Mengenal Oda Nobunaga, Tokoh Paling Berpengaruh di Era Sengoku Jepang

Era Sengoku telah menjadi era yang sangat berpengaruh dalam sejarah Jepang. Selama 100 tahun lebih, pertempuran tiada henti terjadi dalam sepanjang era Sengoku. Dalam masa ini, ada satu tokoh yang namanya masih dikenang sampai saat ini, yaitu Oda Nobunaga.
Bisa dibilang bahwa Oda Nobunaga adalah tokoh paling berpengaruh pada era Sengoku Jepang. Mau tahu siapa dirinya dan apa pengaruhnya terhadap Jepang? Simak ulasan berikut.
1. Dilahirkan di Provinsi Owari

Oda Nobunaga dilahirkan pada 23 Juni 1534 di Nagoya, Provinsi Owari atau yang sekarang menjadi bagian dari Prefektur Aichi. Nobunaga merupakan anak kedua dari Oda Nobuhide, seorang daimyo yang saat itu menguasai Provinsi Owari dan wilayah di sekitarnya.
Dilansir laman Britannica, Nobunaga berteman dengan anak-anak dari berbagai kalangan sejak dirinya kecil. Nobunaga tidak pernah melihat status sosial seseorang meskipun dilahirkan sebagai anak daimyo. Waktu kecil, Nobunaga juga dikenal sebagai "Owari no Outsuke" (尾張の大うつけ) atau "Si Bodoh dari Owari". Nobunaga mendapatkan julukan tersebut karena tingkahnya yang aneh.
2. Sudah menjadi daimyo sejak usia 17 tahun

Pada 1551, Nobuhide meninggal dunia dan mewariskan kekuasaannya kepada Nobunaga. Namun, hal tersebut ditentang oleh beberapa anggota klan Oda, terutama oleh anak Nobuhide lainnya, seperti Nobuyuki dan Nobuharu. Mereka berusaha untuk merebut Owari dari Nobunaga, tetapi upaya mereka berhasil digagalkan berkat strategi Nobunaga yang terlalu kuat.
Meskipun Nobunaga berhasil memenangkan persaingan dengan saudara-saudaranya, krisis masih belum berakhir. Saat itu, banyak klan lain yang memanfaatkan kematian Nobuhide untuk merebut Owari. Puncaknya terjadi pada 1554, Matsudaira Motoyasu, yang kemudian dikenal sebagai Tokugawa Iyeasu, melakukan serangan kepada klan Oda.
Saat itu, Matsudaira memimpin 5 ribu pasukannya untuk melakukan serangan kepada klan Oda. Dalam perang ini, Nobunaga sebenarnya kalah jumlah karena dirinya hanya memiliki 2 ribu pasukan. Meski begitu, Nobunaga tetap berhasil memenangkan pertempuran berkat strateginya yang inovatif dan penggunaan senjata api. Pertempuran ini memantapkan posisi Nobunaga sebagai salah satu daimyo terkuat saat itu.
3. Kemenangan terbesar Nobunaga

Pada 12 Juni 1560, Nobunaga melakukan serangan kepada pasukan Imagawa Yoshimoto, seorang daimyo yang menguasai Suruga. Lagi-lagi, Nobunaga kalah jumlah dalam pertempuran ini. Dilansir laman Samurai World, Nobunaga hanya memiliki sekitar 2 ribu lebih pasukan, sementara Imagawa memiliki 25 ribu pasukan. Meski begitu, Nobunaga tetap memenangkan pertempuran berkat strategi cerdiknya.
Nobunaga berhasil memenangkan pertempuran dengan menyerang pasukan Imagawa pada malam hari ketika mereka sedang beristirahat. Saat itu, pasukan Nobunaga menggunakan senjata api dan tombak sebagai senjata mereka. Serangan tersebut membuat pasukan Imagawa sangat kewalahan sehingga Imagawa sendiri terbunuh ketika dirinya mencoba untuk melarikan diri.
Kemenangan Nobunaga dalam pertempuran ini semakin membuat Nobunaga dikenal sebagai daimyo terkuat di Jepang. Tak hanya berhasil memperluas wilayahnya, kemenangan Nobunaga dalam pertempuran ini juga mengubah dinamika kekuasaan di Jepang pada saat itu.
4. Pengaruh Nobunaga terhadap Jepang

Sebagai tokoh paling terkenal pada era Sengoku, Nobunaga tidak hanya merupakan daimyo yang sangat kuat, tetapi juga tokoh politik yang sangat berpengaruh. Peran Nobunaga berhasil membawa perkembangan ekonomi dan kestabilan politik pada era Sengoku. Bahkan, Nobunaga masih memiliki pengaruh yang besar pada masa-masa setelah era Sengoku.
Nobunaga berhasil memberikan perkembangan ekonomi dengan menghapus monopoli perdagangan, liberalisasi tanah, dan pengurangan pajak. Dirinya juga merupakan pelopor senjata api di Jepang yang semakin memperkuat kekuatan militer Jepang. Tak hanya itu, Nobunaga juga merupakan inspirasi bagi banyak tokoh politik, seperti Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Bahkan, keberhasilan Ieyasu dalam membawa era Edo juga berkat pengaruh Nobunaga.
5. Kematian Nobunaga

Meskipun dirinya adalah sosok yang berpengaruh, Nobunaga mengalami kematian yang cukup tragis. Dirinya meninggal setelah dikhianati oleh jenderalnya sendiri, Akechi Mitsuhide. Menurut The Sengoku Archives, Akechi dan pasukannya menyerang istana Honno-ji, tempat Nobunaga dan pasukannya sedang berada, pada 21 Juni 1582.
Dalam serangan tersebut, Akechi dan pasukannya membantai pasukan Nobunaga serta membakar istana tersebut. Di tengah kobaran api, Nobunaga melakukan seppuku (bunuh diri) sebagai penghormatan kepada teman-temannya yang gugur. Dengan melakukan seppuku, Nobunaga juga menjaga kehormatannya karena dirinya tidak secara langsung dibunuh oleh musuhnya.
Nama Oda Nobunaga telah menjadi nama yang sangat melekat dengan zaman feodal Jepang. Itu tak begitu mengherankan karena dirinya memang memiliki pengaruh yang besar terhadap Jepang pada masa itu. Bahkan, setelah kematiannya, Nobunaga masih memiliki pengaruh yang kuat hingga pada era Edo, era baru setelah era Sengoku berakhir. Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang daimyo yang satu ini?