Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Diam saat Kita Memegang Tengkuk Mereka?

potret induk kucing yang memindahkan anaknya dengan menggigit tengkuk (commons.wikimedia.org/FahamidhaJabeen)
potret induk kucing yang memindahkan anaknya dengan menggigit tengkuk (commons.wikimedia.org/FahamidhaJabeen)

Kamu pasti pernah melakukan atau setidaknya melihat kucing yang menjadi diam ketika kulit di tengkuk mereka dipegang, kan? Teknik ini biasa disebut dengan nama scruffing. Cara ini diterapkan ketika kita ingin memindahkan kucing dengan aman dari potensi dicakar mereka. Baik kucing peliharaan maupun kucing domestik liar, keduanya akan sama-sama "membeku" begitu kita memegang tengkuk, terlepas dari usia dan ukuran mereka.

Perilaku unik ini pun pasti menimbulkan tanda tanya. Kira-kira, mengapa kucing menjadi diam ketika kita melakukan scruffing? Jawaban lengkapnya akan dibahas pada kesempatan kali ini. Selain itu, ada penjelasan pula soal boleh atau tidaknya penggunaan teknik ini pada kucing agar kita tidak menyakiti si anabul lagi ke depannya. Jadi, kalau ingin tahu semuanya, langsung gulir layarmu ke bawah, ya!

1. Penyebab kucing jadi diam saat dipegang kulit tengkuknya

kucing yang sedang dipegang tengkuknya oleh seseorang (commons.wikimedia.org/Romanee)
kucing yang sedang dipegang tengkuknya oleh seseorang (commons.wikimedia.org/Romanee)

Pemahaman umum yang kita ketahui tentang perilaku kucing saat proses scruffing adalah kebiasaan mereka untuk dipindahkan induk dari satu tempat ke tempat lain ketika mereka masih kecil dengan cara yang sama. Bagi anak kucing, proses diam tak bergerak ini terjadi karena saraf mereka merespons gigitan lembut induk mereka atau sering disebut refleks fleksor. Hanya saja, ternyata respons saraf tersebut akan hilang setelah anak kucing memasuki beberapa minggu setelah kelahiran.

Tujuan induk kucing memindahkan anak mereka dengan cara ini disebabkan karena anak kucing terlahir buta dan tuli. Maka dari itu, daripada mengandalkan suara untuk memanggil anak kucing yang baru lahir, sang induk lebih memilih memindahkan anak dengan cara "menggigit" anak mereka. Sebenarnya, ada satu lagi momen di mana kucing akan menggigit tengkuk kucing lain, yakni ketika mereka kawin. Di luar dari hal-hal tersebut, kucing hampir tidak pernah melakukan tindakan tersebut. 

Dilansir Catster, respons yang dilakukan kucing dewasa saat kita memegang kulit tengkuk mereka sebenarnya berbeda dengan apa yang mereka rasakan saat masih menjadi anak kucing. Respons membeku pada kucing dewasa ketika scruffing lebih berarti pada situasi dimana kucing tak berdaya, memicu rasa sakit, hingga menimbulkan ketakutan. Perilaku diam pada kucing dewasa dapat diartikan sebagai rasa pasrah karena mereka merasa tindakan apapun yang dicoba untuk melepaskan diri akan percuma ketika kulit tengkuk mereka dipegang.

2. Sebenarnya scruffing pada kucing itu tidak dianjurkan

Dokter hewan hanya akan melakukan scruffing pada kucing sebagai tindakan terakhir dalam penanganan mereka yang tentunya dilakukan secara hati-hati. (commons.wikimedia.org/Airman 1st Class Erica Fowler)
Dokter hewan hanya akan melakukan scruffing pada kucing sebagai tindakan terakhir dalam penanganan mereka yang tentunya dilakukan secara hati-hati. (commons.wikimedia.org/Airman 1st Class Erica Fowler)

Dari poin di atas, sudah jelas kalau scruffing pada kucing dewasa sangat tidak dianjurkan. Bahkan, dewasa ini, pakar serta dokter hewan justru melarang kita untuk melakukan scruffing pada kucing. Bagi manusia yang melakukan scruffing, kucing mungkin akan terlihat jadi sangat patuh, tenang, ataupun mudah dipindah-pindah.

Sebenarnya kucing dewasa dapat merasa stres jika scruffing dilakukan dalam waktu yang lama. Dilansir Ultimated Indulge, berbeda dengan anak kucing yang ringan, kucing dewasa yang diangkat dengan cara memegang tengkuk mereka tentu akan merasa sakit karena kulit mereka akan tertarik oleh bobot sendiri.

Selain itu, tubuh kucing dewasa sangat sensitif. Mereka akan berpikir bahwa orang yang memegang kulit tengkuk mereka sebagai sosok yang tidak dipercaya. Jika sudah demikian, maka bisa saja kucing akan berperilaku defensif.

Karena itu, memegang kulit tengkuk kucing dewasa sama sekali tidak dianjurkan. Kalaupun terpaksa untuk melakukan scruffing, semisal ketika kucing berada di dokter hewan, disarankan untuk menggunakan kain atau sarung tangan khusus agar kucing tidak merasa terlalu sakit dan lebih aman dari potensi serangan mereka, dilansir Tuxedo Cat. Melakukan scruffing di dokter hewan pun sebenarnya lebih menjadi pilihan terakhir jika cara-cara yang lebih disukai kucing untuk diperiksa dokter hewan tidak bekerja.

Saking tidak direkomendasikannya melakukan scruffing pada kucing, International Cat Care bahkan memberikan rilis pernyataan resmi soal posisi lembaga ini yang melarang melakukan scruffing pada kucing dewasa. Alasannya identik seperti penjelasan sebelumnya, terkait dengan masalah potensi timbulnya sakit pada kucing, baik secara fisik maupun mental.

3. Tips aman untuk memindahkan kucing tanpa menyakiti mereka

seorang wanita yang menggendong kucing dengan aman (commons.wikimedia.org/Mel Elías mieldalabeja)
seorang wanita yang menggendong kucing dengan aman (commons.wikimedia.org/Mel Elías mieldalabeja)

Oke, kita sudah tahu soal scruffing dan alasan mengapa kita sebaiknya tidak melakukan hal tersebut pada kucing dewasa. Lantas, bagaimana jika kita sedang ada dalam skenario dimana kita harus memindahkan kucing dewasa dengan aman tanpa menyakiti mereka? Tenang, ada beberapa jawaban untuk masalah ini, kok.

Jika kucing itu adalah peliharaan sendiri, ada beberapa cara mengangkat kucing yang lebih dianjurkan. Dilansir International Cat Care, kamu bisa mengangkat mereka seperti sedang menggendong bayi. Misalnya, gendong di punggung, posisi gendong tuan putri di depan, dan menahan tubuh kucing pada bagian dada dan panggul.

Proses menggendong lebih baik mengikuti kemauan atau posisi nyaman dari kucing itu sendiri agar mereka tidak merasa seperti sedang terkungkung. Gerakan menggendong yang lembut ini tentu akan membuat kucing jauh lebih nyaman sehingga rasa sakit, stres, ataupun keinginan menyerang seseorang dapat dihindari.

Sebelum mencoba menggendong kucing, perhatikan juga tanda-tanda pada perilaku mereka. Sebab, ada beberapa perilaku yang menunjukkan kalau kucing sebenarnya tidak ingin diangkat manusia. Dilansir Catster, perilaku tersebut antara lain, meratakan telinga, menegakkan ekor, pupil mata melebar, mencoba kabur saat diangkat, tubuh menjadi kaku, detak jantung berlebih, hingga mendengus atau mendesis keras. Kalau kucing sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, lebih baik urungkan niat untuk mengangkat mereka.

Kemudian, bagaimana cara kita memindahkan kucing liar yang tidak begitu biasa bersentuhan dengan manusia? Jawabannya mudah, yaitu jangan coba mengangkat mereka. Cukup panggil kucing liar itu atau pancing dengan makanan supaya mereka pergi ke tempat yang kita inginkan atau menyingkirkan mereka dari tempat berbahaya (semisal tengah jalan). Adapun, mengangkat kucing liar hanya dilakukan sebagai langkah terakhir kalau cara-cara tersebut tidak membuahkan hasil. 

Dari penjelasan di atas, pastinya kita belajar kalau posisi diam tak bergerak kucing dewasa saat kulit tengkuk mereka dipegang bukan berarti respons nyaman mereka saat diangkat dengan cara demikian. Kalau kamu masih sering melakukan scruffing pada kucing di sekitar, lebih baik segera tinggalkan kebiasaan tersebut, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us