5 Fakta Unik Sunbittern, Burung dengan Sayap Mirip Kupu-Kupu Raksasa

Burung sunbittern (Eurypyga helias) adalah spesies burung unik yang berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah dan Selatan. Sebagai satu-satunya anggota dari keluarga Eurypygidae, sunbittern memiliki ciri fisik dan perilaku yang jarang ditemukan pada burung lainnya, menjadikannya istimewa di kalangan burung yang lain. Keindahan dan keunikan sunbittern sering kali mencuri perhatian para pencinta hewan dan peneliti.
Tak hanya menawan, burung ini juga dikenal dengan berbagai kemampuan unik untuk bertahan hidup di alam liar. Dari pola sayapnya yang menyerupai kupu-kupu hingga teknik bertahannya yang luar biasa, sunbittern memiliki banyak sekali keunikan. Yuk, simak enam fakta unik dari burung sunbittern yang bakal bikin kamu semakin kagum!
1. Wilayah persebaran luas dari Guatemala hingga Brasil

Burung sunbittern ditemukan di berbagai habitat yang tersebar luas mulai dari Guatemala di Amerika Tengah hingga Brasil di Amerika Selatan. Burung ini biasanya tinggal di hutan-hutan tropis dan subtropis yang lembap, terutama di daerah yang dekat dengan sumber air seperti sungai, danau, dan rawa. Terdapat tiga subspesies yang masing-masing memiliki wilayah penyebaran tersendiri. Misalnya, Eurypyga helias helias menghuni dataran rendah tropis timur Andes di Amerika Selatan, sementara Eurypyga helias meridionalis berada di sepanjang lereng timur Andes dengan wilayah yang lebih terbatas. Adapun subspesies terakhir, Eurypyga helias major, tersebar di berbagai ketinggian mulai dari Guatemala hingga Ekuador barat.
Habitat burung sunbittern yang berada dekat perairan memungkinkan mereka mencari makanan dengan mudah dan memiliki perlindungan dari predator alami. Meskipun sering kali ditemukan di lokasi yang tersembunyi, sunbittern memiliki cara unik untuk menandai wilayahnya dan menarik perhatian lawan jenis, yang membuat mereka menarik untuk diamati lebih dalam.
2. Memiliki tubuh ramping dengan pola sayap yang indah

Dilansir Animalia, secara morfologi, burung sunbittern memiliki tubuh ramping dengan leher panjang dan kaki yang kuat. Warna bulunya didominasi oleh abu-abu dengan pola garis hitam dan cokelat yang unik, memberikan kesan elegan yang khas. Namun, yang paling mencolok dari burung ini adalah pola pada sayapnya. Ketika sayapnya terbuka lebar, terlihat warna oranye cerah yang mirip dengan sayap kupu-kupu, lengkap dengan corak menyerupai "mata" berwarna merah, kuning, dan hitam. Pola yang tampak seperti mata ini tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai alat pertahanan untuk menakuti predator. Dengan tampilan ini, sunbittern tampak jauh lebih besar dan menyeramkan bagi lawannya.
3. Sayap cantik sebagai alat pertahanan yang efektif

Selain cantik, sayap sunbittern juga menjadi senjata untuk melindungi diri dari ancaman. Saat merasa terancam, burung ini akan membuka sayapnya lebar-lebar dan menampilkan corak yang mirip mata besar atau pola yang menyerupai sosok besar lainnya. Ilusi optik ini efektif untuk membuat predator merasa gentar dan menganggap sunbittern lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang sebenarnya. Teknik pertahanan ini cukup berhasil dalam menghalau ancaman dan membuat sunbittern bisa melindungi dirinya dengan cara yang unik.
4. Sarangnya terbuat dari sayuran busuk!

Sarang burung sunbittern terbilang unik, lho. Dilansir Smithsonian’s National Zoo, mereka membangun sarang berbentuk cawan dari ranting, lumpur, dan bahkan sayuran busuk! Sarang ini biasanya ditempatkan pada ketinggian 3-6 meter di pohon atau semak. Dalam satu sarang, biasanya ada dua atau tiga telur berwarna cokelat muda dengan bintik-bintik gelap. Sarang yang terbuat dari bahan organik ini membantu menjaga kelembapan telur dan melindungi mereka dari perubahan suhu lingkungan.
5. Induk jantan dan betina melakukan kerja sama yang kompak untuk anak mereka

Sunbittern adalah contoh burung dengan pola asuhan yang kompak. Induk jantan dan betina bergantian mengerami telur yang akan menetas setelah sekitar 28 hari. Setelah menetas, anak-anak burung akan diasuh selama dua minggu pertama. Jika ada ancaman, salah satu induk akan berpura-pura cedera, membuat predator fokus pada dirinya dan menjauh dari anak-anaknya. Setelah sekitar dua minggu, anak-anak sunbittern sudah bisa ditinggal sendirian dan mulai belajar mandiri.
Wah, menrik yah fakta-fakta dari burung sunbittern ini. Mulai dari pola sayap yang menyerupai kupu-kupu hingga strategi bertahan hidupnya, burung sunbittern menunjukkan adaptasi yang luar biasa di habitatnya. Keindahan dan keunikan perilakunya menjadikan burung ini salah satu spesies yang mengagumkan untuk dipelajari lebih dalam.