7 Jamur yang Tumbuh di Pohon, Jadi Parasit

Jamur adalah salah satu makhluk paling misterius di alam. Terdapat ratusan ribu spesies jamur yang ada di seluruh dunia, dan beberapa di antaranya belum diberi nama.
Jamur ini bisa ditemukan tumbuh di atas tanah dan ada juga jamur yang tumbuh di pohon, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup. Di sini, kita akan melihat spesies jamur apa saja yang mungkin kamu temukan tumbuh di pepohonan.
1. Jamur tiram

Jamur tiram dibudidayakan secara luas dan sangat dicari karena rasanya yang lezat dan bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Diterangkan Wildlife Informer, jamur tiram tumbuh di hutan beriklim sedang dan subtropis, khususnya pada pohon gugur dan pohon beech, di mana mereka berfungsi sebagai pengurai utama.
Jamur dengan nama ilmiah Pleurotus ostreatus ini mudah dikenali karena tutupnya berbentuk corong berwarna kuning keputihan dan daging buahnya berwarna putih. Selain penampilannya yang seperti tiram, jamur ini dinilai memiliki rasa mirip seafood yang lembut, sehingga berkontribusi terhadap popularitasnya sebagai bahan yang banyak dicari dalam berbagai macam masakan.
2. Maitake

Maitake adalah parasit pada pohon. Mereka biasanya tumbuh pada kayu ek putih dan merah, tetapi terkadang pada pohon maple. Diterangkan Forager Chef, jamur ini menyebabkan pembusukan pada pohon inang, dan umum terjadi pada tunggul pohon, pohon tumbang, dan pohon hidup.
Meskipun begitu, jamur dengan nama ilmiah Grifola frondosa ini dapat dimakan, lezat, dan sangat disukai oleh banyak penjelajah di sebelah Timur Pegunungan Rocky.
3. Reishi

Jamur Reishi merupakan jamur obat yang tumbuh di pepohonan. Dijelaskan A-Z Animals, jamur ini tumbuh di berbagai pohon kayu keras, termasuk oak, maple, dan birch. Jamur ini tersebar luas di daerah beriklim sedang di seluruh dunia. Jamur Reishi dapat ditemukan sepanjang tahun, tetapi lebih banyak ditemukan pada musim gugur.
Jamur dengan nama ilmiah Ganoderma lingzi ini memiliki tutup khas berbentuk ginjal dengan permukaan mengkilat berwarna coklat kemerahan dan tekstur mirip kayu. Jamur ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena potensi manfaat kesehatannya, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Namun, jamur ini tidak digunakan dalam bidang kuliner karena rasanya yang pahit dan bertekstur keras.
4. Lion's mane

Lion’s mane atau Hericium erinaceus adalah jamur yang terkenal karena seluruh tubuhnya ditutupi bulu lembut berwarna putih. Jamur ini bisa dimakan dan rasanya seperti daging kepiting.
Diterangkan Healing Mushroom, banyak orang percaya bahwa jamur Lion’s mane memiliki khasiat pengobatan. Namun, belum ada penelitian yang mampu menjelaskan dengan pasti apa manfaat jamur ini.
5. Jamur madu

Jamur ini diberi nama demikian bukan karena rasanya mirip madu, melainkan karena warnanya yang memiliki corak kemerahan atau coklat kekuningan. Setidaknya beberapa spesies dapat dimakan.
Namun, menurut Healing Mushroom, beberapa penjelajah mulai menjauhi jamur madu karena terkadang membuat orang sakit, dan penyebabnya masih belum jelas. Selain itu, jamur madu berbentuk coklat kecil yang tidak mencolok, yang sangat sulit dibedakan dari spesies jamur coklat kecil lain yang berbahaya.
6. Artist's conk

Artist’s conk atau Ganoderma applanatum tumbuh di dalam kayu pohon hidup dan mati. Berbentuk piring, bagian atasnya berwarna gelap dengan bagian bawah berwarna terang. Jamur ini diberi nama demikian karena kamu sebenarnya dapat menggambar di bagian bawahnya. Dengan menggores permukaan putih di bagian bawah jamur, jaringan coklat tua di bawahnya akan terlihat dan garis-garis gelap yang dihasilkan menjadi permanen.
Dilansir Wildlife Informer, penduduk asli biasanya menggunakan ini untuk saling meninggalkan pesan dan informasi. Beberapa seniman juga menggunakannya untuk membuat sketsa pemandangan yang rumit dan menjualnya sebagai karya seni.
Pada beberapa pohon, jamur ini dapat menyebabkan pembusukan pada inti kayunya. Namun, pada pohon lain, terutama pada lingkungan yang sangat lembap, jamur ini mungkin tidak terlalu membahayakan pohon.
7. Shiitake

Jamur shiitake berasal dari Asia Timur, tetapi saat ini sudah dibudidayakan di seluruh dunia. Jamur bernama ilmiah Lentinula edodes ini utamanya ditanam di pohon kayu keras yang membusuk seperti ek, kastanye, dan beech.
Jamur shiitake memiliki tutup lebar berbentuk payung dengan warna kecoklatan hingga coklat tua serta rasa gurih yang khas. Mereka sangat dihargai dalam masakan Asia dan dikenal karena teksturnya yang seperti daging serta rasanya.
Dijelaskan A-Z Animals, jamur shiitake banyak dipelajari karena kaya akan nutrisi dan memiliki sifat meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan kolesterol. Jamur shiitake dapat diolah dengan berbagai cara, seperti tumisan, sup, dan saus, menjadikannya pilihan serbaguna dan populer di banyak masakan.
Meskipun sama-sama tumbuh di pohon, tetapi jamur-jamur ini tumbuh pada jenis pohon yang berbeda. Jika kamu menemukan jamur di pohon, jangan asal memakannya ya. Sebab, tidak semuanya bisa dimakan.