Kenapa Kita Tidak Boleh Memarahi Kucing? Ini Alasannya

Kelakuan gemas kucing terkadang memang di luar prediksi. Anabul bisa tiba-tiba berlarian alias zoomies, menjatuhkan barang, menggaruk wajah pawrents dengan cakarnya, dan melakukan banyak hal mengejutkan lainnya. Meski mungkin sudah terbiasa, tidak jarang tingkah anabul membuat pemiliknya naik darah juga.
Namun, segemas-gemasnya kamu dengan anabul, jangan sampai memarahinya, ya. Kenapa kita tidak boleh memarahi kucing? Ini alasan penting yang membuatmu perlu menghindari tindakan tersebut.
Kenapa kita tidak boleh memarahi kucing?
Saat memberi peringatan, kita kerap bicara dengan nada tinggi dan keras. Kalau untuk manusia, hal itu mungkin efektif. Namun, tidak demikian jika kamu berteriak untuk memarahi kucing.
Bukannya menurut, tindakan tersebut justru bisa memicu respons negatif dari anabul. Seperti apa bahaya memarahi kucing?
1. Mereka tidak tahu maksudmu

Anggaplah kucing menoleh begitu mendengar peringatan dari suara keras yang kamu lontarkan. Namun, anabul tetap tidak memahami alasan kamu melakukannya. Anabul menoleh hanya karena suaramu keras, tetapi tidak tahu maksudnya.
Bahkan jika akhirnya kucing berhenti melakukan tindakan konyol yang membuatmu marah, itu pun hanya sementara. Kucing bisa saja melakukannya kembali saat kamu tidak berada di dekatnya.
2. Membuatnya takut padamu
Alih-alih mengerti maksudmu, bisa jadi kucing justru takut. Poin ini menjadi alasan penting kenapa kita tidak boleh memarahi kucing. Tindakan, seperti membentak, berteriak, menghentakkan kaki, hingga menyemprotkan air, justru membuat anabul merasa terancam.
Memarahi kucing pun tidak akan membuat anabul kapok untuk mengulangi tindakan konyol yang membuatmu marah, melansir Animal Friends Pet Insurance. Kalau sudah merasa terancam, anabul mungkin akan mulai menjaga jarak darimu.
3. Membuatnya tidak ramah

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, memarahi kucing bisa memutus rasa kepercayaan anabul kepadamu. Satu kali bentakan berpotensi memicu stres yang membuat kucing tidak nyaman berada di dekatmu.
Anabul pun mungkin menunjukkan tanda gelisah dan sensitif terhadap kehadiranmu. Sebagai gantinya, hal tersebut dapat kamu hindari dengan memperbanyak afirmasi positif, memberikan makanan kesukaannya, hingga bermain bersama.
4. Memicu tindakan negatif
Kalau perubahan sikap kucing bukan hal penting, pikirkan potensi timbulnya tindakan negatif akibat memarahi anabul. Memarahi kucing mungkin membuatnya melakukan hal buruk lain yang tujuannya mencari perhatianmu.
Kucing mungkin mengasosiasikan amarahmu sebagai dorongan untuk melakukan lebih banyak perilaku buruk, melansir Be Chewy. Faktanya, omelan hanya perintah yang membingungkan anabul sehingga sangat mungkin disalahartikan.
5. Kucing tidak pantas mendapatkannya

Alasan lain kenapa kita tidak boleh memarahi kucing terbilang sederhana. Ya, karena anabul tidak pantas mendapatkannya. Kucing saja tidak mengetahui bahasa manusia, apalagi memahami maksud dari amarahmu.
Kucing, entah peliharaan maupun liar, berhak mendapatkan perlakukan baik dari manusia yang memiliki pengetahuan lebih. Toh, kalaupun kucing salah hanya perlu diingatkan perlahan. Kucing akan mengerti, kok.
Alasan kenapa kita tidak boleh memarahi kucing sudah jelas, ya. Jadi, kalau memang perlu mendisiplinkan anabul, gunakan cara positif saja.