Menurut Ahli, Seberapa Umumkah Hewan Kawin dengan Sesama Jenis?

Kera besar asli dari wilayah Kongo di Afrika, menunjukkan interaksi seksual jenis kelamin betina mencapai sekitar 60 persen, jika dilihat dari semua aktivitas seksualnya. Sebab, para ahli primatologi telah lama menduga bahwa pertukaran nikmat seksual antara pasangan sesama jenis dan lawan jenis memiliki fungsinya tersendiri. Seperti menyelesaikan konflik, memperkuat ikatan sosial, dan untuk menaikkan status sosialnya. Dari hal ini telah dilakukan sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Emory. 

Dan para peneliti menemukan bahwa, selama aktivitas seksual, Bonobo betina berpangkat lebih rendah tampaknya membuat "panggilan persetubuhan" yang lebih keras ketika setiap kali betina alfa yang dominan berada di dekatnya. Mereka juga membuat vokalisasi keras yang sama jika berhubungan seks dengan pasangannya yaitu betina alfa. Perilaku ini berfungsi untuk menandakan perawakan mereka ke dalam sebuah grup. Studi tersebut menyimpulkan bahwa, di antara Bonobo, perilaku seksual melayani tujuan sosial di luar tindakan reproduksinya.

Lalat buah jantan dari jenis Drosophila Melanogaster spesies, terlibat dalam ritual pacaran yang sangat rumit. Oleh sebab itu, para ilmuwan telah lama terpesona dengan perilaku seksual dari lalat buah ini. Pacaran yang rumit tersebut, dimulai dengan lagu pacaran yang dimainkan dengan melebarkan dan menggetarkan sayapnya. Perkawinan ini biasanya berlangsung sekitar lima belas menit.

Dan pada tahun 1960-an, ahli genetika menemukan bahwa mereka dapat memodifikasi perilaku seksual lalat buah dengan memanipulasi gen tertentu. Lalat buah yang dimodifikasi secara genetik menunjukkan pola seksual yang sangat berbeda, seperti betina yang aktif pacaran, sementara lalat buah jantan menjadi pasif seksualitasnya. Dan akhirnya lalat buah jantan mencoba kawin dengan lalat jantan yang lain. Bagaimana menurut kamu, perilaku seksual lalat buah ini? 

Ternyata menurut fakta, ada lebih dari 130 spesies burung yang terlibat dalam perilaku seksual dengan sesama jenis. Dan telah disimpulkan oleh para peneliti, mungkin memiliki manfaat adaptif dari perilaku tersebut. Sebab, para ilmuwan pun sering menunjukkan frekuensi mengasuh anak pada sesama jenis di antara burung, sebagai penjelasan potensial untuk pasangan sesama jenis di berbagai spesies burung lainnya.

Seperti elang laut Laysan, sebanyak 31 persen memiliki pasangan sesama jenis terutama antara betina dan betina. Para peneliti berpendapat bahwa, pasangan betina-betina dapat meningkatkan kebugaran dalam koloni dengan pejantan, yang berjumlah lebih sedikit daripada burung betina. Sebab, burung betina dapat memastikan telurnya dibuahi oleh pejantan terkuat bahkan jika pejantan tersebut sudah memiliki pasangan sekalipun. Jadi, burung Laysan Albatros pun sangat umum melakukan seksualnya dengan sesama jenis. 

Menurut sebuah penelitian, telah ditemukan sebanyak delapan persen domba jantan menunjukkan ketertarikan seksual terhadap domba jantan lainnya. Persentase yang lebih besar, menunjukkan ketertarikan normal antara jantan dan betina. Oleh sebab itu penelitian terus dilakukan untuk mengetahui perbedaan ini, mengapa perbedaan perilaku seksual bisa juga terjadi pada domba. Dan para peneliti telah membuat satu penemuan penting yang berkaitan dengan otak hewan. 

Dari hasil penemuan penting tersebut, para peneliti mendapatkan perbedaan yang terjadi di wilayah otak domba yang disebut dengan hipotalamus anterior. Dan melakukan identifikasi keberadaan apa yang mereka sebut sebagai "Ovine Sexually Dimorphic Nucleus", atau OSDN. Sebuah studi tahun 2004 menemukan bahwa OSDN domba jantan berorientasi jantan, rata-rata lebih kecil daripada domba jantan yang berorientasi betina.

Sementara OSDN dari domba jantan heteroseksual juga menghasilkan lebih .banyak aromatase, yaitu enzim yang mengubah hormon testosteron menjadi estrogen yang disebut estradiol. Jadi, dari temuan ini telah menyajikan jalur potensial untuk memahami dasar biologis perilaku seksual pada domba. Namun, jumlah persentasenya lebih kecil, jika dibandingkan dengan hewan lainnya, ya.

Pada spesies ikan tertentu, sebenarnya telah menunjukkan ketertarikan sesama jenis, termasuk ikan molly Atlantik ini. Menurut penelitian dari seorang peneliti di University of Frankfurt menemukan bahwa ikan molly Atlantik betina lebih cenderung kawin dengan pejantan, yang melakukan interaksi seksualnya paling banyak.

Lalu, dari hasil penemuan tersebut para peneliti menyimpulkan, mollyfish jantan juga dapat meningkatkan kebugaran reproduksinya dengan berinteraksi secara seksual dengan sesama pejantan alias sesama jenis.

Seperti contoh hewan homoseksual lainnya penguin, dengan monogami dikenal terhubung dengan satu pasangan seumur hidupnya. Beberapa contoh perilaku seksual hewan di atas telah menunjukkan bahwa hubungan antara sesama jenis adalah sangat umum terjadi di dunia hewan.