Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Petir Lebih Melimpah di Wilayah Tropis? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi petir (pexels.com/Tomas Wells)
Ilustrasi petir (pexels.com/Tomas Wells)
Intinya sih...
  • Wilayah tropis memiliki faktor geografis, topografi, dan iklim yang memengaruhi terjadinya petir.
  • Indonesia merupakan negara dengan kepadatan sambaran petir tertinggi di dunia, mencapai hingga 200 hari guruh per tahun.
  • Beberapa daerah rawan petir di Indonesia antara lain Jabodetabek, Sumatera Barat dan Riau, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Kalimantan, serta Sulawesi Selatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apa yang terlintas di pikiran mu saat mendengar kata 'petir'? Tentu sebuah fenomena alam yang luar biasa dan biasanya terjadi saat memasuki musim hujan. Tapi, pernahkah kamu membayangkan, apakah di daerah lain petir-petirnya juga sama menggelegarnya? Nah, melalui artikel ini kita akan telusuri bersama, apakah pertunjukan cahaya yang dramatis ini hanya terjadi di daerah tropis saja, atau juga dirasakan oleh daerah lainnya?

Apa saja faktor yang membentuk terjadinya petir?

Ilustrasi petir (pexels.com/Frank Cone)
Ilustrasi petir (pexels.com/Frank Cone)

Wilayah-wilayah di Indonesia memang tergolong rawan petir, bukan tanpa alasan, banyak faktor yang memengaruhi terjadinya petir di daerah tertentu, antara lain:

  • Kondisi geografis: Indonesia berada di garis khatulistiwa, artinya berada di zona atmosfer yang paling banyak menerima sinar matahari. Oleh karena itu, wilayah di Indonesia memiliki suhu tinggi setiap tahunnya. Nah, suhu panas inilah yang menyebabkan udara cepat naik ke atmosfer dan membentuk awan cumulonimbus, awan tersebut menjadi faktor utama terjadinya petir.
  • Topografi: Wilayah di Indonesia yang memiliki topografi atau permukaan tanah berupa perbukitan cenderung lebih akrab dengan pertunjukan langit yang satu ini. Hal ini dikarenakan perbedaan ketinggian membuat aliran udara naik lebih cepat.Tidak hanya di kawasan bukit saja, daratan khususnya lautan luas seperti pesisir selatan Jawa juga lebih didominasi petir karena adanya pertemuan antara angin laut dan angin darat.
  • Iklim tropis: Iklim tropis di Indonesia menjadi salah satu pemicu adanya petir. Khususnya memasuki bulan November hingga Maret, di mana curah hujan tinggi dan kelembapan udara memengaruhi pembentukan awan cumulonimbus. Udara yang dipenuhi uap air akan naik dengan cepat dan membentuk awan tebal, menghasilkan listrik statis, dan dilepaskan dalam bentuk petir.
  • Banyaknya bangunan-bangunan tinggi: Tidak semata-mata hanya faktor alami saja. Bangunan tinggi di kota besar turut menjadi penyumbang datangnya petir yang menggelegar. Faktor urbanisasi ini tentu menciptakan suhu yang lebih tinggi dibanding suhu di daerah sekitar. Suhu yang tinggi inilah menyebabkan terjadinya petir di kota-kota besar.

Frekuensi petir di daerah tropis

Ilustrasi petir (pexels.com/Amol Mande)
Ilustrasi petir (pexels.com/Amol Mande)

Sebagai negara tropis yang dikelilingi lautan, tidak heran kalau Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan yang memiliki kepadatan sambaran petir cukup tinggi. Bahkan Indonesia masuk dalam salah satu dari tiga 'daerah petir' setelah Afrika Tengah dan Lembah Sungai Arizona.

Melansir dari laman Universitas Gajah Mada, yang berjudul Indonesia, Negara Dengan Frekuensi Petir Sangat Tinggi, dikatakan bahwa tingginya frekuensi petir dilihat berdasarkan hari guruh per tahun oleh stasiun meteorologi. Ada stasiun mencatat 30 hari guruh per tahun dan ada pula yang mencatat hingga 200 hari guruh per tahun. Sehingga, bisa dikatakan bahwa kepadatan petir di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan Jepang dan Eropa.

Diketahui kepadatan petir sendiri bervariasi mulai 5 sampai dengan 15 sambaran petir per kilometer persegi per tahun, sedang di eropa dan jepang hanya berkisar antara 1 sampai dengan 3 petir per kilometer persegi per tahun.

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan petir

ilustrasi petir (pexels.com/Gleive Marcio Rodrigues)
ilustrasi petir (pexels.com/Gleive Marcio Rodrigues)

Beberapa titik di Indonesia dinilai rawan sambaran petir yang menggetarkan. Tentunya daerah-daerah ini memiliki faktor yang kuat mengapa kepadatan petir cenderung tinggi di daerah tersebut, berikut beberapa daerah di Indonesia yang rawan petir:

  • Jabodetabek: Khususnya utara Jakarta dan Tanggerang yang memiliki area konsentrasi tinggi karena pengaruh laut dan urban heat island effect.
  • Sumatera Barat dan Riau: Didominasi wilayah pegunungan dan lembah.
  • Jawa Tengah dan DI Yogyakarta: Memiliki suhu yang tinggi dan kelembapan.
  • Kalimantan: Memiliki suhu tinggi, kelembapan besar, dan variasi musim hujan.
  • Sulawesi Selatan: Dipengaruhi iklim tropis, topografi, dan pola curah hujan yang cukup tinggi.

Penjelasan mengenai kenapa petir lebih sering muncul di daerah tropis menunjukkan betapa kompleksnya peran alam dalam membentuk fenomena ini. Bisa dikatakan, iklim yang tropis, topografi, faktor urbanisasi, dan kelembapan menjadi panggung utama bagi petir untuk menunjukkan kilatannya di langit. Semua faktor itu berpadu seperti orkestra besar yang menghasilkan pertunjukan cahaya dan suara yang tak jarang menggetarkan. Di balik kilatan indahnya, petir juga menyimpan potensi bahaya yang mengingatkan manusia untuk selalu waspada. Fenomena ini akhirnya bukan hanya sekadar tontonan alam, melainkan juga bagian penting dari dinamika cuaca yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Referensi:

  • Pasang Penyalur Petir. (2025). Daerah rawan petir 2025. Diakses September 2025.

  • Universitas Gadjah Mada. (2017). Indonesia negara dengan frekuensi petir sangat tinggi. Diakses September 2025.

  • Pasangan Anti Petir. (2023). Penyebab wilayah di Indonesia rawan petir. Diakses September 2025.

  • BMKG. (n.d.). Peta sambaran petir. Diakses September 2025.

  • Pasang Penyalur Petir. (2025). Daerah rawan petir 2025. Diakses September 2025.

  • IPB University. (2024). IPB University meteorologist reveals the reason for the large number of lightning in Bogor. Diakses September 2025.

  • Vice. (2020). Why do so many people die from lightning strikes in Indonesia? Diakses September 2025.

  • BMKG Stasiun Geofisika Kupang. (n.d.). Informasi petir. Diakses September 2025.

  • BMKG Stasiun Meteorologi Trunojoyo. (2023). Analisis petir Juli. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Science

See More

Mengapa Petir Lebih Melimpah di Wilayah Tropis? Ini Penjelasannya!

14 Sep 2025, 13:58 WIBScience