7 Fakta Unik Mangabey Hitam, Pandai Berenang dan Ingatannya Kuat!

Penyebaran mangabey hitam berada di Afrika Barat. Menjangkau wilayah pesisir dari negara seperti Senegal, Guinea-Bissau, Guinea, Sierra Leone, Liberia dan Ivory Coast di bagian barat Nzo-Sassandra River System. Mereka menghuni hutan primer dan sekunder, serta hutan banjir, kering, rawa, bakau dan hutan galeri.

Net Primate Concervancy menginformasikan bahwa mangabey hitam hidup pada ketinggian hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Mereka juga menghuni lahan pertanian dan menjadi hama meresahkan bagi petani.

Primata ini adalah penghuni pohon, tapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah dan lebih aktif saat siang hari. Mereka hidup dalam kelompok jantan dan betina terpisah yang jumlahnya bisa mencapai 70--120 individu. Setiap kelompok membentuk hierarki dominasi linear dan membentuk koalisi. Misalnya betina dengan peringkat tinggi menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari makanan dibandingkan mereka yang peringkatnya rendah.

Dilansir Animalia, jantan berpangkat tinggi juga punya lokasinya lebih terpusat dan makanan serta istirahatnya lebih baik dari lainnya. Namun, secara keseluruhan, betina memiliki posisi lebih sentral dalam kelompok dan kondisinya lebih baik dari jantan, terlepas dari peringkatnya.

Sebagian besar menu makan mangabey hitam adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Akan tetapi, mereka juga mengonsumsi buah-buahan, dedaunan, kulit pohon, jamur, serangga, invertebrata dan telur katak untuk melengkapi dietnya. Banyak dari makanannya memiliki cangkang keras, tapi mangabey hitam bisa dengan mudah memecahkannya. Menariknya, perilaku makan betina dan jantan berbeda, lho.

Jantan cenderung lebih banyak memakan kacang berkulit keras, biji-bijian dan invertebrata renyah yang mengharuskannya menggunakan gigi seri dan gerahamnya untuk memakan dagingnya. Sementara itu, betina biasanya memilih biji dan buah lebih lembut.

Fakta sebelumnya menyebutkan bahwa mangabey hitam lebih banyak menghabiskan waktu di tanah, benar sekali! Sebagian besar waktunya digunakan untuk mencari makan di atas serasah dedaunan. Menurut ahli biologi satwa liar, mangabey hitam ternyata bisa mengingat lokasi buah jatuh dan mampu membedakan apakah sebuah pohon menghasilkan buah atau tidak. Dalam melakukan perjalanan mencari makan, mereka tetap berada dalam jarak 1 meter satu sama lain.

Adaptasi mangabey hitam untuk bertahan hidup memang luar biasa. Mereka memiliki jari dan kaki berselaput yang memungkinkannya untuk berenang. Hal tersebut membantunya menjelajahi hutan rawa, mengambil telur katak atau kepiting. Adaptasi lainnya ialah serabut saraf khusus yang ada di bawah kulit dan dasar ujung jarinya.

Salah satu panggilan beragam mangabey hitam bisa kamu dengarkan saat ada pemangsa. Mereka mengembangkan banyak panggilan peringatan untuk jenis pemangsa yang beda. Seruan-seruannya tidak disuarakan secara khusus untuk kepentingan kerabatnya tapi untuk menghindari calon pemangsa. Mangabey hitam juga memiliki vokalisasi lain saat berinteraksi satu sama lain.

Mereka mengeluarkan dengusan, suara seperti kicauan dan jeritan. Vokalisasi penting lainnya dikenal sebagai whoop goobles, bernada rendah dan berdurasi panjang yang disuarakan jantan dengan nada tinggi saat pagi hari.

Sistem perkawinan mangabey hitam adalah poligami, jantan dan betina bisa kawin dengan banyak pasangan selama musim kawin. Biasanya mereka mulai kawin dari bulan Mei hingga September. Betina melahirkan satu anak setelah mengandung selama 160--170 hari yang dirawatnya hingga berusia 4--10 bulan.

Fakta unik tentang mangabey hitam yang harus kamu ingat adalah kemampuan berenangnya. Mereka juga bisa mengingat lokasi buah jatuh dan mampu membedakan pohon menghasilkan buah atau tidak. Sayangnya, mereka diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dengan jumlah populasi semakin menurun.