Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Negara Eropa yang Paling Rentan Diguncang Gempa

pasca gempa Turki-Syria 2023 (commons.m.wikimedia.org/Fatih Renkligil)

Walaupun sebagian besar Benua Eropa terletak di lempeng tektonik Eurasia, kawasan ini tentu tidak terlepas dari daerah pertemuan lempeng tektonik. Setidaknya terdapat tiga lempeng tektonik yang bersinggungan langsung dengan lempeng tektonik Eurasia yaitu lempeng tektonik Afrika, Amerika Utara dan Arab.

Daerah-daerah pertemuan lempeng tektonik tersebut menghasilkan patahan aktif yang sewaktu-waktu dapat memicu terjadinya gempa bumi. EFEHR mencatat sebanyak 1200 patahan aktif tersebar di beberapa bagian Benua Eropa.

Meskipun tidak sesering China, Indonesia, maupun Jepang, negara-negara yang dilalui patahan aktif tersebut juga beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar dalam sejarahnya. Kira-kira, negara Eropa apa saja ya, yang paling rentan diguncang gempa bumi?

1. Italia

suasana pasca gempa L'Aquila 2009 (pixabay.com/Angelo Giordano)

Dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit, Italia ternyata adalah negara di Eropa yang paling rentan diguncang gempa bumi. Dalam 2000 tahun terakhir, tercatat sebanyak 400 gempa berkekuatan lebih dari 5,5 SR pernah mengguncang Italia. 

Pada 2009 lalu, gempa berkekuatan 6,3 SR mengguncang Kota L'Aquila dan memakan korban jiwa 300 penduduk dan lebih dari 1500 orang mengalami luka-luka. Ribuan bangunan rusak parah termasuk bangunan-bangunan bersejarah dari Abad Pertengahan.

Dikutip dari Time Magazine, Pegunungan Apennine yang membentang di sepanjang sisi utara hingga selatan Italia menyimpan banyak patahan. Selain itu, pertemuan antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika di Calabria dan Sisilia juga menambah risiko terjadinya gempa bumi.

2. Turki

pasca gempa Turki-Syria 2023 (pexels.com/Serkan Gönültaş)

Mungkin kamu masih ingat dengan gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Syria pada 2023 lalu. Gempa yang memakan korban jiwa lebih dari 20 ribu warga ini, disebut sebagai gempa terdahsyat di Turki dalam 80 tahun terakhir.

Jika dilihat dari peta persebaran lempeng tektonik, Turki ternyata memiliki kondisi mirip seperti Indonesia. Ada tiga lempeng tektonik aktif yang melewati kawasan Turki yaitu lempeng tektonik Arab, Eurasia dan Anatolia. 

Bukan itu saja, Turki juga dilalui dua patahan aktif yaitu patahan Anatolia Utara dan patahan Anatolia Timur. Gempa yang mengguncang Turki pada 2023 merupakan dampak dari pergerakan patahan Anatolia Timur, dikutip dari Live Science.

3. Yunani

pasca gempa Yunani 2006 (commons.m.wikimedia.org/C messier)

Yunani merupakan negara kepulauan yang menjadi persimpangan lempeng tektonik Eurasia, Afrika dan Laut Aegea. Sisi utara Yunani berada di lempeng tektonik Eurasia yang terus bergesekan dengan lempeng Afrika dengan laju 30 milimeter per tahun.

Sementara itu, sisi selatan yang meliputi Pulau Kreta, Santorini juga Amorgos, berada di lempeng Laut Aegea yang terus terdesak dengan pergerakan lempeng Afrika. Dibandingkan sisi utara, sisi selatan Yunani lebih rentan akan gempa, mengingat pergerakan lempeng Afrika menuju lempeng Laut Aegea yang berada dalam laju 40 milimeter per tahun, dikutip dari USGS

Di masa lampau, tepatnya pada abad ke-4 dan 13 Masehi, Pulau Kreta di Yunani pernah diguncang gempa berkekuatan 8 SR. Terbaru, Pulau Santorini dilanda ribuan kali gempa bumi yang telah berlangsung sejak 25 Januari 2025.

4. Albania

pasca gempa Albania 2009 (commons.m.wikimedia.org/Dipartimento Protezione Civile Italia)

Pada 2019, gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang beberapa kota di sisi barat laut Albania. Jumlah korban jiwa 51 orang serta 3000 lainnya luka-luka, membuat bencana tersebut ditetapkan sebagai gempa paling mematikan pada 2019.

Dikutip dari USGS, Albania terletak di kawasan rawan gempa karena berada di zona pertemuan antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika. Pergerakan lempeng Afrika menuju Eurasia berlangsung dalam laju 73 milimeter per tahun, tepatnya di kawasan pesisir timur Laut Adriatik.

Dalam sejarahnya, kawasan ini pernah diguncang gempa berkekuatan lebih dari 6 SR. Gempa 6,9 SR yang terjadi di tahun 1979, menyebabkan 35 penduduk Albania dan 100 penduduk Montenegro menjadi korban jiwa.

5. Rumania

Selain Albania, Rumania merupakan salah satu negara di kawasan Balkan yang juga memiliki risiko tingginya kejadian gempa. Ibukota Rumania, Bucharest, pernah dua kali diguncang gempa berkekuatan lebih dari 7 SR yaitu pada tahun 1940 dan 1977.

Kedua gempa tersebut terjadi akibat tingginya aktivitas seismik di dataran tinggi Vrancea. Jutaan tahun yang lalu, Vrancea terbentuk melalui tumbukan beberapa lempeng tektonik di kawasan Pegunungan Carpathian.

Menurut laporan di jurnal Soil Dynamics and Earthquake Engineering tahun 2009, hampir separuh dari wilayah Rumania berada di kawasan Vrancea. Karena itu, tidaklah mengherankan jika Bucharest dikategorikan sebagai ibukota negara di Eropa yang paling rawan terhadap bencana gempa bumi.

Secara keseluruhan, wilayah selatan Eropa yang meliputi Italia, Balkan, hingga Turki merupakan kawasan dengan risiko gempa yang tinggi. Kawasan tersebut memiliki aktivitas gempa yang cukup intens karena menjadi pertemuan antara dua lempeng tektonik utama yaitu Eurasia dan Afrika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us