5 Fakta Unik dan Menarik Lele Bullhead, Ikan Lele Asli Amerika Utara!

Ikan lele bullhead atau lele bullhead merupakan penyebutan yang merujuk bagi lele yang berasal dari genus Ameiurus. Jika diartikan, bullhead sendiri berarti kepala sapi yang mana merujuk pada kepalanya yang besar layaknya sapi. Tapi tentunya ikan ini tak punya tanduk dan seperti lele lain ia memiliki kumis di bagian mulut. Jika dibandingkan lele lain ukurannya juga tidak terlalu besar.
Uniknya lagi, lele bullhead bukan termasuk spesies lele yang populer sebagai makanan. Sebaliknya, orang-orang tidak menyukai daging ikan ini. Tapi lele bullhead tetap memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Populasinya juga melimpah dan ia bisa ditemukan di berbagai habitat. Selain itu, lele bullhead juga memiliki banyak fakta unik dan menarik yang mungkin belum kamu ketahui!
1. Penyebarannya mencakup wilayah Amerika Utara

Dilansir Animalia, lele bullhead merupakan satwa endemik benua Amerika. Secara spesisik hewan ini bisa ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, dan Teluk Meksiko. Habitatnya juga beragam, mulai dari danau, sungai, area pertanian, daerah pesisir, dasar perairan, area payau, bahkan sampai laut lepas. Dari hal ini dapat disimpulkan kalau lele bullhead memiliki ketahanan yang tinggi dan punya toleransi yang tinggi terhadap perubahan salinitas air. Sebenarnya hal tersebut tidak mengherankan mengingat lele lain juga memiliki kemampuan yang serupa.
2. Ukurannya tidak sebesar lele lain yang ada di Amerika Utara

Berbicara soal ukuran, lele bullhead termasuk lele berukuran sedang dengan ukuran yang sangat bervariasi. Ada spesies berukuran kecil dengan panjang yang hanya 28 centimeter, namun ada juga spesies besar yang bisa tumbuh hingga 95 centimeter, jelas FishBase. Bobotnya sendiri tak terlalu berat karena ikan ini punya bobot yang berkisar antara 2 sampai 9 kilogram. Nah, jika dibandingkan lele lain di Amerika Utara, lele bullhead tak ada apa-apanya.
Bayangkan saja, spesies seperti ikan lele biru dan lele kepala datar mampu tumbuh hingga sepanjang 165 centimeter dan bobot maksimalnya mencapai 68 kilogram. Tapi walau jauh lebih kecil, lele bullhead tetap mirip dengan lele lain di Amerika Utara. Ia tidak terlalu panjang, tubuhnya licin, dan hewan ini memiliki kumis di mulut. Warnanya juga tak terlalu mencolok, yaitu kecokelatan, abu-abu, jingga, atau hitam.
3. Bisa memakan bangkai atau hewan yang masih hidup

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau lele bullhead merupakan hewan oportunis yang bisa memakan apapun. Mau itu serangga, tanaman air, alga, krustasea, ikan lain, telur, plankton, cacing, sampai lintah bisa ia makan. Terkadang ia juga terlihat memakan bangkai, entah bangkai ikan atau hewan darat. Umumnya ikan ini akan mencari makan di malam hari, namun tidak menutup kemungkinan kalau ia juga akan berkelana dan mencari makan di siang hari.
Lebih lanjut, ikan ini menggunakan kumisnya untuk mendeteksi makanan. Hal ini tidak mengherankan mengingat penglihatannya tak terlalu baik. Lele bullhead juga sering beraktivitas di air yang agak keruh atau di dasar perairan yang kotor dan gelap. Alhasil, kumisnya sangat membantu untuk mendeteksi dan menemukan makanan. Nah, jika menemukan makanan lele bullhead akan langsung menerkam dan menelannya menggunakan mulut yang kuat, lebar, dan besar.
4. Bukan ikan lele yang sering dimakan

Biasanya ikan lele jadi ikan konsumsi yang terkenal, sering dimakan, dan kerap dibudidaya. Namun hal tersebut tidak terjadi pada lele bullhead. Sebaliknya, ia jarang dimakan dan dianggap sebagai rough fish yang tidak terlalu disukai, jelas iNaturalist. Walau begitu bukan berarti ikan ini sama sekali tak bisa dimakan. Jika memang niat mengolahnya, ikan ini sebenarnya bisa jadi olahan yang cukup lezat. Spesifiknya, kamu harus menangkap lele bullhead di perairan yang bersih dan kamu harus mengolah ikan ini dengan benar.
Ia memang jarang dimakan dan hanya orang-orang tertentu yang mau mengolahnya. Tapi di beberapa daerah seperti Minnesota ikan ini cukup berharga. Di sana, hewan ini sering ditangkap, dijual, dan digunakan sebagai umpan hidup saat memancing. Umumnya, lele bullhead digunakan untuk memancing lele yang lebih besar seperti lele kepala datar. Selain itu, terkadang lele bullhead juga bisa mengalami overpopulasi yang mana jika tak ditangani dengan baik hal tersebut bisa berdampak negatif.
5. Terdiri dari tujuh spesies yang masih hidup hingga saat ini

Saat ini, terdapat tujuh spesies lele bullhead yang masih hidup. Mereka adalah Ameiurus brunneus, Ameiurus catus, Ameiurus melas, Ameiurus natalis, Ameiurus nebulosus, Ameiurus platycephalus, dan Ameiurus serracanthus. Tapi tak hanya yang masih hidup, ternyata ada juga delapan spesies lele bullhead yang sudah punah, jelas artikel di jurnal Zootaxa. Beberapa diantaranya adalah Ameiurus hazenensis, Ameiurus leidyi, dan Ameiurus sawrockensis. Lebih lanjut, spesies tertuanya adalah Ameiurus pectinatus yang hidup sekitar 30 juta tahun yang lalu pada periode oligosen.
Lele bullhead memang bukan lele yang terlalu lezat atau punya ukuran raksasa. Namun lele ini punya keunikan lain untuk menutupi kedua hal tersebut. Pertama, ia punya ketahanan yang tinggi dan bisa hidup di air asin. Hewan ini juga merupakan satwa endemik Amerika dan tidak bisa dijumpai di daerah lain. Selain itu, ia juga sudah hidup cukup lama. Tercatat, spesies tertuanya sudah ada di bumi sejak puluhan juta tahun yang lalu, jauh sebelum manusia muncul.