Negara ASEAN Ini Beriklim Subtropis, Beda dari Lainnya!

- Vietnam Utara memiliki iklim subtropis lembap dengan empat musim yang berbeda, dari April–Oktober mengalami musim panas yang begitu panas dan lembap, sementara November–Maret terjadi musim dingin yang sejuk dan kering.
- Laos memiliki kedua karakteristik jenis hutan tropis dan subtropis, dengan wilayah dataran tinggi di bagian utara menunjukkan ciri khas iklim subtropis terutama pada musim dingin.
- Wilayah bagian utara Myanmar merupakan ekoregion subtropis dari Segitiga Utara dengan musim panas yang lembap akibat monsun dan musim dingin yang sejuk serta kering.
Sebagian besar negara di Asia Tenggara dikenal memiliki jenis iklim tropis. Iklim ini juga memiliki suhu yang hangat dan tingkat kelembapan tinggi sepanjang tahun. Ciri khas utama dari iklim tropis hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Namun, ternyata tidak sepenuhnya wilayah di ASEAN beriklim tropis, lho. Ada juga beberapa negara dan area tertentu yang justru memiliki iklim subtropis dengan cuaca yang relatif sejuk dan bahkan mengalami perubahan musim yang mirip negara-negara di belahan utara Bumi.
Kondisi iklim subtropis ini terjadi karena letak posisi geografis dan ketinggian wilayah. Kedua faktor ini sangat memengaruhi suhu dan tekanan udara hingga pola cuaca. Beberapa kota dan daerah juga mengalami musim dingin hingga embun beku pada waktu tertentu. Yuk, cari tahu negara mana saja di ASEAN yang punya iklim subtropis!
1. Vietnam Utara, empat musim seperti di negara barat

Wilayah Vietnam memiliki luas lebih dari 331.000 kilometer persegi. Negara ini membentang secara memanjang dari utara ke selatan. Secara administratif, Vietnam dibagi menjadi tiga wilayah yaitu utara, tengah, dan selatan.
Dengan total 63 provinsi dan kota. Dilansir laman vietnamnomad, Vietnam Utara terdiri dari tiga subwilayah yakni barat laut, timur laut, dan delta Sungai Merah yang mencakup 25 provinsi. Wilayah ini memiliki iklim subtropis lembap dengan empat musim yang berbeda. Pada bulan April–Oktober mengalami musim panas yang begitu panas dan lembap. Kemudian bulan November–Maret terjadi musim dingin yang sejuk dan kering.
2. Laos memiliki pegunungan yang bikin udara sejuk

Jika dilihat dari ekoregion Indochina Tengah, diklasifikasikan sebagai hutan gugur kering tropis dan subtropis. Salah satunya negara Laos yang memiliki kedua karakteristik jenis hutan tersebut. Menurut WorldAtlas, curah hujan yang tercatat di wilayah Indochina Tengah antara 1.000–1.500 mm dengan musim kering selama 5–7 bulan. Meskipun Laos secara umum beriklim tropis, wilayah dataran tinggi di bagian utara seperti sekitar perbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam, menunjukkan ciri khas iklim subtropis, terutama pada musim dingin.
3. Myanmar bagian utara mendekati subtropis

Wilayah bagian utara Myanmar merupakan salah satu ekoregion subtropis dari Segitiga Utara. Hal ini diungkapkan oleh ahli biologi Alan Rabinowitz, yang melakukan penelitian wilayah terpencil bagian Myanmar Utara. Dilansir laman oneearth, kondisi geografis yang terpencil, medan pegunungan, serta pengaruh iklim subtropis menciptakan lingkungan yang mendukung terbentuknya keanekaragaman hayati yang unik. Iklim subtropis di wilayah ini ditandai dengan musim panas yang lembap akibat monsun dan musim dingin yang sejuk serta kering.
4. Thailand Utara, musim dingin antara November–Februari

Keragaman zona iklim di Thailand mencerminkan kompleksitas geografis dan ekologis negara tersebut. Dari pesisir tropis di bagian selatan–dataran tinggi di timur laut, tiap wilayah memiliki kondisi cuaca yang khas memengaruhi pola kehidupan manusia dan alam. Misalnya, wilayah subtropis di Thailand Utara seperti Chiang Mai dan Chiang Rai mengalami musim dingin yang relatif sejuk, yang sangat kontras dengan kelembapan tinggi di selatan. Hal ini juga memengaruhi budidaya tanaman iklim sedang dan pola migrasi satwa liar.
5. Wilayah Kepulauan Filipina

Wilayah subtropis di Filipina, khususnya di pulau-pulau pegunungan seperti Luzon, menunjukkan ciri khas ekosistem yang kompleks dan beragam akibat dari variasi topografi dan curah hujan yang ekstrem. Meskipun iklimnya sebagian besar tropis, kawasan pegunungan yang lebih tinggi menciptakan iklim subtropis, terutama pada ketinggian di atas 1.000 meter. Suhu yang lebih sejuk, curah hujan yang sangat tinggi, serta dominasi pohon ek dan spesies endemik menjadi penanda khas wilayah-wilayah ini. Iklim subtropis ini berperan besar dalam mendukung kehidupan spesies-spesies yang hanya ditemukan di Filipina.
Iklim subtropis di Asia Tenggara memang tidak sebanyak iklim tropis, tapi keunikan geografis menciptakan kondisi cuaca yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ASEAN punya kekayaan iklim dan alam yang menarik untuk dijelajahi.