Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Unik Biwara Eurasia, Hewan Pengerat Jumbo Saingan Kapibara

tampak dekat biwara eurasia
tampak dekat biwara eurasia (commons.wikimedia.org/Dion Art)

Kapibara dikenal sebagai hewan pengerat bertubuh besar. Sifatnya yang santai menjadikannya favorit banyak orang. Namun, ia bukan satu-satunya hewan pengerat bertubuh besar. Ada biwara eurasia yang gak kalah besar dan menggemaskan. 

Ya, biwara eurasia atau Eurasian beaver merupakan jenis hewan pengerat bertubuh besar dari Eropa dan Asia. Gak seperti kapibara yang santai, biwara eurasia selalu aktif membangun bendungan dan menggerogoti batang pohon. Tahukah kamu kalau kita sempat hampir kehilangan spesies ini? Simak tujuh fakta unik biwara eurasia atau Eurasian beaver yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Beda fisik dan genetik dari biwara amerika utara

tampilan sekujur tubuh biwara eurasia
tampilan sekujur tubuh biwara eurasia (commons.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Biwara eurasia atau Eurasian beaver (Castor fiber) merupakan satu dari dua jenis biwara yang ada di dunia. Ia berkerabat dekat dengan biwara amerika utara (Castor canadensis). Keduanya sangat mirip, tapi ada beberapa ciri fisik untuk membedakan keduanya. 

Biwara eurasia bertubuh lebih besar dari sepupunya yang tinggal di Amerika Utara. Kepalanya juga lebih besar dan kotak dengan moncong panjang dan meruncing. Lubang hidungnya pun berbentuk segitiga, sementara pada biwara amerika utara lebih ke persegi.

Meski sama-sama biwara, kedua spesies berbeda secara genetik. Mengutip laman Animal Corner, biwara eurasia punya 48 kromosom, sementara biwara amerika utara cuma 40 kromosom. Itu artinya kedua spesies ini gak bisa kawin silang.

2. Hewan pengerat terbesar setelah kapibara

biwara eurasia di tepi sungai
biwara eurasia di tepi sungai (commons.wikimedia.org/Per Harald Olsen)

Biwara tergolong hewan pengerat berukuran besar. Dibandingkan sepupunya, biwara eurasia sekitar 10 persen lebih besar dari biwara amerika utara. Dicatat laman Animal Corner, rata-rata panjang biwara eurasia sekitar 80—100 sentimeter ditambah dengan ekor sepanjang 25—50 sentimeter. Beratnya berkisar 11—33 kilogram, dan bisa mencapai angka 40 kilogram. Oleh karena itu, biwara eurasia jadi hewan pengerat terbesar di dunia setelah kapibara.

3. Nyaris lenyap, tapi kini populasinya melimpah

biwara eurasia bersama anaknya
biwara eurasia bersama anaknya (commons.wikimedia.org/Ray Scott)

Dulu, biwara eurasia tersebar luas di seluruh penjuru Eropa dan Asia. Perburuan tak terkendali yang mengincar bulu dan kastoreum biwara membuat spesies ini hampir lenyap dari muka bumi. Untungnya, perlindungan hukum dan upaya konservasi berhasil menyelamatkan biwara eurasia. Meski tak senormal dulu, populasi biwara eurasia lumayan melimpah dan tersebar dari timur laut Eropa sampai Eurasia Tengah. 

Kamu bisa coba menemukan hewan semi-akuatik ini di wilayah berhutan. Ia paling sering berada di dekat sungai, kolam, maupun danau air tawar. Biwara eurasia biasanya bersarang di liang tanah di tepi sungai, atau di dalam pondok yang dibangunnya dengan ranting dan lumpur. Menurut laman Animalia, biwara eurasia aktif sepanjang tahun. Saat musim dingin, hewan tambun ini gak hibernasi dan tetap beraktivitas di dalam sarang yang hangat dan penuh makanan.

4. Gak punya enzim untuk mencerna selulosa

Biwara eurasia asyik makan daun.
Biwara eurasia asyik makan daun. (commons.wikimedia.org/Skot)

Menu makanan biwara eurasia sangat tinggi selulosa. Di musim dingin, hewan pengerat ini makan tumbuhan berkayu. Ia paling suka pohon dedalu (willow), pohon aspen, dan pohon burja (birch). Menurut informasi dari laman Animal Diversity, biwara eurasia paling suka batang pohon dengan diameter kurang dari 10 sentimeter. 

Di musim panas, biwara eurasia beralih ke tumbuhan air, tunas, kulit pohon, sampai akar. Menariknya, meski sebagian besar makanannya keras dan sulit dicerna, sistem pencernaan hewan ini gak dilengkapi dengan selulase. Padahal, enzim ini penting banget untuk mencerna selulosa. Alih-alih mengandalkan selulase, biwara eurasia melakukan koprofagia, yakni memakan kotorannya sendiri yang belum tercerna sepenuhnya untuk dicerna kembali.

5. Jago menyelam

biwara eurasia berenang
biwara eurasia berenang (commons.wikimedia.org/Klaudiusz Muchowski)

Sebagai hewan semi-akuatik, tubuh biwara eurasia sudah didesain sedemikian rupa untuk betah di dalam air. Telinga dan lubang hidungnya memiliki katup. Matanya juga punya membran pengelip supaya tetap bisa melihat saat menyelam. Bagian dalam mulutnya juga terdapat lipatan kulit yang memungkinkan biwara ini menggerogoti cabang dan akar pohon di dalam air tanpa air masuk ke dalam mulutnya. Menurut laman Discover Wildlife, biwara eurasia bisa tetap berada di dalam air sampai 15 menit lamanya.

6. Selalu terlihat merawat bulunya

tampak dekat bulu biwara eurasia
tampak dekat bulu biwara eurasia (commons.wikimedia.org/Hangsna)

Untuk mendukung gaya hidup semi-akuatiknya, biwara eurasia dilengkapi dengan dua lapis bulu. Ada bulu terluar yang panjang dan kaku, dan bulu bagian dalam yang lebih lembut dan padat. Bulu di bagian luar ini jadi kunci yang melindunginya dari air dan hawa dingin. Biwara eurasia perlu senantiasa merawat bulunya supaya ia tetap tahan air. 

Saat merawat bulu, biwara eurasia menyisirkan minyak dari kelenjar di belakang tubuhnya pada bulu terluar. Minyak ini membuat lapisan luar bulunya tetap kedap air dan melindungi lapisan dalamnya. Tanpa minyak ini, kulitnya bakal basah kuyup saat menyelam. Kalau begini, biwara eurasia gak bisa bertahan lama di dalam air ataupun menahan suhu dingin.

7. Ekor pipih multifungsi

biwara eurasia di tepi sungai
biwara eurasia di tepi sungai (commons.wikimedia.org/Klaudiusz Muchowski)

Ada pemahaman keliru seputar ekor biwara. Bentuknya yang pipih dan oval membuat orang berpikir kalau ekornya digunakan untuk melekatkan lumpur pada bendungannya. Padahal, ekor biwara punya banyak fungsi lain yang mengesankan.

Biwara eurasia menggunakan ekornya yang menyerupai dayung sebagai kemudi saat ia berenang dan menyelam. Laman Biodb juga mengungkap kalau ekor juga berperan sebagai cadangan lemak di kala musim dingin dan bantu biwara eurasia mengatur suhu tubuhnya. Saat merasa terancam, biwara eurasia juga memukul-mukulkan ekor pipihnya ke permukaan lain untuk memperingatkan biwara lain. Sebagai respons, biwara lain juga melakukan hal yang sama.

Sungguh menarik, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang biwara eurasia atau Eurasian beaver? Apa kamu tertarik untuk melihat langsung aksi biwara eurasia di habitat aslinya? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

Termasuk Mamalia, Kenapa Paus Mati Saat Berada di Darat?

13 Nov 2025, 15:01 WIBScience