5 Kota dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia Tahun 2025

Bagi umat Islam di seluruh dunia, bulan suci Ramadan menjadi momentum sempurna untuk memperkuat ibadah. Pada bulan ini, seluruh muslim di seluruh dunia akan melaksanakan satu ibadah wajib selama 1 bulan penuh, yaitu puasa. Ibadah yang mengharuskan muslim menahan rasa lapar, haus, dan hawa nafsu ini memiliki durasi yang terbilang panjang, yakni dimulai dari terbit hingga terbenamnya Matahari.
Mengingat Bumi yang berbentuk bola dan terus berotasi, waktu terbit dan terbenam Matahari di seluruh dunia jelas berbeda. Perbedaan ini terlihat jelas pada daerah yang berada di dekat garis khatulistiwa dengan yang berada dekat dengan kutub. Sebagai negara yang terletak di area khatulistiwa, durasi puasa di Indonesia terbilang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Rata-rata durasi puasa di berbagai kota Tanah Air berlangsung sekitar 13 jam lamanya.
Dibandingkan dengan Indonesia, masih banyak negara atau lokasi lain yang memiliki durasi puasa paling pendek atau panjang. Nah, khusus pada tahun 2025 ini, yuk, kita cari tahu tempat mana saja yang menjalani puasa paling panjang beserta alasan di balik waktu puasa tersebut.
Agar mendapat gambaran jelasnya, durasi waktu puasa yang akan dijabarkan adalah ketika hari puasa pertama dan hari puasa terakhir sebagai perbandingan. Tanpa basa-basi lagi, simak pembahasan lengkap 5 kota dengan durasi puasa terlama di dunia pada Ramadan 2025 di bawah ini, ya!
5. Stockholm, Swedia

Stockholm merupakan ibukota dari Swedia sekaligus menjadi satu dari dua kota terbesar di negara tersebut. Kota dengan populasi sekitar 990 ribu jiwa ini terbilang spesial bagi umat muslim di Swedia karena sebagian besar pemeluk Islam di sana terkonsentrasi di Stockholm. Selain itu, durasi puasa yang dijalani umat muslim di sana juga menjadi salah satu yang terpanjang untuk tahun ini.
Dilansir Islamic Finder, pada awal Ramadan 1446 H, umat muslim di Stockholm menjalani durasi puasa yang relatif singkat, yakni sekitar pukul 04.27—17.17 waktu setempat atau 12 jam 50 menit. Namun, menjelang akhir Ramadan, durasi tersebut meningkat hingga puncaknya pada tanggal 29 Ramadan 1446 H, muslim di Stockholm menjalani puasa mulai sekitar pukul 02.49—18.24 waktu setempat atau 15 jam 35 menit.
4. Helsinki, Finlandia

Masih dari ibukota negara Skandinavia, kali ini ada Helsinki yang merupakan ibukota dari Finlandia. Berdasarkan sensus tahun 2021, ada sekitar 656 ribu jiwa yang menjadikan kota ini sebagai rumah. Di antara total populasi tersebut, sekitar 2,3 persen di antaranya merupakan pemeluk Islam.
Durasi puasa pada Ramadan 1446 H di Helsinki sebenarnya tidak terpaut jauh dengan Stockholm. Dilansir Islamic Finder, pada awal Ramadan ini, muslim di Helsinki akan menjalani puasa sekitar pukul 05.00—17.46 waktu setempat atau sekitar 12 jam 46 menit. Menjelang akhir Ramadan tahun ini, durasinya menjadi lebih panjang, yakni dimulai sekitar pukul 03.20—18.55 waktu setempat atau sekitar 15 jam 35 menit.
3. Oslo, Norwegia

Masih bertetangga dengan Swedia dan Finlandia, kota Oslo yang berada di Norwegia juga masuk dalam daftar tempat dengan durasi puasa Ramadan paling panjang untuk tahun 2025. Oslo sendiri merupakan ibukota dari Norwegia dengan total populasi sekitar 709 ribu jiwa. Sekitar 9,5 persen atau 64 ribu penduduk di Oslo merupakan pemeluk Islam.
Masih sama dengan dua negara Skandinavia sebelumnya, durasi puasa untuk Ramadan 1446 H di Oslo relatif singkat di awal, tetapi semakin panjang menjelang akhir. Dilansir Islamic Finder, durasi puasa pada awal Ramadan 1446 H di Oslo berlangsung sekitar pukul 04.55—17.45 waktu setempat atau 12 jam 50 menit. Sementara pada akhir Ramadan 1446 H, durasinya menjadi sekitar pukul 03.14—18.54 waktu setempat atau 15 jam 40 menit.
2. Reykjavik, Islandia

Beranjak dari Skandinavia, kali ini kita menuju negara yang terletak dekat dengan Kutub Utara, yakni Islandia. Kota Reykjavik yang jadi ibukota negara tersebut memiliki populasi sekitar 139 ribu jiwa. Namun, di Islandia secara keseluruhan, pemeluk Islam diketahui hanya 0,4 persen atau sekitar 1.200—4.000 jiwa dari keseluruhan populasi negara tersebut yang berjumlah 393 ribu jiwa.
Walau begitu, durasi puasa yang harus dijalani muslim di sana terbilang sangat menantang. Dilansir Islamic Finder, pada awal Ramadan 1446 H, umat Islam di Reykjavik menjalani puasa sekitar pukul 05.52—18.47 waktu setempat atau 12 jam 55 menit. Sementara menjelang akhir Ramadan, durasinya menjadi jauh lebih panjang, yakni dimulai sekitar pukul 03.42—20.11 waktu setempat atau 16 jam 29 menit.
1. Nuuk, Greenland (Denmark)
Masih sama seperti tahun sebelumnya, kota Nuuk yang berada di Greenland dan masih menjadi bagian dari Denmark merupakan kota dengan durasi puasa terpanjang di dunia. Kota ini memiliki populasi sekitar 19 ribu jiwa. Populasi pemeluk Islam yang menetap di kota itu terbilang sangat sedikit, bahkan pernah hanya berkisar 1—20 individu saja. Sementara itu, kebanyakan muslim yang ada di sana saat ini merupakan pendatang.
Meskipun begitu, durasi puasa bagi umat Islam yang ada di kota Nuuk terbilang jadi yang paling panjang dari tahun ke tahun. Dilansir Islamic Finder, khusus pada tahun 2025 atau 1446 H ini, awal Ramadan di Nuuk dimulai sekitar pukul 05.51—18.47 waktu setempat atau 12 jam 56 menit. Sementara pada akhir Ramadan, waktunya menjadi jauh lebih panjang karena puasa dimulai sekitar pukul 03.40—20.11 waktu setempat atau 16 jam 31 menit.
Negara-negara belahan Bumi utara cenderung memiliki durasi puasa yang lebih panjang
Jadi, negara-negara yang terletak di belahan Bumi utara memiliki durasi puasa yang lebih panjang untuk tahun 2025 ini. Sebaliknya, justru negara-negara yang berada di belahan Bumi selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek.
Dilansir Al-Jazeera, hal ini disebabkan karena kemiringan posisi Bumi dan titik balik Matahari musim dingin masih berlangsung di belahan Bumi selatan. Itulah kenapa, lama waktu Matahari terbit dan terbenam jauh lebih singkat di sana. Sementara itu, belahan Bumi utara masih mengalami Matahari musim panas yang membuat durasi edar harian Matahari di sana lebih panjang.
Sebagai informasi, titik balik Matahari musim dingin di belahan Bumi utara terjadi pada 21—22 Desember, sementara titik balik Matahari musim panas terjadi pada 20—21 Juni tiap tahunnya. Untuk belahan Bumi selatan, waktu dimulainya titik balik Matahari adalah kebalikan dari belahan Bumi utara, tetapi tetap pada tanggal yang sama. Perbedaan inilah yang membuat durasi puasa di belahan Bumi utara dan selatan berbeda jauh.
Setelah tahun 2031, kondisi tersebut akan terbalik. Hal ini karena belahan Bumi utara lah yang akan mengalami durasi puasa yang lebih singkat karena puasa pada tahun itu diperkirakan dimulai pada 15 Desember sehingga bertepatan dengan titik balik Matahari musim dingin. Dari tahun ke tahun, sebenarnya durasi puasa di belahan Bumi utara relatif akan semakin singkat karena kalender Hijriah selalu mundur 10—11 hari setiap tahunnya.
Dilansir Statista, pada tahun 2013 saja, muslim yang tinggal di wilayah Norwegia bisa melakukan puasa selama 20 jam karena pada tahun tersebut, puasa yang dimulai pada 10 Juli dan bertepatan dengan Matahari musim panas yang sedang ada pada puncaknya. Jadi, kalau dibandingkan dengan durasi puasa terpanjang di belahan Bumi utara per tahun 2025 ini, sebenarnya waktu yang diperlukan sudah jauh berkurang.
Kondisi perbedaan durasi puasa ini tidak berpengaruh pada wilayah yang terletak di dekat garis khatulistiwa, semisal Indonesia. Sebab, masa edar Matahari di garis khatulistiwa cenderung konstan sepanjang tahun. Maka dari itu, tiap tahunnya umat Islam di Indonesia selalu melaksanakan puasa dalam waktu yang relatif sama.