Argali merupakan spesies domba yang memiliki penampilan memukau. Hal ini dikarenakan mereka memiliki ukuran tubuh serta tanduk yang lebih besar dibandingkan spesies domba lainnya. Di sisi lain, argali dikenal akan kecepatan larinya yang kencang.
Domba ini mampu berlari hingga kecepatan 60 KM/jam sehingga sulit bagi predator untuk memangsanya. Masuk dalam daftar hewan langka, inilah beberapa fakta menarik seputar argali dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity. Sebagai berikut:
Populasi argali hanya dapat ditemukan di benua Asia yang meliputi negara Kazakhstan, China, Mongolia, Tajikistan, dan Uzbekistan. Dilansir dari laman Animalia, mereka banyak hidup di daerah pegunungan yang mendiami area hutan. Akan tetapi, ada juga sebagian kecil dari populasi argali yang berkeliaran di ngarai dan tebing terjal.
Pada saat musim dingin, mereka akan pindah ke tempat yang memiliki suhu lebih hangat. Argali termasuk hewan herbivora. Spesies domba ini bertahan hidup dengan memakan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan seperti daun, rumput, dan buah-buahan.
Argali sangat suka sekali bersosialisasi dengan sesamanya. Mereka hidup dengan membentuk kawanan yang jumlahnya bisa mencapai 100 ekor. Namun, dalam satu kawanan anggotanya hanya terdiri dari satu jenis kelamin saja.
Mereka akan bercampur antara jantan dan betina saat memasuki musim kawin. Ketika ada bahaya mendekat, argali akan memberitahukan yang lainnya dengan suaranya yang keras sebagai alarm. Terkadang, domba ini juga sering terlihat melawan predator dengan cara menyeruduk menggunakan tanduknya.
Argali dinobatkan sebagai spesies domba terbesar di dunia. Dilansir laman Animaldiversity, seekor domba dewasa berat badannya bisa mencapai 180 kilogram. Di samping itu, argali memiliki panjang tubuh maksimal 1,8 meter dan tinggi 1,25 meter.
Hewan ini dikenal akan ukuran tanduknya yang besar dan panjang. Bahkan, panjang tanduknya bisa mencapai 1,9 meter. Untuk membedakan jenis kelamin, ukuran tanduk betina lebih kecil ketimbang jantan. Yang menariknya bulu argali akan bertambah lebat ketika memasuki musim dingin.
Argali menerapkan sistem perkawinan poligini di mana mereka memiliki banyak pasangan untuk berkembang biak. Musim kawin spesies domba ini terjadi mulai dari musim gugur hingga awal musim semi. Masa kehamilan betina berlangsung cukup lama yakni 6 bulan.
Biasanya argali hanya melahirkan seekor bayi namun terkadang kembar. Anak yang baru lahir akan terus bersama sang induk untuk disusui selama 4 bulan. Mereka akan mencapai tingkat kematangan seksual ketika menginjak usia 2 tahun untuk betina dan 5 tahun untuk jantan.
Data terakhir yang dirilis oleh Badan Konservasi Alam Dunia menunjukan jumlah populasi argali di alam liar tersisa antara 80 hingga 90 ribu ekor. Sedangkan populasi terbanyaknya terdapat di China yang berjumlah lebih dari 30 ribu ekor. Mereka telah diklasifikasikan sebagai hewan dilindungi.
Ancaman terbesar spsesis domba ini adalah perburuan liar yang sering terjadi. Argali dibunuh untuk diambil tanduknya yang memiliki nilai jual tinggi. Di samping itu, mereka sering terinfeksi penyakit menular. Di habitat aslinya, argali mampu bertahan hidup hingga usia 13 tahun.
Daya tarik utama dari argali memang terletak pada ukuran tubuh dan tanduknya yang besar. Semoga ada upaya yang dilakukan agar populasi domba ini terhindar dari kepunahan.