Bikin Ngeri! Ini 5 Bom Nuklir Paling Mematikan yang Pernah Diciptakan

Bom nuklir MK-24 atau yang dikenal juga dengan nama Mark-24, merupakan bom yang dibuat oleh Amerika Serikat sembilan tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Dimulai pada tahun 1954, bom nuklir ini diuji coba pada 5 Mei 1954, dan dinyatakan siap satu tahun kemudian.

Tidak tanggung-tanggung, sebagai salah satu bom paling mematikan sepanjang sejarah dunia, kekuatan ledakan MK-24 mencapai 13,5 megaton. Saking kuatnya, bom ini bahkan dilengkapi oleh parasut untuk memperlambat kejatuhannya, dan memberi waktu bagi pilot pembawa bom itu keluar dari radius ledakan. Untungnya, bom ini tidak pernah digunakan, dan kini dipajang di Castle Air Museum, California.

Bisa dibilang, bom nuklir MK-17 ini merupakan saudara dari MK-24. Kenapa? Karena keduanya, dibuat pada tahun yang sama yaitu 1954. Entah masih trauma dengan Perang Dunia II atau apa, Amerika Serikat memproduksi bom ini secara masal. Bukan cuma produksinya yang banyak, kekuatan ledakan dan ukurannya juga besar.

MK-17 memiliki berat 41.500 pon, dengan ledakan 15 megaton atau sekitar 1,5 megaton lebih kuat dari MK-24 kembarannya. Sama seperti MK-24, bom nuklir satu ini juga dilengkapi parasut untuk memperlambat kejatuhannya. Bom nuklir MK-24 dipensiunkan pada 1957 dan kini dipajang di Castle Air Museum, California.

Berbeda dengan dua bom sebelumnya yang memiliki kekuatan 15 megaton, TX-21 ini awalnya hanya memiliki kekuatan sekitar 6 megaton saja. Namun sebuah kesalahan di laboratorium membuat kekuatan ledakan TX-21 jadi 15 megaton, atau sekitar seribu kali lebih kuat dari bom nuklir Little Boy dan Fat Man yang dijatuhkan di Jepang pada 1945.

Alhasil, ketika akhirnya diuji coba pada 1 Maret 1954 di Kepulauan Marshall, kerusakan yang dihasilkan sangat parah. Lebih dari 6.000 mil persegi wilayah Samudera Pasifik terkontaminasi zat radioaktif. Menjadi semakin fatal karena cuaca hari itu berangin, membuat zat radioaktif dengan mudah menyebar hingga Australia. Hal itu menyebabkan ribuan orang terkena paparan radiasi beberapa minggu setelah bom itu diledakkan.

Diproduksi dari tahun 1960 hingga 1962, B41 adalah bom terkuat yang pernah dibuat oleh Amerika Serikat. B41 memiliki daya ledak 25 megaton atau 1.136 kali lebih kuat dari bom Hiroshima dan Nagasaki di era Perang Dunia II.

Namun yang lebih mengerikan lagi, Amerika Serikat tidak hanya memproduksi satu bom, melainkan 500 bom dengan tipe yang sama. Untungnya, bom ini tidak pernah diledakkan. Amerika Serikat menonaktifkan bom ini pada Juli 1976 dan menggantinya dengan bom nuklir B53 yang memiliki kekuatan 9 megaton saja.

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara pembuat bom nuklir paling mematikan di dunia. Kenyataannya, bom nuklir paling mematikan justru diproduksi oleh Uni Soviet. Dikenal dengan nama Tsar Bomba, bom ini diproduksi oleh Uni Soviet tahun 1961 dengan daya ledak sebesar 50 megaton.

Karena daya ledaknya yang luar biasa, Tsar Bomba dilengkapi parasut untuk memperlambat jatuhnya bom. Saking berbahayanya, pilot yang mendapatkan tugas untuk menjatuhkan bom ini hanya memiliki peluang sebesar 50 persen untuk bisa lolos dari ledakan super yang dihasilkan oleh bom ini.

Celakanya, bom ini pernah diledakkan oleh Uni Soviet untuk uji coba pada 30 Oktober 1961 di Pulau Novaya Zemlya, Laut Arktik Rusia. Ketika itu meledak, ledakannya bisa terlihat dari jarak 620 mil, dan menciptakan awan jamur setinggi 42 mil. Kabar baiknya, para pilot yang menjatuhkan bom ini bisa kembali dengan selamat.

Bom nuklir jelas merupakan senjata pemusnah masal yang mengerikan. Dampak bom nuklir ini juga jelas akan merusak Bumi. Di sisi lain, banyak negara berlomba-lomba menciptakan bom nuklir dengan alasan untuk melindungi negara mereka jika perang besar terjadi lagi di masa depan.