Keren! 10 Hal Ini Ternyata Ditemukan oleh Ilmuwan Muslim Lho!

Jika ada orang yang bertanya dari negara mana kopi berasal, kita mungkin akan menjawab Italia. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya kopi pertama kali ditemukan oleh seorang Arab bernama Khalid di wilayah Kaffa, Ethiopia Selatan. Penemuan ini bermula ketika orang-orang di abad ke 9 berusaha keras untuk tetap terjaga di malam hari tanpa merasa mengantuk.

Suatu hari Khalid memperhatikan bahwa kambing-kambing miliknya terlihat lebih semangat setelah memakan satu jenis biji-bijian tertentu. Khalid lalu membawa pulang biji tersebut dan merebusnya menjadi sebuah minuman berwarna hitam yang kemudian diberi nama "Al-Qahwa".

Minuman ini dibawa ke Kairo, Mesir dan kemudian masuk ke Turki pada abad ke 13 dan dikenal dengan nama "Kahve". Orang Eropa terutama Italia mengenal minuman ini pada abad ke 16 dan menyebutnya dengan nama "Caffé" hingga akhirnya masuk ke daratan Inggris dan orang-orang mengenalnya dengan sebutan "Coffee" atau yang dalam bahasa Indonesia menjadi "Kopi".

Sebelum kamera diciptakan, orang Yunani percaya bahwa mata manusia memancarkan cahaya yang memungkinkan kita melihat dunia dan sekitarnya. Gagasan ini kemudian dibantah oleh seorang ilmuwan muslim bernama Ibn al-Haitham pada abad ke 10.

Dengan menggunakan ruang gelap dengan lubang jarum di satu sisi dengan dinding putih di sisi lainnya, Ibn al-Haitham berhasil menemukan teorinya. Cahaya yang masuk dari lubang jarum kemudian memunculkan gambar terbalik pada ruangan putih. Bukan hanya itu, Ibn al-Haitham juga mempelajari sifat cahaya yang masuk melalui lubang jarum.

Semakin kecil lubang jarum, maka semakin jelas juga gambar yang muncul. Lewat penemuannya inilah yang kemudian menjadi cikal bakal kamera obscura pertama di dunia yang dikenal dengan nama "qamara" atau kamar.

Saat ini kebanyakan universitas terbaik berada di Amerika atau Eropa. Tapi siapa sangka jika universitas pertama dunia justru didirikan oleh seorang perempuan muslim bernama Fatima Al-Fihri di Fez, Maroko.

Berawal dari keinginan membuka tempat belajar, Fatima Al-Fihri dan saudara perempuannya yaitu Miriam kemudian membuka sebuah institusi pendidikan bernama al-Qarawiyin pada tahun 859.

Institusi yang awalnya sederhana dan hanya membuka kelas pengajaran agama dan diskusi politik kemudian berbuah menjadi Universitas Al-Qarawiyin dan mulai mengajarkan berbagai cabang ilmu lain mulai dari astronomi, studi Al-Qur'an dan teologi, hukum, aritmatika, hingga sejarah terutama sejarah muslim. Hebatnya lagi, universitas ini masih berdiri hingga sekarang lho!

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya peta dan globe atau bola dunia. Tanpa peta dan globe ini kita mungkin tidak akan mengenal berbagai negara yang ada dunia. Ternyata peta pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan sekaligus penjelajah bernama Al-Idrisi. Ketertarikannya pada ilmu bumi dan astronomi membuat Al-Idrisi memutuskan untuk menjelajah dunia dan mengunjungi banyak tempat mulai dari Asia sampai Eropa.

Setelah berkelana selama lebih dari 20 tahun, Al-Idrisi kembali ke tempat kelahirannya. Kabar ini kemudian sampai ke Raja Roger II di Sisilia, ia pun mengundang pengelana ini dan memintanya membuat peta dunia. Permintaan ini berhasil di penuhi, dimana Al-Idrisi berhasil membuat sebuah kitab dengan judul Nuzathul Mustaq Fi Ikthiroi' Al-Afaq.

Di dalam kitab ini terdapat peta dunia pertama dan peta wilayah Ceuta. Yang hebat adalah, peta ini juga dibuat dengan sangat detail meliputi daratan Eurasia, Afrika, dan Asia Tenggara ditambah dengan garis perbatasan negara, garis lintang, garis bujur dan menjadi peta paling akurat selama 3.000 tahun setelahnya. Tidak sampai disitu, Raja Roger II kembali meminta Al-Idrisi membuat sebuah bola dunia yang terbuat dari perak seberat 400 kilo.

Bola dunia pertama itu memiliki 7 benua lengkap dengan dataran tinggi, danau, sungai, pegunungan, bahkan jalur perdagangan. Nah peta dunia inilah yang kemudian menjadi inspirasi tokoh seperti Christopher Columbus dan Vasco Da Gama untuk melakukan penjelajahan.

Kebersihan itu sebagian dari iman. Kamu yang muslim pasti hafal betul hadist satu ini. Islam adalah agama yang sangat detail hingga mencakup kebersihan pemeluknya. Seorang muslim bukan hanya harus menjaga agar rumahnya tetap bersih tapi juga tubuhnya termasuk gigi. Kebiasaan membersihkan gigi dilakukan orang Mesir kuno dengan mengunyah ranting pohon miswak.

Tapi kebiasaan itu hilang dan baru diketahui oleh masyarakat luas saat Nabi Muhammad SAW menggunakan ranting pohon miswak yang sama untuk membersihkan giginya setiap hari. Jika kamu perhatikan, bentuk ranting miswak inilah yang kemudian menjadi cikal bakal sikat gigi yang kita gunakan saat ini. 

Kebanyakan orang mungkin mengenal Wright bersaudara sebagai penemu mesin terbang yang menjadi cikal bakal pesawat terbang. Tapi jauh sebelum Wright bersaudara membuat mesin terbang, di tahun 875 ada seorang ilmuwan muslim bernama Abbas Ibnu Firnas yang sudah lebih dulu membuat mesin terbang. Percobaan pertama, Abbas melakukannya dari menara Mezquita, Cordoba.

Namun percobaan itu tidak berjalan mulus. Tidak lama, Abbas Ibnu Firnas kembali melakukan percobaan dengan terbang dari dataran tinggi Jabal Ar Rus. Percobaan ini bisa dibilang berhasil karena Abbas Ibnu Firnas bisa terbang selama 10 menit, bahkan jauh lebih lama dari Wright bersaudara yang hanya bisa terbang selama 1 menit lebih.

Sayangnya dalam sebuah percobaannya, Abbas Ibnu Firnas mengalami kecelakaan yang membuatnya menderita cedera punggung hingga ia tidak bisa menyempurnakan penemuannya itu. Seandainya Abbas berhasil, mungkin kita semua akan mengenal pesawat terbang lebih cepat dari yang seharusnya.

Operasi menjadi salah satu tindakan yang dilakukan oleh dokter untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Meski proses operasi saat ini sudah sangat modern, tapi siapa sangka jika alat-alat bedah yang digunakan saat operasi ternyata sudah ada sejak abad ke 10.

Yang lebih hebatnya lagi, seorang muslim lah yang menjadi penemu alat-alat bedah yang kita gunakan saat ini. Dialah Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbad al-Zahrawi atau yang dalam dunia Barat mengenalnya dengan nama Abulcasis. Di awal abad ke 10, Al-Zahrawi menulis Al-Tadrif yang merupakan ensiklopedia medis yang juga membahas tentang prosedur operasi plus 200 koleksi alat bedah dan bagaimana cara menggunakannya.

Ensiklopedia ini kemudian digunakan sebagai rujukan oleh para ahli medis selama 6 abad setelahnya. Sedangkan penemuan alat bedah Al-Zahrawi juga begitu akurat dan hanya mengalami sedikit sekali perubahan yang dilakukan oleh ilmuwan masa kini. 

Bukan hanya menemukan kamera, ilmuwan muslim juga memiliki jasa yang besar dalam penemuan kaca pembesar dan kaca mata. Seorang ilmuwan muslim bernama Abu Al-Hasan atau Alhazen dari Basra adalah orang pertama yang menjelaskan kepada masyarakat saat itu tentang bagaimana mata bekerja.

Selain itu Abu Al-Hasan jugalah ilmuwan pertama yang menemukan fakta bahwa kaca yang melengkung bisa digunakan untuk pembesaran. Penemuan lainnya adalah gelas mirror stone atau kaca batu yang menjadi cikal bakal kaca mata yang kita gunakan hari ini.

Banyak orang Eropa atau Amerika yang bangga dengan teknologi yang berhasil mereka ciptakan. Tapi sejauh apa pun teknologi yang mereka buat, mereka harus mengucapkan terima kasih pada seorang ahli matematika muslim bernama Al-Khwarizmi.

Melalui kitabnya yang berjudul "Kitab al-Jabr Wa l-Mugabala", ahli matematika asal Persia ini memperkenalkan Aljabar pada tahun 825 M. Tanpa penemuannya itu, tidak akan tercipta berbagai teknologi modern. Selain itu Al-Khwarizmi juga menemukan penomoran 1-10 yang diambil dari penulisan angka dalam bahasa Arab.

Waktu menjadi hal yang sangat penting bagi umat islam di seluruh dunia, karena tanpa waktu mereka tidak bisa menentukan kapan saatnya shalat. Untuk itulah pada tahun 700, seorang insinyur muslim bernama Al-Jazari menciptakan jam pertama di dunia sebagai alat untuk menentukan waktu sholat, puasa, dan haji.

Setelah berhasil menemukan pengukur waktu yang tepat, insinyur asal Turki ini mengembangkan jam dalam berbagai bentuk dan ukuran. Karya jam yang paling populer adalah jam gajah yang bisa mengukur waktu dengan sangat tepat. Selain jam, Al-Jazari juga menemukan mesin pompa air. Dan karena penemuannya tersebut, orang-orang di Turki bisa berwudhu dan beribadah dengan nyaman.