9 Hewan Historis yang Ternyata Salah Duga dan Tidak Nyata

Para ilmuwan bekerja untuk mengategorikan setiap hewan yang ditemui demi menghasilkan catatan, lengkap dengan informasi mengenai makhluk darat dan laut, baik yang hidup maupun yang sudah punah. Namun, kadang mereka salah mengidentifikasi atau merangkai tulang yang sebenarnya bukan milik mereka atau hanya dibuat-buat.
Akan tetapi, sebenarnya, ini bukan saja kesalahan yang dibuat oleh para ahli biologi dan paleontologi. Namun, lebih sering digunakan untuk hiburan semata yang disisipkan dalam film. Apa saja, ya?
1. Tasidyptes hunterivan

Menurut laman Mental Floss, pada 1980 para ilmuwan menggali "tumpukan sampah prasejarah" di Pulau Hunter, Tasmania. Mereka menemukan satu set tulang penguin yang menurut mereka berbeda dari tulang-tulang spesies penguin lain yang dikenal. Mereka menamai tulang-tulang tersebut Tasidyptes hunterivan.
Sayangnya, sampai pada 2017, seorang ilmuwan lain memutuskan untuk melakukan beberapa tes DNA pada tulang. Ups..., ternyata tulang-tulang itu sebenarnya adalah tulang dari tiga penguin yang tidak punah.
2. Kouprey
Pada 1937, seorang pemburu menembak seekor lembu jantan yang terlihat cukup aneh. Makhluk itu beratnya hampir satu ton dan memiliki tanduk berbentuk bulan sabit (yang besar).
Tampaknya, ia tidak menyerupai spesies sapi yang hidup di daerah itu. Kurang dari seratus tahun sebelum itu, Paul du Chaillu menjadi populer karena menjadi orang Barat pertama yang mengonfirmasi keberadaan gorila. Bahkan, Museum Zoologi Komparatif Harvard menyimpan penemuan itu di sana.
Penemuan itu bernama Kouprey. Mereka di alam liar dalam jumlah yang kecil, sehingga membuatnya menjadi "hewan nasional Kamboja" dan upaya nasional adalah melestarikan spesies tersebut.
Kemudian, para peneliti dari Northwestern University di Chicago menguji DNA dari Kouprey. Mereka menyimpulkan bahwa hewan itu sebenarnya hanya persilangan liar antara dua jenis sapi domestik yang sangat umum.
3. Laba-laba raksasa

Kamu pasti pernah melihat seekor laba-laba raksasa yang ingin memangsa Frodo dan mengancam Harry Potter di film. Syukurlah, megarachne, laba-laba dengan tubuh sepanjang 30 cm dan panjang kaki 48 cm (kira-kira seukuran rakun) tidak benar-benar ada.
Seperti yang diceritakan oleh laman Wired, pada 1890, seorang ahli paleontologi bernama Mario Hunicken mengumumkan kalau dia menemukan sisa-sisa penemuan laba-laba raksasa di Argentina. Kemudian, pada 2005, ahli biologi mengklasifikasikan bahwa megarachne adalah kalajengking laut raksasa.
Klarifikasi ini membuat produsen film dokumenter BBC kecewa karena mereka menampilkan megarachne sebagai laba-laba raksasa yang siap mengudara dan pada saat yang sama para ilmuwan mengklarifikasi bahwa megarachne bukanlah yang dimaksudkan.
4. Hydrarchos

Kata dinosaurus diciptakan pada 1842. Setelah itu, pencarian dan pengumpulan fosil merajalela. Para amatir mengumpulkan kerangka yang salah, seperti kerangka iguana dan beberapa tulang yang bercampur menjadi satu kerangka.
Menurut laman Atlas Obscura, pada 1845, seorang pencari fosil bernama Albert Koch menemukan beberapa tulang belakang dari paus raksasa yang punah dengan sebutan basilosaurus.
Dia mengumpulkannya menjadi ular setinggi 43 m yang disebutnya Raja Air atau hidroarso. Raja Friedrich Wilhelm IV dari Prusia tidak tahu tentang paleontologi. Namun, ia sangat terkesan dengan penemuan itu, sehingga ia membelinya dan memajangnya di Museum Anatomi Kerajaan, meskipun para ilmuwan museum curiga.
Setelah kesuksesan itu, Koch membangun hydroarchos lain yang ia jual ke sebuah museum di Chicago. Kerangka itu dipajang, meskipun kurator tahu itu bukan binatang yang sebenarnya. Sampai akhirnya, Great Chicago Fire memusnahkannya pada 1871.
5. Lascaux unicorn

Di Lascaux, Prancis, seniman menggambarkan rusa, kuda, sapi, bison; pemangsa seperti beruang dan kucing besar; bahkan binatang yang tidak lagi ada di Eropa, seperti badak berbulu. Namun, ada satu makhluk di kompleks Gua Lascaux yang dijuluki Lascaux unicorn yang merupakan gabungan dari beberapa hewan.
Menurut laman Paleolithic and Neolithic History, unicorn ini memiliki panjang hampir 2,4 m dan memiliki tubuh badak yang berbulu; pundak bison; kepala singa; dan ekor kuda. Namanya diambil karena dua tanduk lurus panjang yang terlihat seperti tanduk unicorn.
Unicorn juga memiliki perut gendut raksasa, sehingga membuat beberapa peneliti mengira mungkin saja itu simbol kesuburan. Sayangnya, tidak ada bukti kalau makhluk seperti itu pernah ada.
6. Seth animal

Seth animal (hewan Seth) adalah versi Mesir Kuno dari Lascaux unicorn. Beberapa ahli Mesir Kuno menganggapnya sebagai gabungan dari banyak hewan bersejarah dan banyak yang bertanya-tanya apakah makhluk itu sudah punah.
Menurut penulis Images of Set, Joan Lansberry, beberapa pakar Mesir berspekulasi bahwa hewan Seth adalah Sivatherium yang telah punah. Ia adalah makhluk yang tampak aneh dengan hidung panjang dan tanduk lebar itu. Makhluk itu dianggap sebagai nenek moyang dari jerapah modern. Hewan Seth lebih mirip seperti anjing greyhound.
Lansberry mengira bahwa hewan Seth digambarkan dengan ekor tegak dan telinga tegak berbentuk persegi. Itu sebenarnya leluhur dari Saluki modern, seekor anjing pemburu Arab.
Secara tradisional, Saluki memasang telinganya dengan cara yang sama, seperti peternak merapatkan telinga pitbull, kecuali dengan ujung persegi. Makhluk ini muncul dalam seni dan hieroglif Mesir.
7. Aspidochelone

Orang Yunani memiliki kisah mengenai makhluk yang hidup di lautan. Ia dikenal sebagai aspidochelone dan kabarnya beberapa pelaut pernah melihatnya.
Penampakan aspidochelone dilaporkan selama berabad-abad, dimulai (setidaknya sejauh catatan sejarah) pada abad kedua Masehi. Menurut Ancient Origins, aspidochelone itu sangat besar dan menyerupai sebuah pulau.
Aspidochelone mungkin didasarkan pada hewan sungguhan. Deskripsi yang lebih tua mengatakan bahwa ikan itu dapat menarik ikan lain untuk mendekatinya karena bau manis yang dikeluarkan dari mulutnya, yang merupakan perilaku (peregangan) yang dikaitkan dengan paus. Namun, tidak ada bukti kuat terkait itu dan hanya dianggap fiksi semata.
8. Panter

Banyak orang yang pernah melihat Bigfoot lebih dari seabad dan kisah-kisah tentang monster Loch Ness telah bertahan sejak Saint Columba pada 565 Masehi.
Tidak mau kalah, makhluk kripto juga berkeliaran di pedalaman Australia. Penampakan seekor kucing hitam besar terus terdengar selama beberapa generasi, tetapi seperti hampir semua Bigfoot, monster Loch Ness, dan binatang serupa dikatakan ada di luar jangkauan bukti ilmiah. Itu karena tidak ada yang pernah menemukan sisa-sisanya.
Seekor binatang yang diidentifikasi sebagai kucing Maine Coon besar baru-baru ini ditembak dan dibunuh di Taman Nasional Blue Mountains. Hal ini memicu spekulasi bahwa mungkin itu adalah jawaban dari legenda panter, meskipun ternyata itu adalah hewan peliharaan milik Gregory, yang akhirnya mematahkan semua asumsi tersebut.
9. Bigfoot

Legenda ini sangat populer. Di Bhutan, Bigfoot disebut Migoi. Menurut laman High Country News, Migoi adalah binatang buas raksasa dengan tinggi 2,4 m yang pintar bersembunyi dan bisa berjalan mundur agar tidak terlihat.
Kisah-kisah Migoi bertahan selama berabad-abad dan diyakini. Hal tersebut terjadi hingga pemerintah menyisihkan 655 km persegi hutan sebagai taman nasional khusus untuk perlindungan makhluk yang diyakini itu.
Namun ilmuwan tidak pernah menemukan dan melihat keberadaan makhluk itu. Jadi, banyak yang beranggapan kalau Bigfoot itu memang tidak pernah ada.
Memang dalam banyaknya penemuan di dunia ini, pasti selalu ada kesalahpahaman dan sesuatu yang dipaksakan untuk ada. Seperti sembilan hewan di atas yang nyatanya memang kesalahan dan imajiner semata.