Apa Itu Biosfer? Ini Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya

Lapisan 'kehidupan' di bumi

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa kucing ada di mana-mana, tapi tidak dengan beruang kutub? Kasus lainnya, kenapa kanguru berasal dari Australia dan panda lebih banyak di China?

Pembagian makhluk hidup berdasar area ini dijelaskan secara rinci dalam materi biosfer. Apa itu biosfer? Yuk, kita ulik sama-sama dalam artikel berikut untuk memahami salah satu pembahasan ilmu geografi ini.

Apa itu biosfer?

Apa Itu Biosfer? Ini Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnyailustrasi lingkungan hidup (pexels.com/Sam Kolder)

Geografi merupakan ilmu yang membahas ruang dalam alam semesta. Salah satunya adalah 'ruang kehidupan' yang disebut sebagai biosfer. Istilah biosfer terdiri dari dua kata, yakni 'bio' berarti kehidupan dan 'sphere' yang bermakna lapisan.

Artinya, biosfer mempelajari lapisan di mana kehidupan berada. Dalam hal ini termasuk sistem akar pohon terdalam, dasar gelap samudera, puncak gunung tertinggi, bahkan lapisan udara. 

Kehidupan bisa ditemukan di darat, udara, dan air, maka kajian biosfer juga meliputi semuanya. Lingkup biosfer mempelajari organisme hidup (biota) serta faktor tidak hidup yang mendukung kehidupan (abiotik). Ukuran lapisan biosfer sekitar 20 kilometer atau 12 mil. Nah, hampir seluruh kehidupan ada antara 500 meter atau 1.640 kaki di bawah permukaan laut hingga sekitar 6 kilometer (3,75 mil) di atas permukaan laut.

Biosfer tidak langsung ada seperti saat ini, lho! Dilansir National Geographic, wujud biosfer pertama kali terdiri dari prokariota yang mampu bertahan hidup tanpa oksigen. Diperkirakan telah ada sejak 3,5 miliar tahun lalu, dulunya biosfer hanya terdiri dari organisme bersel tunggal, seperti bakteri dan archaea.

Beberapa prokariota mampu menggunakan sinar matahari untuk membuat gula dan oksigen sederhana dari air maupun karbon dioksida. Proses kimia oleh makhluk hidup tersebut terus berkembang dalam jutaan tahun dan membentuk kehidupan saat ini. 

Fungsi biosfer

Nyaris seluruh bagian dari biosfer memengaruhi kehidupan di bumi. Lapisan-lapisan tersebut menunjukkan adanya fungsi biosfer, termasuk:

  • Menyediakan ekosistem yang dibutuhkan untuk hidup
  • Adaptasi iklim biosfer agar mampu bertahan hidup
  • Keanekaragaman hayati sebagai sumber makanan andal di bumi
  • Cagar biosfer untuk memulihkan cara hidup tradisional suku di wilayah tersebut.

Singkatnya, biosfer berfungsi sebagai sistem pendukung kehidupan planet. Lapisan ini membantu dalam pengendalian komposisi atmosfer, kesehatan tanah, dan siklus hidrologi (air). 

Baca Juga: Memahami Siklus Nitrogen dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Karakteristik biosfer

Apa Itu Biosfer? Ini Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnyailustrasi ekosistem laut (pexels.com/Francesco Ungaro)

Biosfer terdiri dari lapisan yang memiliki urutan. Posisi teratas yakni biosfer baru kemudian diikuti pengelompokan yang lebih kecil, terdiri dari:

  • Bioma, ekosistem yang membentuk wilayah geografis tertentu. Misalnya gurun, laut, padang rumput, tundra
  • Ekosistem, merupakan berkumpulnya biota dan abiotik pendukung kehidupan dalam sebuah kawasan
  • Komunitas, yakni kumpulan beberapa jenis populasi. Misalnya, buaya dan ikan
  • Populasi, sekumpulan individu dalam jenis yang sama. Populasi manusia berarti sekelompok manusia
  • Individu artinya satu makhluk hidup yang berdiri sendiri.

Di bawah individu, masih ada susunan dari dalam diri masing-masing biotik. Termasuk sistem organ, organ, jaringan, sel, dan terkecil molekul. Seluruhnya merupakan bagian dari apa itu biosfer. 

Faktor persebaran flora dan fauna

Apa Itu Biosfer? Ini Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnyailustrasi ekosistem padang gurun (pixabay.com/Pexels)

Ada alasan mengapa lapisan biosfer di Indonesia berbeda dengan di wilayah atau negara lainnya. Faktor persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh iklim, kondisi tanah, fisiografi, dan makhluk hidup itu sendiri. Begini penjelasan detailnya.

  • Faktor iklim

Dilansir SciJinks, diperkirakan setidaknya ada lima macam iklim di bumi. Contohnya, sebagian besar Indonesia beriklim tropis, sedangkan di daerah gurun memiliki panas menyengat, bahkan di negara empat musim bahkan turun salju. Faktor iklim juga dipengaruhi oleh temperatur dan curah hujan. 

Tentu tidak semua makhluk hidup dapat bertahan di setiap iklim. Misalnya, beruang kutub hanya bisa tinggal di lingkungan dingin, ketika dibawa ke negara tropis kemungkinan besar akan kesulitan. Hal ini juga berlaku pada pembentukan jenis hutan. Di lingkungan curah hujan tinggi umumnya memiliki hutan tropis, sedangkan pada kawasan curah hujan rendah membentuk hujan musim. 

  • Faktor edafik

Faktor edafik berkaitan dengan kondisi tanah, termasuk strukturnya, tingkat PH, temperatur, hingga kadar garam. Makin asam kondisi tanah, semakin sulit tumbuhan untuk hidup. Begitu juga pada hewan yang kesulitan mencari sumber makanan. 

Kondisi tanah yang memadai memungkinkan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Kesuburan wilayah memengaruhi variasi dan jenis makhluk hidup. Misalnya, kaktus bisa bertahan di tanah kering, sedangkan padi harus memiliki banyak air. 

  • Faktor fisiografi

Fisiografi merupakan faktor permukaan bumi alias relief. Bumi terdiri dari berbagai bentuk permukaan, mulai pegunungan tinggi, hingga kedalaman palung samudra. Kemiringan lahan, sinar matahari, ketinggian, memengaruhi perbedaan suhu yang memunculkan beragam vegetasi.

Contohnya, tumbuhan yang bisa bertahan di gunung tentu akan berbeda dengan yang bertahan di gurun. Bahkan tumbuhan yang menghadap matahari bisa tumbuh lebih cepat dibanding tumbuhan yang kurang mendapatkan sinar sehari-hari. Keren, ya?

  • Faktor makhluk hidup

Variasi flora dan fauna di muka bumi juga dipengaruhi oleh makhluk hidup itu sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan peran masing-masing individu terhadap yang lain. Misalnya, tanah yang mengandung banyak cacing cenderung lebih subur. Tumbuhan pun bisa berkembang sebagai sumber makanan. 

Manusia pun memegang peranan penting dalam persebaran flora dan fauna. Kegiatan seperti pembukaan hutan untuk pertanian, perubahan lahan menjadi hunian, akan memengaruhi flora dan fauna di dalamnya. Jika tidak memperhatikan keberlangsungan hidup, maka besar kemungkinan hewan dan tumbuhan kehilangan 'rumah' hingga berangsur punah. 

Persebaran flora dan fauna di Indonesia

Apa Itu Biosfer? Ini Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnyailustrasi garis Weber dan Wallace (dok. Journal of Natural Medicines)

Membicarakan persebaran fauna di Indonesia, kamu akan mengenal garis apa itu garis wallace dan weber. Keduanya merupakan garis semu yang digunakan untuk membagi persebaran fauna dan flora dari Sabang hingga Merauke. Pengelompokannya pun disesuaikan dengan kondisi geografis dan geologis wilayah. 

Garis wallace digunakan untuk memisahkan zona Asiatis dan zona peralihan. Sementara itu, garis weber memisahkan zona Peralihan dengan zona Austrialis. Nah, zona-zona ini erat kaitannya dengan pembagian flora di Indonesia. 

Fauna Asiatis misalnya ada badak bercula satu, gajah sumatera, harimau sumatera, tapir, dan macan kumbang. Contoh fauna peralihan meliputi anoa, babi rusa, komodo, kuskus, maleo, dan tarsius. Sementara fauna Australis ada cenderawasih, kangguru pohon, hingga burung kasuari.  

Bisa dilihat pada peta, zona Asiatis meliputi bagian barat Indonesia. Kawasan ini memiliki hujan tropis di Kalimantan, hutan bakau di Sumatera, dan hutan gugur di Jawa. Sementara pada zona Peralihan, didominasi tumbuhan lontar dan hutan gugur di Sulawesi, serta sabana di Nusa Tenggara. 

Adapun zona terakhir dinamakan Austalis karena dipengaruhi oleh tumbuhan mirip kawasan Australia. Termasuk adanya hujan tropis di Maluku dan hutan bakau di Papua bagian selatan. 

Sampai di sini, apakah kamu sudah memahami apa itu biosfer? Materi ini tidak jauh-jauh membahas tentang makhluk hidup dan faktor yang memengaruhinya. 

Baca Juga: Siklus Karbon: Pengertian, Proses, Jenis, dan Manfaatnya bagi Bumi

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya