9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X 

Penemuannya berhasil selamatkan banyak nyawa

Membahas tentang seorang ilmuwan dan penemu, kamu mungkin tidak akan mengingat Marie Curie. Alih-alih dirinya, kita mungkin akan lebih mengingat Thomas Alva Edison yang menciptakan lampu bohlam. Meski kalah populer, jasa Marie Curie sama besarnya dengan Thomas Alva Edison.

Lebih dari itu, ilmuwan perempuan satu ini bahkan telah menyelamatkan banyak nyawa lewat penemuannya. Berikut sembilan fakta seputar Marie Curie, ilmuwan Prancis Penemu sinar-X!

1. Marie Curie bukan orang Prancis 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie Curie (wellcomecollection.org/Portrait of Marie Curie [1867 - 1934], Polish chemist, wife of Pierre Curie)

Selama ini, Marie Curie dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling cemerlang asal Prancis. Well, Marie Curie memang berkebangsaan Prancis, namun dia sebenarnya merupakan orang Polandia.

Dilansir Discover Walks, Marie Curie adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir di Warsawa pada tanggal 7 November 1867. Kedua orangtuanya adalah guru dan memastikan bahwa semua anaknya harus mendapatkan pendidikan tinggi. Marie Curie sendiri baru pindah ke Prancis tahun 1891 ketika usianya masih 24 tahun.

2. Nama aslinya bahkan bukan Marie Curie 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie Curie dan suaminya Pierre Curie (commons.m.wikimedia.org/Wellcome Trust)

Setelah lulus sekolah menengah atas, Marie Curie dan saudaranya berharap bisa kuliah di University of Warsaw, Polandia. Namun saat itu, perempuan berpendidikan tinggi dianggap sebagai sesuatu yang ilegal di Polandia.

Dilansir History Hit, Marie bekerja sebagai guru untuk membiayai hidup sekaligus menabung. Ketika usianya 24 tahun, tabungan Marie cukup untuk membawanya pindah ke Prancis, di mana dia bekerja sebagai pengasuh dan melanjutkan pendidikannya.

Di Paris, ia mengubah nama aslinya dari Marya Salomee Sklodowska menjadi Marie Salomee Sklodowska agar terdengar lebih mirip dengan orang lokal. Nama itu kemudian berubah menjadi Marie Sklodowska Curie setelah dia menikah dengan Pierre Curie saat usianya 28 tahun.

3. Marie Curie merupakan perempuan pertama di Sorbonne yang berhasil mendapatkan gelar doktor

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie Curie di laboratoriumnya (wellcomecollection.org/Marie Curie. Photograph)

Lahir dari pasangan guru, Marie Curie jelas mewarisi otak encer kedua orangtuanya. Meski lahir dan besar di Polandia, Marie sudah bisa membaca buku berbahasa Rusia dan Perancis saat usianya masih 4 tahun.

Dilansir History Hit, ketika kebanyakan orang lulus sekolah atas di usia 17 atau 18 tahun, Marie menamatkan pendidikannya di usia 15 tahun. Marie Curie kemudian melanjutkan pendidikannya di Sorbonne Université, Prancis dan lulus pada tahun 1894. 

Tidak tanggung-tanggung, ilmuwan genius ini menjadi perempuan pertama di Sorbonne yang berhasil meraih gelar PhD. Bahkan ia meraih titel tersebut untuk dua jurusan sekaligus, yakni Ilmu Fisika dan Matematika. 

Baca Juga: 5 Fakta Louis Braille, Remaja Jenius Penemu Huruf Braille

4. Marie Curie dan suaminya bekerja di gudang 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar laboratorium tempat Marie Curie bekerja (wellcomecollection.org/The laboratories of Marie and Pierre Curie, Paris: room where experiments on uranium ore took place. Photograph, ca. 1900)

Selepas lulus dari Sorbonne tahun 1894, Marie Curie bertemu dengan seorang peneliti bernama Pierre Curie di laboratorium kampus, dan menikah dengannya setahun kemudian. Dilansir Discover Magazine, ketika bekerja untuk membuktikan keberadaan unsur radium dan polonium, keduanya membutuhkan laboratorium yang lebih besar.

Alih-alih menyewa sebuah ruangan besar dan mewah, pasangan ini lebih memilih untuk pindah ke sebuah gudang di belakang sekolah tempat Pierre mengajar. Gudang itu memang besar, namun kondisinya sangat buruk dengan atap yang bocor. 

5. Namanya nyaris didepak dari daftar penerima Nobel Prize 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Nobel Prize milik Pierre dan Marie Curie (commons.m.wikimedia.org/Dannybalanta)

Di masa lalu, perempuan tidak pernah dianggap sama dengan laki-laki. Tidak peduli, sepintar dan sehebat apa karyanya. Itu jugalah yang dialami oleh Marie Curie hampir sepanjang hidupnya. Dilansir Biography, pada tahun 1898, pasangan ini dan seorang fisikawan bernama Henri Becquerel menemukan dua unsur radioaktif yang diberi nama polonium dan radium.

Selang 4 tahun kemudian, French Academy of Sciences mengajukan penemuan radioaktivitas yang ditemukan Marie, Pierre, dan Henri ke Swedish Academy untuk mendapatkan Nobel Prize. Sayang, pihak Swedish Academy tidak mau mengakui kontribusi Marie hanya karena dia seorang perempuan. Pierre akhirnya mengirimkan surat kepada Swedish Academy, dan memperingatkan mereka betapa besarnya peran Marie dalam penemuan tersebut. 

6. Dia juga menjadi perempuan pertama yang bekerja sebagai dosen di Sorbonne 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Sorbonne Université (instagram.com/clashaton)

Seiring dengan naiknya popularitas Marie dan Pierre Curie atas penemuannya, tidak berarti kehidupan mereka selalu bahagia. Dilansir Science Focus, Pierre meninggal dunia setelah jatuh dari kereta kuda yang dinaikinya pada tahun 1903.

Marie bukan hanya kehilangan suaminya, tetapi juga seorang rekan kerja yang hebat. Tidak ingin berduka terlalu lama, Marie Curie kemudian menggantikan suaminya sebagai dosen fisika di Sorbonne Université, yang menjadikan dia sebagai dosen perempuan pertama di universitas tersebut.

7. Dia menjadi satu-satunya orang yang memenangkan Nobel Prize dua kali 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie Curie (wellcomecollection.org/Portrait of Marie Curie [1867 - 1934], Polish chemist, wife of Pierre Curie.)

Saat banyak perempuan masih kesulitan untuk mengakses pendidikan, Marie Curie berhasil mencetak banyak prestasi untuk kaumnya. Dia menjadi perempuan pertama yang lulus dengan gelar doktor, menjadi dosen perempuan pertama di Sorbonne, hingga menjadi perempuan pertama yang berhasil mendapatkan Nobel Prize.

Dilansir Discover Walks, Marie Curie juga menjadi satu-satunya orang yang mendapatkan Nobel Prize dua kali. Ia mendapatkan Nobel Prize keduanya tahun 1911 untuk keberhasilannya dalam mengisolasi radium.

8. Dia adalah pahlawan di era Perang Dunia I 

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie Curie di mobil ambulans pada Perang Dunia I (commons.m.wikimedia.org/Unknown Author

Ketika Perang Dunia I pecah tahun 1914, Marie terpaksa menunda penelitiannya karena khawatir akan pendudukan Jerman. Dilansir Mental Floss, setelah mengirim sampel penelitian ke brankas di Bordeaux, Marie Curie mengajukan agar medali emas yang dia dapatkan dari Nobel Prize dilebur untuk membiayai perang.

Meski keinginan itu ditolak pemerintah, dia tetap menyumbangkan sejumlah uangnya untuk militer Prancis. Marie kemudian mengembangkan sinar-X dan menggunakannya untuk membantu mendeteksi peluru yang bersarang di tubuh prajurit. Selama masa perang, Marie Curie bahkan menjadi sopir ambulans yang dilengkapi tempat tidur dan sinar-X sederhana untuk menolong ratusan tentara yang terluka.

9. Marie Curie tidak menyadari bahwa penemuannya sangat berbahaya

9 Fakta Marie Curie, Ilmuwan Asal Prancis Penemu Sinar-X gambar Marie dan Pierre Curie bersama rekan mereka (wellcomecollection.org/Marie and Pierre Curie (centre) with a man, using equipment in their laboratory, Paris. Photograph, ca. 1900)

Kita tahu betapa berbahayanya paparan radioaktif, namun siapa sangka jika penemunya sendiri tidak menyadari hal itu. Dilansir Biography, Marie dan Pierre memiliki kebiasaan menyimpan sampel penelitian tetap berada dekat dengan jangkauan mereka.

Mulai dari menyimpannya di saku baju, hingga meja sebelah tempat tidur. Ketika bekerja di laboratorium, mereka dikelilingi barang-barang yang sudah terpapar radioaktif. Tanpa Marie sadari, kebiasaan itu justru menimbulkan masalah untuknya. Akibat terlalu sering terpapar radioaktif, Marie Curie didiagnosis menderita leukimia pada tahun 1920, dan meninggal dunia pada 4 Juli 1934.

Marie Curie memang tidak sepopuler penemu dan ilmuwan lainnya. Namun tanpa dia, rumah sakit tidak akan memiliki sinar-X untuk mendeteksi sejumlah penyakit.

Baca Juga: Nama Penemu Telepon yang Sesungguhnya, Bukan Alexander Graham Bell!

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya