5 Hewan Terbesar yang Hidup di Benua Afrika, Buas dan Berbahaya

Gajah afrika menjadi hewan terbesar yang hidup di muka Bumi. Bukan hanya di Afrika, tetapi juga di seluruh dunia. Raksasa besar ini bisa tumbuh setinggi 3 meter, panjang 7 meter, dengan berat mencapai 6 ribu kilogram. Bayinya yang baru lahir bahkan bisa memiliki berat sekitar 100 kilogram atau setara dengan berat anak sapi berusia beberapa tahun.

Di Afrika, para gajah hidup di dua tempat, yakni di sabana yang ada di Afrika Timur dan hutan di Afrika Tengah. Dilansir Book Mundi, populasi gajah di seluruh benua Afrika hanya tersisa sekitar 400 ribu ekor saja.

Sayangnya, kehidupan gajah Afrika setiap tahunnya semakin memprihatinkan. Perburuan liar yang terjadi terus-menerus, ditambah perubahan iklim membuat sabana jadi semakin kering, dan mempersulit mereka untuk bertahan.

Badak menjadi hewan besar lainnya yang tinggal di Benua Hitam. Apesnya, sama seperti gajah, mereka juga masuk dalam jajaran hewan yang terancam punah. Bayangkan saja, saat ini hanya ada 29 ribu badak yang tersisa di Bumi. Mereka tersebar di dua benua dan Afrika adalah salah satunya.

Dilansir Afrikanza, ada dua spesies badak yang tinggal di benua tersebut. Pertama, badak putih di Afrika Selatan dan yang kedua, badak hitam yang mendiami Afrika Timur.

Mereka adalah hewan yang perkasa. Badak dewasa memiliki berat antara 800 sampai 2.300 kilogram, dengan panjang 3,5 sampai 4 meter, dan tinggi 1,5 meter.

Sebenarnya dengan tubuh segempal ini, mustahil bagi badak untuk bisa lari dengan cepat. Namun yang mengejutkan, mereka adalah pelari yang cukup handal dengan kecepatan 48 km/jam. Gimana, cepet banget kan?

Berbeda dengan gajah dan badak, hewan besar ketiga ini agak buas. Dilansir National Geographic, kuda nil memiliki berat 1.300 sampai 3.500 kilogram, dengan tinggi yang bisa mencapai 1,5 meter.

Mereka termasuk hewan nokturnal alias mencari makan di malam hari. Di siang hari, kuda nil menghabiskan waktu untuk berendam di dalam sungai dan baru naik ke daratan saat matahari sudah terbenam. Kuda nil adalah hewan pemakan tumbuhan dan setiap harinya mereka mengonsumsinya sebanyak 40 kilogram.

Eits, meski tidak menyantap daging, kuda nil sangat buas dan posesif terhadap wilayahnya. Mereka bahkan tidak segan menyerang manusia yang berada terlalu dekat dengannya.

Kerbau identik dengan sawah. Namun lain halnya dengan kerbau afrika. Mereka adalah hewan liar yang sulit ditaklukkan. Jangankan disuruh membajak sawah, mereka mungkin akan langsung menyerang jika ada orang atau hewan yang memasuki wilayah teritorialnya.

Bisa dibilang, kerbau afrika jauh lebih beruntung ketimbang gajah atau badak. Setidaknya, mereka tidak berada dalam ambang kepunahan, meski jumlah populasinya saat ini hanya tersisa 900 ribu ekor.

Dilansir Afrikanza, kerbau afrika memiliki berat antara 250 sampai 900 kilogram dengan tinggi mencapai 1,5 meter. Sama seperti gajah, mereka menikmati hidup dalam kelompok besar untuk melindungi diri dari serangan pemangsa.

Dikenal sebagai raja hutan, kebanyakan singa justru lebih suka tinggal di padang rumput dan sabana terbuka. Di Afrika, mayoritas singa tinggal di sabana yang berada di wilayah Timur dan Selatan, sedangkan sisanya memilih tinggal di sub-Sahara.

Dilansir Book Mundi, seekor singa bisa tumbuh hingga setinggi 1 meter dengan berat mencapai 120 sampai 250 kilogram. Berbeda dengan spesies kucing lainnya, singa bukanlah hewan penyendiri. Sebaliknya, mereka tinggal dalam kelompok besar yang terdiri dari 13 sampai 40 ekor.

Di siang hingga sore hari, singa menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan. Namun begitu langit gelap, mereka akan berubah menjadi pemangsa paling menakutkan. 

Lima hewan ini adalah hewan terbesar yang hidup di daratan Afrika. Mayoritas hewan-hewan ini tinggal di padang sabana yang luas, dan merupakan hewan buas yang tidak segan untuk menerkam manusia dan menjadikannya sebagai menu makan siang.