5 Fakta Unik Kepik Emas, Serangga Berkilau yang Kini Makin Langka!

- Kepik emas memiliki tubuh kecil, bentuk bulat, dan sayap yang menyerupai perisai kecil
- Kepik emas bisa berubah warna dari emas mengilap menjadi jingga dengan bintik hitam saat terganggu atau stres
- Kepik emas adalah serangga herbivora yang menyukai tanaman ubi jalar dan memiliki larva dengan cara unik untuk melindungi diri
Siapa yang waktu kecil pernah berburu serangga kecil berwarna emas di sawah? Dulu, serangga ini sering dijadikan mainan dan bahkan dipasang di baju sebagai pin alami, lho! Pasti kalian pernah merasakan senangnya mendapatkan serangga ini, kan. Yup, serangga itu adalah kepik emas (Charidotella sexpunctata), atau yang sering disebut "golden tortoise beetle," serangga kecil yang memiliki warna emas mengilap seperti logam.
Kepik emas termasuk ke dalam keuarga kumbang daun (Chrysomelidae). Keunikan tubuhnya membuatnya tampak seperti permata hidup! Penasaran nggak sih dengan fakta menarik dari kepik emas? Yuk simak lima fakta menarik tentang kepik emas yang jarang orang tahu!
1. Memiliki tubuh berbentuk perisai

Kepik emas memiliki tubuh kecil dengan panjang hanya sekitar 5 hingga 7 mm. Dilansir A-Z Animals, bentuknya yang bulat dan sayapnya yang melebar hingga menutupi kepala serta kakinya membuatnya terlihat seperti perisai kecil. Bentuk ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap predator. Menariknya, bagian tepi sayapnya tidak berwarna seperti tubuhnya, tapi transparan dan menyerupai kaca. Saat merasa terancam, kepik emas akan menempel erat pada permukaan daun, membuatnya sulit diambil oleh predator.
2. Bisa berubah warna dalam hitungan detik

Salah satu keunikan kepik emas adalah kemampuannya berubah warna dalam sekejap. Dilansir Texas Insects, saat kepik ini dalam kondisi tenang, tubuhnya berwarna emas mengilap. Namun, ketika terganggu atau stres, warna emasnya akan memudar dan berubaha menjadi jingga dengan bintik hitam. Dilansir A-Z Animals, perubahan ini terjadi karena kepik emas memiliki lapisan tipis berisi cairan di bawah kutikulanya, yang mengontrol refleksi cahaya.
Ketika merasa terancam, kepik emas akan menekan tubuhnya ke permukaan daun dan menyembunyikan kaki beserta antenanya, mirip seperti kura-kura yang menarik anggota tubuhnya ke dalam cangkang. Inilah alasan mengapa kepik emas dikenal dengan nama golden tortoise beetle atau kumbang kura kura emas.
3. Warna emasnya hilang setelah mati

Ketika masih hidup, kepik emas memiliki warna emas mengilap yang khas. Namun, setelah mati, warna emas tubuhnya akan berubah menjadi kuning kusam atau jingga kecoklatan. Perubahan ini terjadi karena hilangnya cairan di bawah kutikula yang sebelumnya berfungsi untuk memantulkan cahaya. Jadi, jika ingin melihat kilauan emasnya, pastikan menemukannya saat masih hidup yah!
4. Hidup di daun dan suka makan daun ubi jalar

Kepik emas adalah serangga herbivora yang menyukai tanaman, salah satunya ubi jalar. Dilansir A-Z Animals, serangga ini biasanya ditemukan di dedaunan, terutama di tanaman dari keluarga Convolvulaceae, seperti ubi jalar dan morning glory. Kepik emas memakan daun dengan cara mengikis permukaannya, meninggalkan bekas transparan seperti "jendela" pada daun. Meskipun suka makan daun, kepik emas tidak membentuk kawanan besar, sehingga tidak menyebabkan kerusakan parah pada tanaman.
5. Larvanya menggunakan kotorannya sebagai perisai

Larva kepik emas memiliki cara unik untuk melindungi diri dari pemangsa. Mereka mengumpulkan kotoran dan kulit bekas pergantian tubuhnya, lalu menumpukan di bagian belakang tubuh sebagai "perisai." Strategi ini membuat mereka terlihat lebih besar dan tidak menarik bagi pemangsa seperti burung atau semut. Pintar, bukan?
Bagaimana menarik kan fakta-fakta dari kepik emas? Kepik emas adalah salah satu serangga paling unik di dunia dengan tampilan tubuhnya yang bercahaya seperti kilauan emas. Meskipun kecil, mereka memiliki keindahan dan keunikan yang luar biasa yang tidak boleh dilewatkan. Namun, saat ini keberadaan kepik emas semakin langka dan sulit ditemukan. Hal ini karena habitat mereka telah rusak akibat penggunaan pestisida dan eksploitasi berlebihan. Jadi, apakah kamu masih menemukan kepik emas di sekitar rumahmu? Jika iya, berarti kamu beruntung telah bertemu dengan salah satu serangga paling unik di dunia!