6 Fakta Unik Katak Penyu, Amfibi dari Australia yang Suka Menggali

Katak penyu mendiami bentang alam unik di Australia, terutama di Australia Barat. Mereka tumbuh subur di tanah berpasir dan sering dikaitkan dengan lingkungan padang rumput. Habitat khusus ini menyediakan kelembapan yang mereka butuhkan sekaligus memungkinkan mereka untuk menggali liang.

Katak penyu menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Mereka muncul hanya selama kondisi cuaca tertentu, terutama setelah hujan lebat. Kemampuan beradaptasinya membuat mereka sangat cocok untuk bertahan hidup di daerah kering dengan air yang langka. Karena itu, habitat katak penyu memainkan peran penting bagi kelangsungan hidup dan siklus reproduksinya.

Katak penyu, yang secara ilmiah dikenal sebagai Myobatrachus gouldii ini termasuk ke dalam famili Myobatrachidae. Amfibi unik ini berasal dari Australia dan sering disebut sebagai turtle frog atau biasa kita sebut katak penyu, karena penampilannya yang mirip seperti penyu.

Dalam hal klasifikasi, katak ini termasuk dalam ordo Anura, yang mencakup semua katak dan kodok. Katak penyu menunjukkan karakteristik yang berbeda dari spesies lain dalam kelompok ini. Karena hal demikian menjadikannya subjek unik bagi para peneliti yang mempelajari evolusi dan adaptasi amfibi di berbagai lingkungan.

Katak penyu juga memiliki kerabat dalam familinya, seperti katak sekop Asia dan katak sekop Amerika Utara. Kedua spesies tersebut memiliki adaptasi serupa dengan katak penyu, di mana mereka memiliki gaya hidup menggali liang yang sering kali berkisar di lingkungan kering.

Kelompok terkait lainnya adalah katak sejati, yang termasuk dalam keluarga Ranidae. Meskipun bukan kerabat langsung, baik katak penyu maupun katak sejati menunjukkan keragaman yang luar biasa dalam bentuk dan preferensi habitat. Hubungan ini menggambarkan jalur evolusi yang luas, yang ditempuh oleh amfibi di berbagai ekosistem.

Katak penyu memiliki perilaku unik yang membedakannya dari amfibi lain. Mereka terutama aktif di malam hari, muncul di malam hari untuk berburu makanan. Karena memiliki gaya hidup menggali, mereka menghabiskan sebagian besar waktu di bawah tanah dan keluar lagi selama musim hujan.

Katak ini juga dikenal karena vokalisasi mereka yang memukau. Pejantan menghasilkan serangkaian panggilan lembut yang menarik perhatian betina selama musim kawin. Menariknya, katak penyu bisa sangat teritorial dan akan mempertahankan wilayah mereka dari pengganggu dengan berperilaku agresif. Hal ini menunjukkan perpaduan yang menarik antara rasa malu dan ketegasan dalam perilaku mereka.

Katak penyu memiliki beberapa predator alami yang menjaga populasi mereka agar tetap terkendali. Burung, terutama spesies yang lebih besar, diketahui memburu amfibi ini. Kemampuan katak penyu untuk berbaur dengan lingkungan membantunya menghindari ancaman, namun itu bukan berarti mereka tidak pernah gagal.

Ular dan beberapa mamalia karnivora juga menjadi ancaman. Predator ini sering kali mengandalkan kemampuan sembunyi-sembunyi dan kecepatan untuk menangkap katak penyu tanpa mereka sadari. Gaya hidup katak penyu yang unik membuatnya menarik sekaligus rentan dalam ekosistemnya.

Perkawinan di antara katak penyu merupakan proses yang menarik. Selama musim hujan, katak jantan mengeluarkan panggilan untuk menarik perhatian betina dengan serangkaian suara parau yang khas.

Begitu katak betina memilih pasangan, mereka berpelukan yang dikenal sebagai amplexus. Posisi ini memungkinkan katak jantan membuahi telurnya saat katak betina meletakkannya di air dangkal atau daerah lembap di daratan.

Katak betina dapat bertelur ratusan kali sekaligus, yang menetas menjadi kecebong dengan segera setelah dibuahi. Strategi reproduksi ini memastikan kelangsungan hidup mereka meskipun menghadapi kondisi lingkungan yang menantang dan ancaman predator.

Dengan demikian, katak penyu adalah salah satu spesies yang memiliki gaya hidup menggali liang. Mereka juga memiliki vokalisasi yang lembut untuk menarik perhatian betina saat memasuki musim kawin.