5 Fakta Unik Purple Finch, Burung Pemakan Biji Bunga Matahari

Purple finch termasuk salah satu burung yang memiliki penampilan menawan. Selain itu, mereka dikenal akan kicauan yang terdengar merdu sehingga dapat mencuri perhatian banyak orang. Populasi burung ini hanya tersebar di satu benua.
Di alam liar, purple finch sangat suka berkumpul dengan sesamanya. Mampu berkembang biak dengan cepat, inilah beberapa fakta menarik dari purple finch dilansir laman Animalia dan Animaldiversity. Keep scrolling, ya!
1. Habitat asli purple finch

Purple finch merupakan hewan endemik asal Benua Amerika bagian utara. Populasi spesies burung ini dapat ditemukan di tiga negara, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Dilansir dari laman Animalia, mereka mendiami berbagai macam daerah, mulai dari hutan terbuka, semak belukar, hingga ladang milik warga.
Bahkan, ada sebagian kecil dari populasinya yang hidup di pedesaan dan pinggiran kota. Makanan utama purple finch adalah biji-bijian, seperti millet dan biji bunga matahari. Akan tetapi, burung ini juga mengonsumsi berbagai jenis serangga berukuran kecil.
2. Kebiasaan hidup di alam liar

Purple finch termasuk hewan yang suka bersosialisasi. Mereka hidup dengan membentuk kawanan yang jumlahnya mencapai puluhan ekor. Menariknya, dalam satu kawanan, anggotanya ada yang diisi dari spesies burung berbeda.
Purple finch juga bersifat teritorial yang akan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari burung-burung lainnya. Mereka aktif beraktivitas pada siang hari seperti mencari makanan dan berkembang biak. Saat berkomunikasi dengan sesamanya, purple finch mengeluarkan suara kicauan yang berbunyi "tick".
3. Ciri khas fisik

Purple finch merupakan burung berukuran kecil. Rata-rata panjang tubuh purple finch adalah 15 sentimeter dan berat 25 gram. Dilansir laman Animaldiversity, untuk membedakan jenis kelamin, penampilan jantan terlihat jauh lebih menarik ketimbang betina.
Burung jantan memiliki bulu berwarna merah keunguan di bagian kepala, punggung, dan dada. Sementara itu, sang betina hampir seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu berwarna cokelat dan putih. Akan tetapi, ketika masih anak-anak, mereka sangat sulit untuk dibedakan.
4. Sistem reproduksi

Purple finch dikenal akan sifatnya yang sangat setia kepada pasangannya. Mereka menerapkan sistem perkawinan monogami saat berkembang biak. Fakta unik lainnya, sang betina bertanggung jawab untuk membangun sarang yang materialnya terbuat dari rumput, akar, dan ranting pohon.
Burung ini mampu mengeluarkan maksimal 6 telur. Kemudian, telur-telur tersebut akan diinkubasi oleh sang induk selama 13 hari hingga menetas. Anak-anak purple finch baru dapat meninggalkan sarangnya ketika menginjak usia dua minggu.
5. Populasi yang masih terjaga

Badan Konservasi Alam Dunia belum merilis jumlah purple finch yang tersisa di alam liar. Namun, spesies burung ini belum diklasifikasikan dalam daftar hewan dilindungi. Hal ini menandakan bahwa populasi mereka tergolong stabil.
Kabar buruknya, jumlah purple finch dari tahun ke tahun semakin berkurang. Ancaman terbesar spesies burung ini adalah hilangnya tempat tinggal mereka yang diakibatkan penebangan pohon secara besar-besaran. Purple finch mampu bertahan hidup hingga usia 14 tahun.
Daya tarik utama dari purple finch memang terletak pada penampilannya yang mencolok. Dengan begitu, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi burung ini di habitat aslinya.


















