Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Air dari Gletser Aman Diminum Manusia?

pemandangan indah dari gletser dan aliran air
pemandangan indah dari gletser dan aliran air (commons.wikimedia.org/Sbork)
Intinya sih...
  • Gletser adalah akumulasi es dan salju yang bergerak perlahan di daratan. Ada dua jenis utama gletser, yaitu alpen dan kontinental.
  • Air dari gletser berpotensi mengandung mikroorganisme berbahaya, logam berat, kotoran hewan, dan sampah plastik sehingga tidak aman untuk diminum langsung.
  • Logistik sulit dan biaya tinggi menjadi alasan utama manusia belum memanfaatkan air dari gletser secara luas. Ditambah lagi, ada potensi kerusakan alam yang mengkhawatirkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi seluruh makhluk hidup di Bumi, tak terkecuali manusia, keberadaan air sudah seperti sumber daya yang wajib diperoleh. Untuk makhluk laut, mencari air mungkin tak jadi masalah karena sekitar 97,5 persen air yang ada di Bumi memang berwujud air asin yang ada di sana. Namun, cerita berbeda akan muncul begitu kita membicarakan soal kebutuhan air tawar yang hanya punya proporsi sekitar 2,5 persen.

Dilansir National Geographic, dari 2,5 persen air itu, sekitar 99 persen di antaranya tidak dapat dimanfaatkan makhluk hidup. Malahan, air tawar yang ada di permukaan Bumi itu hanya sekitar 0,3 persen dari total air tawar di seluruh planet. Lantas, ke mana sisa bentuk air tawar tersebut? Ternyata, sekitar 68 persen lebih air tawar yang ada di Bumi berbentuk lapisan es dan gletser yang ada di kutub. Sementara, 30 persen berbentuk air bawah tanah.

Masalahnya, penggunaan air tawar dari manusia saja sudah sangat besar dan sumber air yang kita gunakan perlahan berkurang karena polusi yang semakin luas. Karena itu, suatu saat nanti, kita berpotensi kehabisan sumber air tawar yang ada di permukaan. Dari situ, muncul ide untuk memanfaatkan sumber air tawar dalam bentuk lain, salah satunya dari gletser yang ada di kutub.

Soalnya, air dalam bentuk gletser itu tampak sangat bersih, menyegarkan, dan jumlahnya begitu melimpah di kutub Bumi. Namun, sekalipun kita tahu soal keberadaan air tawar dalam wujud tersebut, sejauh ini manusia tidak memanfaatkannya untuk mengatasi kebutuhan air tawar. Kalau begitu, apakah air tawar dalam bentuk gletser itu tidak dapat kita gunakan? Yuk, kita cari tahu jawabannya sama-sama dalam pembahasan berikut ini!

1. Apa itu gletser?

tumpukan gletser dan pemandangan gunung
tumpukan gletser dan pemandangan gunung (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Sebelum masuk ke pembahasan utama, penting bagi kita untuk mengetahui soal gletser. Meski berada di tempat-tempat terdingin di Bumi, bukan berarti gletser sama dengan hamparan es dan salju yang ada di sana. Malahan, masing-masing bongkahan air yang membeku di itu punya nama dan definisi yang berbeda-beda, termasuk gletser.

National Snow and Ice Data Center melansir kalau gletser merupakan akumulasi dari es dan salju yang terus bergerak secara perlahan di atas daratan. Kalau tingkat penumpukan es dan salju lebih cepat ketimbang es yang mencair, ukuran dan massa gletser itu akan semakin besar, mengalir menuju dataran yang lebih rendah, dan kembali mencair begitu sampai di sana.

Selain terbentuk dari tumpukan es dan salju, ada pula gletser yang tertutup lapisan es. Kondisi ini umumnya terjadi pada lapisan es yang ada di Antarktika dan Arktik (khususnya Greenland). Karena dapat ditemukan di seluruh benua di Bumi, kecuali Australia, gletser kemudian diklasifikasikan dalam dua jenis utama, yakni gletser alpen yang terbentuk dari sungai yang membeku di pegunungan dan gletser kontinental yang bertumpuk dalam kurun waktu panjang ada di hamparan kutub Bumi.

2. Apakah air dari gletser aman digunakan manusia?

kolam air hasil gletser yang mencair
kolam air hasil gletser yang mencair (commons.wikimedia.org/NPS/Jacob W Frank)

Mengingat asal gletser yang berasal dari proses penumpukan es dan salju di alam yang tak terkontaminasi polusi yang disebabkan manusia, wajar saja ada anggapan kalau air pada jenis es yang satu ini termasuk jernih. Lebih-lebih lagi, penampilan air yang berasal dari gletser yang mencair itu begitu jernih dan dingin. Ini seolah mengundang siapa saja untuk mencicipi rasanya.

Sayangnya, kadang rupa yang menarik belum tentu baik bagi tubuh. Dilansir Water Drop Filter, air yang berasal dari gletser berpotensi memiliki sejumlah mikroorganisme yang membahayakan tubuh, semisal bakteri, virus, dan kontaminan berukuran mikroskopis. Selain itu, ada pula potensi kandungan logam berat karena gletser sendiri terus bergerak dan menggerus tanah di bawahnya yang berpotensi ikut terbawa seiring pergerakan gletser.

Yang lebih menjijikkan, gletser jenis alpen biasanya turut membawa berbagai jenis kotoran dan bangkai hewan karena sumbernya dekat dengan aktivitas makhluk hidup. Malahan, kadang air gletser bisa saja terkontaminasi kotoran dan sampah plastik yang dibuang manusia. Karena itu, jika mengonsumsi air dari gletser sembarangan, tubuh kita justru akan merasakan diare, keram, pusing dan muntah, dehidrasi, serta kelelahan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, paparan kontaminan berupa logam berat jelas jadi bahaya yang harus dihindari.

Dengan demikian, konsensus yang paling diterima soal keamanan manusia meminum air dari gletser itu ialah jenis air ini tidak aman untuk diminum langsung, terutama dalam jangka waktu panjang. Meski begitu, tak semua punya pendapat yang sama persis. Ahli fisika asal University of Alaska Fairbanks, Professor Martin Truffer, ketika diwawancara Alaska’s News Sources, misalnya, menyebut kalau kontaminan pada air gletser memang ada. Namun, kebanyakan hanya ada di lapisan bawah air dan tak cukup kuat untuk membahayakan kesehatan. Sementara, di bagian permukaan cenderung bersih dan bisa saja diminum sesekali.

3. Alasan kita belum atau tidak akan menggunakan air dari gletser

gletser yang ada di Seward, Alaska, Amerika Serikat
gletser yang ada di Seward, Alaska, Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/Andrewman327)

Memang, langsung meminum air dari gletser tidak dianjurkan karena sejumlah potensi masalah yang bisa terjadi. Namun, dengan pengolahan, sebenarnya potensi memanfaatkan jenis air ini bisa saja diwujudkan. Apalagi, jumlah gletser di Bumi jauh lebih banyak ketimbang air tawar yang dapat kita manfaatkan. Namun, sejauh ini, tak ada pemanfaatan air gletser secara besar-besaran. Kenapa demikian?

Dalam tanya jawab daring yang dilakukan University of Illinois Urbana-Champaign, masalah utama kenapa manusia tidak memanfaatkan air dari gletser secara luas ialah karena logistik. Mayoritas gletser itu ada di tempat yang sangat sulit dijangkau manusia dan ukurannya sangat besar. Kalaupun menunggu sampai air itu mencair, mengalirkannya jelas jadi masalah yang sulit diatasi sekaligus butuh biaya tinggi.

Hal ini belum membicarakan soal gletser kontinental di kutub Bumi yang jumlahnya jelas lebih banyak ketimbang jenis gletser alpen. Proses membongkar gletser, membawanya ke kota-kota manusia, sampai mentransformasikannya menjadi air pastinya benar-benar jadi “neraka” logistik kalau memang benar-benar dilakukan. Selain itu, potensi kerusakan alam dari proses pemanfaatan gletser jenis apa pun jelas sangat mengkhawatirkan. Karena itu, sepertinya kita tidak akan memanfaatkan air dari gletser dalam waktu dekat.

Sebenarnya, bukan berarti tak ada manusia yang memanfaatkan air dari gletser. Penduduk yang tinggal di area pegunungan sering menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Hanya saja, penggunaan ini masih terbatas dan pastinya tidak diminum secara langsung oleh penduduk.

Keberadaan air dari gletser rasanya jadi bukti kalau sesuatu yang terlihat bersih bukan berarti aman konsumsi. Selain itu, melimpah bukan berarti bisa kita manfaatkan secara luas. Mengingat proses terbentuknya gletser yang sangat panjang, ekstraksi secara serampangan memang akan terlihat seperti perusakan terhadap alam. Itu sebabnya, hanya sebagian kecil manusia yang boleh dan berkesempatan memanfaatkan sumber air tawar ini.

Referensi
“Earth’s Fresh Water”. National Geographic. Diakses Oktober 2025.
“Glaciers | Science of Glaciers”. National Snow and Ice Data Center (NSIDC). Diakses Oktober 2025.
“Why Can’t You Drink Glacier Water?”. Waterdrop Filter. Diakses Oktober 2025.
“Is Glacier Meltwater Safe to Drink?”. Mountains For Everybody. Diakses Oktober 2025.
“What Are Clouds Made of? Are They More Likely to Form in Polluted Air or Pristine Air?”. NASA. Diakses Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Pulau Bisa Bergerak? Ini Beberapa Fakta Menariknya!

30 Okt 2025, 21:04 WIBScience