8 Fakta Unik Kerajaan Mongolia, Penyelamat Pedagang di Jalur Sutra

Dalam penaklukan dunia di bawah pimpinan Genghis Khan, berjuta korban nyawa berjatuhan. Diperkirakan hingga dua puluh lima juta nyawa melayang dan itu melebih wabah hitam. Menariknya setelah diteliti ada efek positif dari pembantaian tersebut, yaitu 700 juta ton karbon tidak menuju atmosfer dan menumbuhkan kembali hutan-hutan lama.

Genghis Khan atau Temujin diceritakan oleh ibunya jika lahir dengan kondisi tangannya menggenggam segumpal darah. Hal ini dilihat sebagai tanda bahwa Temujin akan menjadi penakluk yang hebat. Lebih dari itu Temujin pernah mau membunuh saudaranya sendiri, Khasar, namun digagalkan oleh sang ibu yang merayu Temujin untuk tidak menumpahkan darah saudaranya.

Dalam catatan sejarah, Mongolia adalah satu-satunya suku yang hampir menguasai dunia. Penaklukannya mencapai Tiongkok, Rusia, Korea hingga bagian Eropa lainnya.

Hanya saja pada akhirnya Eropa tidak sepenuhnya dikuasai dikarenakan sang pemimpin pada waktu itu, Ogedai Khan, meninggal dan menarik semua pasukannya. Jika tidak, maka kondisi Eropa pun setara dengan sekitarnya: ditaklukkan oleh Mongolia.

Keberhasilan invasi Mongolia tidak hanya bisa terjadi karena pasukannya yang kuat, tetapi juga karena kepintaran mereka. Itu karena banyak insinyur yang bekerja di balik kekuatan militer tersebut.

Sebagai contoh penaklukan Baghdad, Mongolia memporakporandakan pasukan itu dengan mengubah jalur sungai Euphrates untuk membanjiri musuh. Tugas yang berat itu membuat Mongolia memberikan kebijakan mengampuni para insinyur yang ada di suatu kota.

Di masa invasinya, Mongolia tidak melupakan untuk menyerbu kawasan Asia Tenggara. Salah satu tempat yang memberikan perlawanan hebat di kala itu adalah Vietnam memiliki pemimpin hebat bernama Tran Hung Do hingga mampu memukul mundur pasukan invasi tersebut.

Tercatat pada 1287, menggunakan Sungai Bach Dan, pasukan Mongolia hancur lebur karena adanya jebakan di sungai tersebut. Taktik tersebut ternyata terus digunakan Vietnam, seperti yang dilakukan Viet Cong untuk melawan tentara Prancis dan Amerika.

Tidak seperti kerajaan-kerajaan Eropa, Mongolia memahami betapa pentingnya perdagangan. Oleh karena itu mereka memiliki kebijakan kepada para pedagang untuk tidak membebani pajak terlalu tinggi serta melindungi mereka dari ancaman luar. Hasilnya Kerajaan Mongolia sempat dipadati pedagang dan berakhir membantu pengembangan jalur perdagangan legendaris, Jalur Sutra.

Dengan kehidupannya yang nomaden dan berhasil menaklukkan banyak area, itu tidak mengindikasikan jika kerajaan Mongolia adalah kerajaan yang kaya. Tetap ada orang miskin di dalamnya dan untuk mengatasi hal tersebut Kubilai Khan membuat program yang terfokus pada agrikultura. Dengan program ini, kerajaan Mongolia mampu memberi makan hingga 30 ribu orang di Beijing.

Bahkan kerajaan terkuat pun kalah oleh yang namanya ekonomi. Perlu kamu tahu, Mongolia adalah kerajaan yang pertama memperkenalkan uang kertas.

Kesalahan terbesar dalam perdagangan mereka saat itu adalah mereka tidak mendukung uang kertas mereka dengan logam berharga. Saat kekalahan mereka, uang mereka tak lagi berharga dan tak bisa ditukarkan.

Memang Mongolia tak lagi sekuat zaman dahulu, tetapi kisah-kisah sejarahnya masih banyak diceritakan dan diteliti. Kira-kira apa kamu tahu apa yang terjadi dengan Indonesia saat Mongolia menyerang?