Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bencana Lingkungan Besar di Dunia dalam 5 Tahun Terakhir, Apa Saja?

ilustrasi bencana lingkungan kebakaran di California (pexels.com/Soly Moses)
ilustrasi bencana lingkungan kebakaran di California (pexels.com/Soly Moses)

Bencana alam adalah peristiwa yang sering kali membawa dampak besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Dalam lima tahun terakhir, dunia telah menghadapi berbagai bencana alam yang tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan infrastruktur, ekonomi, dan ekosistem. Fenomena seperti kebakaran hutan, ledakan dahsyat, hingga pencemaran lingkungan telah menimbulkan kerugian luar biasa.

Penyebabnya dari terjadinya bencana alam ini juga beragam, mulai dari perubahan iklim, kelalaian manusia, hingga faktor alam yang sulit diprediksi. Meski sering menjadi pelajaran berharga, upaya untuk mencegah bencana semacam ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi dunia. Ingin tahu lebih lanjut terkait 5 bencana alam terbesar di dunia dalam 5 tahun terakhir? Yuk, simak informasinya di bawah!

1.Kebakaran California, Amerika Serikat (2025)

ilustrasi kebakaran California di Amerika Serikat pada 2025 (pexels.com/Soly Moses)
ilustrasi kebakaran California di Amerika Serikat pada 2025 (pexels.com/Soly Moses)

Kebakaran besar kembali melanda California pada 2025 dan meninggalkan jejak kehancuran yang sangat memprihatinkan. Api yang dikenal sebagai “Inferno Ridge Fire” ini bermula di wilayah utara Los Angeles karena dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem, angin Santa Ana, dan kekeringan berkepanjangan.

Dilansir laman USA Today, kobaran api dengan cepat melahap lebih dari 150 ribu hektar lahan, termasuk kawasan hutan lindung, lahan pertanian, dan pemukiman warga. Sekitar 50 ribu orang terpaksa dievakuasi dari rumah mereka, dengan ribuan bangunan hangus terbakar. Selain kerugian materiil yang diperkirakan mencapai miliaran dolar, bencana ini juga mengakibatkan 15 korban jiwa dan ratusan orang terluka akibat asap dan kebakaran.

Penyebab kebakaran ini sebagian besar dikaitkan dengan perubahan iklim, yang memperparah kekeringan tahunan di kawasan tersebut, serta praktik pencegahan kebakaran yang kurang memadai. Meski upaya pemadaman dilakukan secara besar-besaran oleh ribuan petugas pemadam kebakaran dan helikopter pembawa air, medan yang sulit dan angin kencang menjadi tantangan besar. 

2.Kebakaran Hutan di Australia (2020)

ilustrasi kebakaran hutan di Australia pada tahun 2020 (pixabay.com/Patou Ricard)
ilustrasi kebakaran hutan di Australia pada tahun 2020 (pixabay.com/Patou Ricard)

Kebakaran hutan Australia pada 2019–2020, yang dikenal sebagai "Black Summer" merupakan salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah. Dilansir laman Natural Hazards Research Australia, lebih dari 19 juta hektar lahan hancur, termasuk kawasan lindung, lahan pertanian, dan hutan liar. Api yang berkobar hebat menewaskan 33 orang dan mengakibatkan lebih dari 3.000 rumah terbakar habis. Tidak hanya itu, kebakaran ini juga menyebabkan kematian lebih dari satu miliar hewan, termasuk spesies endemik seperti koala dan kanguru.

Penyebab utama kebakaran ini adalah suhu yang sangat tinggi akibat perubahan iklim, ditambah dengan musim kering yang ekstrem. Angin kencang juga mempercepat penyebaran api, sehingga upaya pemadamannya menjadi sangat sulit. Asap dari kebakaran ini bahkan menyebar hingga ke negara tetangga seperti Selandia Baru, sehingga memengaruhi kualitas udara dan kesehatan warga.

3.Tumpahan Minyak di Mauritius (2020)

ilustrasi peristiwa minyak tumpah di Mauritius pada tahun 2020 (wikimedia.org/International Maritime Organization)
ilustrasi peristiwa minyak tumpah di Mauritius pada tahun 2020 (wikimedia.org/International Maritime Organization)

Dilansir laman BBC, pada Agustus 2020, dunia dikejutkan oleh tumpahan minyak besar di perairan Mauritius setelah kapal kargo MV Wakashio menabrak karang. Sekitar 1.000 ton minyak bocor ke lautan, mencemari laguna biru yang menjadi pusat ekosistem laut dan pariwisata.

Keindahan laut Mauritius yang terkenal di seluruh dunia mendadak berubah menjadi area hitam penuh limbah. Tumpahan ini berdampak buruk pada terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya, sekaligus menghancurkan mata pencaharian ribuan penduduk lokal yang bergantung pada sektor perikanan dan pariwisata.

Meski kapal tersebut berbendera Panama, masyarakat lokal juga berjuang keras membersihkan pantai dengan alat sederhana, seperti sekam padi dan rambut manusia. Para ilmuwan menyebutkan bahwa kerusakan ekosistem akibat tumpahan minyak ini membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa pulih kembali.

4.Ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon (2020)

ilustrasi peristiwa ledakan di Pelabuhan Beirut pada tahun 2020 (wikimedia.org/Mehr News Agency)
ilustrasi peristiwa ledakan di Pelabuhan Beirut pada tahun 2020 (wikimedia.org/Mehr News Agency)

Ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020 menjadi salah satu bencana terbesar di dunia yang diakibatkan oleh kelalaian manusia. Dilansir laman BBC, ledakan ini dipicu oleh penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang yang tidak memenuhi standar keselamatan. Kejadian ini memicu kemarahan publik terhadap pemerintah Lebanon atas kelalaian yang terjadi selama bertahun-tahun

Dampaknya begitu besar, dimana ledakan ini meratakan bangunan di sekitarnya dalam radius beberapa kilometer dan menyebabkan lebih dari 200 orang tewas serta 6.000 lainnya terluka. Gelombang kejut dari ledakan bahkan terdengar hingga ke negara tetangga seperti Siprus. Kerusakan material diperkirakan mencapai miliaran dolar, dan 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

5.Kebakaran Hutan Amazon, Brazil (2019)

ilustrasi kebakaran Hutan Amazon pada tahun 2019 (wikimedia.org/Amazônia Real)
ilustrasi kebakaran Hutan Amazon pada tahun 2019 (wikimedia.org/Amazônia Real)

Dilansir laman BBC, hutan Amazon, yang sering disebut "paru-paru dunia," menghadapi kebakaran besar pada 2019 yang menghancurkan jutaan hektar hutan. Kebakaran ini sebagian besar disebabkan oleh pembukaan lahan untuk pertanian dan peternakan, yang diperparah oleh pengawasan pemerintah yang lemah. Lebih dari 80 ribu titik api terdeteksi, dengan asap yang menyelimuti kota-kota besar di Brazil dan negara-negara tetangga.

Kebakaran ini tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga mempercepat perubahan iklim akibat pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer. Selain itu, komunitas adat yang bergantung pada hutan untuk bertahan hidup juga kehilangan tempat tinggal dan sumber daya. Peristiwa ini memicu kecaman internasional terhadap pemerintah Brazil, yang dinilai kurang tegas dalam melindungi hutan Amazon. 

Bencana besar yang terjadi dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa tantangan lingkungan semakin kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari banyak pihak. Dampak dari setiap bencana tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh seluruh dunia melalui kerusakan ekosistem dan perubahan iklim. Upaya pencegahan, mitigasi, dan adaptasi menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan dengan meminimalkan dampak bencana sehingga menciptakan dunia yang lebih aman dan lestari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us