5 Hal yang Tidak Banyak Orang Tahu tentang Burung Kiwi

Jika mendengar kata kiwi, mungkin yang terbayang adalah buah berwarna hijau dengan rasa asam manis. Tapi di Selandia Baru, kiwi juga merujuk pada burung kecil yang unik dan menjadi kebanggaan nasional. Burung kiwi memiliki banyak keistimewaan yang membuatnya berbeda dari burung lain di dunia.
Burung kiwi merupakan contoh dari evolusi hewan yang beradaptasi dengan lingkungannya. Karena hidup tanpa predator alami selama ribuan tahun, burung ini kehilangan kemampuan terbangnya. Sayangnya, perubahan lingkungan membuat populasi kiwi terus menurun. Pada ulasan ini, terdapat lima fakta tentang burung kiwi. Daripada penasaran, simak terus yuk!
1. Merupakan burung nasional Selandia Baru

Burung kiwi bukan hanya sekadar hewan endemik, tetapi juga menjadi ikon nasional Selandia Baru. Begitu kuatnya identitas burung ini dengan negara tersebut, sehingga warga Selandia Baru sendiri sering disebut sebagai Kiwi.
Burung ini dihormati dalam budaya Māori, karena suku Māori-lah yang menamai burung yang tidak bisa terbang ini sebagai Kiwi. Keberadaan burung ini sangat dijaga, mengingat jumlahnya di alam liar semakin menurun akibat perburuan dan kerusakan habitat.
2. Salah satu spesies burung yang tidak bisa terbang

Tidak seperti kebanyakan burung, kiwi sama sekali tidak memiliki kemampuan terbang. Sayapnya sangat kecil dan tersembunyi di balik bulunya yang lebat, sehingga tidak berguna untuk mengudara. Burung ini lebih mengandalkan kakinya yang kuat untuk berlari dan menggali tanah.
Menariknya, kiwi termasuk dalam kelompok burung ratite, yaitu burung besar yang tidak bisa terbang, seperti burung unta dan kasuari. Namun, tidak seperti burung ratite lainnya yang besar, kiwi memiliki tubuh kecil. Tulangnya padat dan berisi sumsum, tidak seperti burung lain yang umumnya memiliki tulang berongga.
3. Satu-satunya burung dengan lubang hidung di ujung paruhnya

Burung kiwi memiliki keunikan yang tidak dimiliki burung lain, yaitu lubang hidungnya terletak di ujung paruhnya. Sebagian besar burung memiliki lubang hidung di pangkal paruh, tetapi lubang hidung kiwi justru berada di ujung paruhnya. Dengan hidung yang sensitif.
Kemampuan penciuman ini sangat penting karena kiwi adalah burung nokturnal yang mencari makan di malam hari. Selain itu, kiwi juga memiliki kumis halus di sekitar paruhnya yang berfungsi sebagai sensor tambahan. Hal ini semakin membuktikan bahwa kiwi lebih mirip mamalia dibanding burung pada umumnya.
4. Burung yang bersifat monogami

Burung kiwi dikenal memiliki pasangan yang setia sepanjang hidupnya. Setelah menemukan pasangan, mereka biasanya bersama selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Mereka berbagi tugas dalam menggali liang dan merawat telur. Uniknya, tugas mengerami telur justru lebih banyak dilakukan oleh pejantan, sementara betina lebih sering mencari makan.
Meskipun monogami, perceraian tetap bisa terjadi di antara burung kiwi. Jika pasangan mengalami kegagalan dalam berkembang biak atau ada kiwi lain yang lebih dominan, mereka bisa berpisah dan mencari pasangan baru. Namun, di banyak kasus, pasangan kiwi tetap bersama.
5. Terdapat lima spesies yang berbeda

Tidak banyak yang tahu bahwa kiwi bukan hanya satu jenis, melainkan terdiri dari lima spesies berbeda. Spesies tersebut adalah North Island brown kiwi, great spotted kiwi (roroa), little spotted kiwi (pukupuku), rowi, dan tokoeka. Setiap spesies memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi ukuran, warna bulu, maupun habitatnya.
Penelitian genetika berperan penting dalam membedakan lima spesies ini. Little spotted kiwi adalah yang paling mungil, sedangkan great spotted kiwi memiliki ukuran paling besar. Sementara itu, tokoeka dianggap sebagai leluhur dari kiwi cokelat. Meskipun berbeda spesies, semuanya menghadapi ancaman yang sama, yaitu perusakan habitat dan serangan predator.
Bukan sebagai ikon nasional Selandia Baru, burung kiwi juga menjadi salah satu burung paling unik di dunia. Dari sifatnya yang monogami hingga lubang hidung di ujung paruhnya, burung ini memiliki banyak keistimewaan yang jarang diketahui banyak orang.