

Jika dibandingkan dengan spesies lain, anaconda tutul hitam termasuk spesies yang kecil karena panjang maksimalnya hanya 3 meter. Walau begitu ia tetap berat dengan bobot yang mencapai 30 kilogram. Karena bobotnya tersebut, laman Times of India menjelaskan kalau anaconda tutul hitam merupakan ular terbesar ke-13 di dunia. Dalam memperebutkan tahta ular terbesar, ia masih kalah dari beberapa ular lain, seperti Eunectes beniensis (anaconda bolivia), Boa contrictor (boa pembelit), Malayopython reticulatus (sanca kembang), dan Eunectes murinus (anaconda hijau) yang panjangnya bisa mencapai 9 meter.
2. Punya corak tutul besar berwarna hitam di seluruh tubuh

Tak cuma ukurannya yang tidak terlalu besar, ciri fisik ular ini juga agak berbeda dari anaconda lain. Pertama, ia punya warna dasar yang tidak terlalu mencolok, yaitu hijau tua atau hijau lumut. Kemudian, keseluruhan bagian tubuhnya diselimuti corak tutul hitam yang besar. Nah, perpaduan warna dan corak tersebut digunakan ular ini untuk berkamuflase, bersembunyi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Tapi walau begitu anaconda tutul hitam tetap memiliki bentuk tubuh yang sama seperti kerabat-kerabatnya. Dalam hal ini, badannya tetap besar, kuat, berotot, dan ekornya pendek. Kemudian, kepalanya kecil, serta posisi mata dan lubang hidungnya sedikit menghadap ke atas. Tentunya, hal tersebut tidak mengherankan karena kekerabatannya dengan anaconda lain sangat dekat.
3. Merupakan hewan semi akuatik yang sering beraktivitas di perairan

Sejatinya, anaconda tutul hitam merupakan spesies ular boa. Tapi, tak seperti boa lain yang sangat suka hidup di pepohonan, ular ini justru lebih suka hidup di perairan. Dilansir Animalia, anaconda tutul hitam sangat suka menghuni area lembap seperti rawa dan sungai. Sehari-harinya, ular ini kerap berenang atau berdiam diri di dasar perairan. Sesekali, ia akan menghirup oksigen dengan cara mengeluarkan kepala ke permukaan air. Terkadang hewan ini memang akan naik ke daratan. Namun, hal tersebut hanya dilakukan saat hendak melahirkan atau berpindah tempat.
4. Eksistensinya terancam oleh aktivitas pertanian

Saat ini, IUCN Red List memang memasukan anaconda tutul hitam ke kategori least concern atau risiko rendah. Artinya, populasi reptil ini masih melimpah dan ia tidak memiliki risiko kepunahan yang tinggi. Tapi walau begitu eksistensi ular asli Amerika Selatan ini mulai terancam. Pasalnya, hutan hujan tropis dan rawa yang menjadi habitatnya mulai rusak, tergusur, dan tidak cocok lagi untuk ditinggali.
Semakin ke sini, habitat anaconda tutul hitam terus rusak. Rawa yang dulunya basah sudah berubah menjadi kebun atau ladang yang dikelola oleh manusia. Selain itu, hutan yang dulunya lebat juga mulai gundul dan akhirnya disulap menjadi area pertanian. Tak cuma itu, perburuan liar juga turut andil dalam menurunnya populasi reptil ini. Oleh karena itu, berbagai upaya konservasi harus dilakukan agar populasi ular ini bisa tetap stabil.
5. Mampu melumpuhkan mangsa dengan lilitan super kuat

Di habitat alaminya, anaconda tutul hitam dan anaconda lain merupakan predator puncak yang bisa memakan apapun. Dilansir Britannica, ular tidak berbisa ini bisa memakan ikan, kaiman, burung, sampai kapibara yang ukurannya cukup besar. Karena tidak berbisa, anaconda tutul hitam menggunakan lilitannya yang super kuat untuk menangkap dan melumpuhkan mangsa.
Saat mangsa tidak berdaya, barulah ular ini akan menelannya bulat-bulat. Selain lilitan, ular ini juga memiliki kemampuan lain di mana ia mampu membuka mulutnya dengan sangat lebar. Kemampuan tersebut memungkinkan anaconda tutul hitam untuk menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari tubuhnya. Lebih lanjut, kemampuan tersebut didukung oleh otot yang kuat, kulit yang fleksibel, dan rahang bawah yang terpisah.
Walau bernama anaconda, namun anaconda tutul hitam ternyata tidak sebesar spesies anacoda lain. Tapi, ukuran bukanlah hal yang menonjol dari ular ini. Sebaliknya, ia menampakan ciri khas lain yang membuatnya berbeda dari kerabat-kerabatnya. Alhasil, anaconda tutul hitam menjadi salah satu spesies anaconda yang unik, ekostis, dan harus dilindungi eksistensinya.