5 Manfaat Ekologis Pohon Trembesi, Mengurangi Erosi

Pohon trembesi (Samanea saman) merupakan salah satu jenis pohon besar yang dapat dijumpai di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, pohon trembesi dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan. Secara alami, pohon ini bisa mencapai tumbuh hingga ketinggian 25 meter, dengan diameter 30 meter.
Keistimewaan pohon trembesi terletak pada kemampuannya untuk memberikan dampak positif yang luas, mulai dari udara, tanah, hingga air. Memiliki kanopi yang lebat dan akar yang kuat, pohon ini mampu berperan terhadap keberlanjutan lingkungan. Berikut adalah lima manfaat ekologis dari pohon trembesi.
1. Menekan polusi udara

Pohon trembesi sering dikenal sebagai "pohon hujan", karena kemampuannya menyerap karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar. Penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan, bahwa satu pohon trembesi dewasa dapat menyerap sekitar 28,5 ton karbon dioksida per tahun.
Trembesi juga membantu menyaring polutan udara seperti debu, asap, dan gas beracun, sehingga meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Keistimewaan ini membuat pohon trembesi banyak ditanam di sepanjang jalan raya, seperti di sepanjang jalan Pantura, Lingkar Madura, Tol Cipali, Joglosemar, Tol Trans Jawa.
2. Menjaga kestabilan siklus air

Kanopi lebat pohon trembesi membantu meningkatkan kelembaban udara dengan proses transpirasi, yaitu pelepasan uap air dari daun ke atmosfer. Proses ini tidak hanya menjaga keseimbangan siklus air, tetapi juga berperan pada peningkatan curah hujan di wilayah sekitarnya.
Menurut penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), akar pohon trembesi mampu menyerap dan menyimpan air tanah, sehingga mengurangi risiko kekeringan dan menjaga ketersediaan air bersih. Trembesi sering digunakan dalam proyek penghijauan untuk mengembalikan ekosistem yang rusak akibat deforestasi.
3. Menjaga kesuburan tanah

Akar pohon trembesi yang luas dan mendalam berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah. Pohon ini memiliki kemampuan untuk menambat nitrogen dari udara melalui simbiosis dengan bakteri rhizobium yang ada di akarnya. Proses ini memperkaya kandungan nutrisi tanah, terutama nitrogen, yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya.
Daun trembesi yang telah gugur juga memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan lapisan humus, yang memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air.
4. Mengurangi erosi

Akar pohon trembesi yang kuat dan menyebar membantu menjaga kestabilan tanah di daerah miring atau rentan erosi. Penelitian menunjukkan, bahwa daerah yang ditanami trembesi mengalami penurunan tingkat erosi hingga 30% dibandingkan dengan daerah yang tidak ditanami pohon tersebut.
Selain itu, kanopi lebat trembesi berfungsi sebagai pelindung tanah dari dampak langsung air hujan. Trembesi akan menyerap air hujan yang membuat tanaman di bawahnya tumbuh subur. Kemampuan ini tentu sangat berguna untuk mencegah longsor dan banjir.
5. Menjaga keanekaragaman hayati

Trembesi adalah habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Kanopinya yang lebat, menyediakan tempat berlindung dan bersarang bagi burung, kelelawar, dan serangga. Selain itu, bunganya yang mengandung nektar menjadi sumber makanan bagi lebah dan kupu-kupu. Sehingga membantu menjaga ekosistem penyerbukan.
Sebagai pohon yang tumbuh dengan cepat dan berumur panjang, trembesi menciptakan ekosistem yang stabil dan mendukung keanekaragaman hayati, baik di alam maupun ekosistem buatan seperti taman kota.
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa pohon trembesi memiliki banyak manfaat ekologis. Pohon ini menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan, seperti polusi, erosi, dan perubahan iklim. Mari menanam dan merawat lebih banyak pohon untuk menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.