7 Fakta Wombat, Hewan Endemik Menggemaskan Asal Australia

Hewan yang hanya dapat ditemukan di Australia ini memilili tiga spesies, yaitu wombat biasa, wombat hidung berbulu utara dan wombat hidung berbulu selatan.

Dilansir Treehugger, ketiga jenis spesies ini memiliki habitat di pengunungan, hutan dan padang rumput. Sayangnya, wombat berjenis hidung berbulu utara terancam punah, sehingga hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Hutan Epping di Central Queensland. 

Perbedaan utama ketiga jenis wombat ialah terletak pada penampilan wajah mereka. Wombat biasa tidak memiliki bulu di hidungnya, sedangkan dua lainnya memiliki sedikit rambut di lubang hidung. Wombat biasa juga memiliki telinga yang lebih kecil dan berbulu daripada wombat hidung berbulu.

Wombat hidup dan tidur di dalam liang. Berdasarkan laman National Geographic, wombat menggunakan cakarnya yang kuat untuk menggali liang di daerah hutan atau padang rumput terbuka.

Wombat membangun terowongan dalam liang tersebut sebagai tempat tinggal. Biasanya mereka menghuni liangnya sendirian, sementara ada juga beberapa spesies wombat yang memilih hidup bersama dan berbagi liang yang lebih besar dengan koloni lainnya.

Wombat merupakan hewan herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuh-tumbuhan, seperti untuk akar, rerumputan, semak belukar, herba dan kulit kayu. Fakta uniknya, mereka mendapatkan sebagian besar air dari makanan yang mereka makan dan dapat hidup bertahun-tahun tanpa air minum.

Dilansir Live Science, wombat memiliki enzim khusus di perutnya yang memiliki fungsi dalam mencerna bahan makanan yang keras. Meski begitu, mereka masih membutuhkan waktu sekitar empat belas hari untuk mencerna makanan.

Sama seperti hewan pengerat, wombat memiliki gigi seri depan yang tidak pernah berhenti tumbuh. Gigi yang selalu tumbuh tersebut menjadi ciri khas wombat. Hal ini membuatnya berbeda dengan hewan marsupial lainnya dan diyakini merupakan adaptasi terhadap vegetasi yang keras dalam makanan mereka.

Treehugger mengungkapkan bahwa semua gigi wombat tumbuh terus menerus, termasuk gigi gerahamnya. Wombat selalu menjaga dan mengasah gigi mereka dengan mengunyah rumput, kulit kayu, dan akar, serta dengan membangun liang.

Wombat termasuk hewan nokturnal, di mana mereka lebih sering beraktivitas di malam hari dengan mencari makan atau menggali terowongan agar liang mereka menjadi lebih luas.

Di siang hari, wombat biasanya menghabiskan hari-hari dengan bersembunyi di rumah bawah tanah mereka. Namun, terkadang mereka keluar untuk berjemur dan melakukan pemanasan diri, terutama saat cuaca sangat dingin, seperti yang dilansir dari National Geographic.

Tidak seperti hewan marsupial lainnya yang memiliki kantong terbuka mengarah ke kepala, wombat mempunyai kantong yang mengarah ke belakang. Menurut penjelasan Treehugger, hal ini berguna bagi mereka dalam menggali tanah untuk mencegah ranting atau kotoran lainnya masuk ke kantong dan membahayakan bayi wombat.

Bayi wombat atau biasa disebut joey, lahir setelah masa kehamilan berumur satu bulan dengan ukuran sebesar kacang jeli. Setelah lahir, mereka merangkak ke dalam kantong induk, tempat mereka tumbuh dan berkembang selama 10 bulan.

Menurut penjelasan Treehugger, wombat menghasilkan banyak kotoran. Rata-rata sebanyak 80 hingga 100 kotoran per malam. Fakta uniknya ialah kotoran mereka berbentuk kubus. Hal tersebut diakibatkan oleh proses pencernaan makanan wombat yang lama.

Wombat membutuhkan waktu empat belas hingga delapan belas hari untuk menyerap nutrisi dalam jumlah maksimal dari makanannya. Hal tersebut juga menyebabkan kotorannya menjadi sangat kering.

Saat kotoran mereka bergerak melalui usus mereka, dindingnya meregang tidak merata dan menyebabkan feses berbentuk kubus, jelas Treehugger.

Biasanya wombat menggunakan kotoran mereka yang berbentuk kubus itu untuk menandai wilayah kekuasaan mereka. Ini juga termasuk pintu masuk ke liang tempat mereka tinggal.

Itulah beberapa fakta tentang wombat, hewan endemik asal Australia. Unik dan menggemaskan, bukan?