Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Rufous Bettong, Endemik Australia yang Suka Makan Jamur!

Rufous bettong (commons.m.wikimedia.org/Mark Gillow)

Rufous bettong juga dikenal sebagai rufous rat-kangaroo. Mereka berada dalam famili Potoroidae dan memiliki nama ilmiah Aepyprymnus rufescens. Panjang tubuhnya bisa mencapai 48 sentimeter dan beratnya hanya 1,4--3,6 kilogram. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan semburat kemerahan. Bulu di bagian punggungnya agak kasar dan bercampur dengan warna keperakan.

Ekornya panjang dan warnanya abu-abu kecokelatan berujung putih. Telinganya juga panjang dan runcing, bagian luarnya gelap tapi bagian dalamnya merah muda. Matanya dikelilingi oleh kulit merah muda tanpa bulu. Setelah tahu ciri-cirinya, mari kenalan dengan mereka melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran rufous bettong

Wilayah penyebaran rufous bettong (commons.m.wikimedia.org/Nrg800)

Penyebaran rufous bettong berada di Australia, mulai dari bagian timur laut Queensland hingga timur laut New South Wales. Terdapat juga koloni yang ditemukan di perbatasan antara New South Wales dan Victoria, terkadang hingga sepanjang pantai utara Australia. Mereka menghuni habitat terbuka dan beriklim sedang. Animal Diversity menginformasikan bahwa mereka berkembang biak di hutan-hutan berumput, hutan eukaliptus di pantai serta hutan terbuka kering dengan semak berumput.

2. Menggunakan lima sarang sekaligus

Rufous bettong (inaturalist.org/Greg Tasney)

Spesies hewan ini membangun sarang berbentuk kerucut dengan satu pintu masuk. Sarangnya bisa ditemukan di lubang pohon tumbang, di bawah semak-semak, di rumpun rerumputan atau tanah terbuka. Mereka membangunnya menggunakan material seperti rumput, jerami, pakis kering dan tanaman berserat lainnya.

Menariknya, rufous bettong menggunakan hingga lima sarang sekaligus, lho. Pembangunan sarang mungkin hanya terjadi saat musim dingin. Setiap bulannya, sarang baru ditambahkan saat sarang lama ditinggalkan. Sarang yang lama bisa direnovasi dan digunakan kembali oleh tetangganya, si A. rufescens.

3. Makanan kesukannya adalah jamur bawah tanah dan umbi-umbian

Rufous bettong (inaturalist.org/Bernard Dupont)

Berdasarkan informasi dari Animalia, makanan kesukaan dari rufous bettong adalah jamur bawah tanah dan umbi-umbian. Mereka memiliki kaki depan yang kuat sehingga bisa menggali makanan dengan mudah. Selain itu, spesies ini juga mengonsumsi beberapa larva serangga, batang tanaman dari rumput teki, rerumputan lainnya dan biji-bijian. Kolektor museum Charles M. Hoy mencatat bahwa rufous bettong memasuki sarangnya di malam hari dan memakan potongan roti dan mengabaikan sisa sayuran yang ada.

4. Hewan keluar mencari makan saat malam hari

Rufous bettong (inaturalist.org/Greg Tasney)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa rufous bettong bisa berbagi sarang atau hidup menyendiri. Jantan mungkin hidup bersama satu atau dua betina. Aktivitas mencari makannya hanya dilakukan saat malam hari dan mereka cukup ketat untuk itu. Rufous bettong hanya akan keluar saat petang dan kembali ke sarangnya sebelum matahari terbit.

Wilayah jantan terkadang tumpang tindih dengan beberapa betina. Luas wilayah jelajah jantan kisaran 75--110 hektar, sementara betina hanya 45--60 hektar. Sesama jantan akan sangat agresif saat bertemu. Tapi jantan bisa saja melindungi betina yang sedang dikejarnya untuk kawin.

5. Bisa bergerak cepat dalam jarak pendek

Rufous bettong (inaturalist.org/Bernard Dupont)

Walaupun berukuran cukup kecil, rufous bettong bisa bergerak dengan kecepatan tinggi dalam jarak pendek. Mereka melompat dengan kaki belakang dan menggunakan kaki depannya agar bisa berbelok. Rufous bettong bisa bergerak lambat saat makan. Ketika merasa terancam, mereka mengeluarkan suara desisan rendah dan menghentakkan kaki belakangnya seperti kelinci.

Sementara itu, betina mengeluarkan suara dengkuran lembut untuk memanggil anaknya yang tersesat terlalu jauh. Saat berada di penangkaran, rufous bettong menunjukkan perilaku penandaan aroma dengan menggosokkan kelenjar anusnya pada benda.

6. Musim kawinnya kapan pun sepanjang tahun

Rufous bettong (commons.m.wikimedia.org/Greg Schechter)

Tidak ada waktu spesifik untuk musim kawin rufous bettong, mereka bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Betina mencapai dewasa reproduktif pada usia 11 bulan, sementara jantan pada usia 12--13 bulan. Betina bisa kawin dengan interval tiga minggu, masa kehamilannya berlangsung selama 22--24 hari.

Setelah lahir, anak-anaknya tetap berada di dalam kantong induknya selama 16 minggu. Bahkan setelah meninggalkan kantong, mereka tetap berada di dekat betina selama 7 minggu lagi hingga terbiasa untuk hidup menyendiri.

Rufous bettong ternyata marsupial asal Australia yang sangat agresif satu sama lain, terutama pada jantan. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya tidak diketahui.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us