Pendaki Wajib Tahu! 6 Tumbuhan Gunung yang Bisa Jadi Air Minum Darurat

- Pohon pisang hutan bisa dijadikan sumber air minum darurat dengan cara meneteskan cairannya dari batangnya.
- Lumut hutan dapat menyerap dan menyimpan air hujan atau embun dalam jumlah cukup banyak, meskipun kadang terasa hambar.
- Rotan muda dan hijau bisa menghasilkan air jernih yang aman diminum, dengan rasa yang segar dan kadang sedikit manis.
Lagi mendaki gunung, air habis, sinyal nggak ada, dan nggak tahu harus gimana? Nah, situasi kayak gini sering banget jadi mimpi buruk para pendaki. Tapi tenang, alam ternyata udah nyiapin solusi darurat buat kamu yang kehabisan air di ketinggian. Salah satunya tumbuhan-tumbuhan yang bisa dijadikan sumber air minum darurat.
Yup, ada beberapa jenis tumbuhan gunung yang bisa ngasih kamu cairan alami buat bertahan hidup sementara. Rasanya mungkin nggak senikmat air botolan, tapi lumayan banget untuk menyelamatkan nyawa. Buat kamu yang doyan naik gunung atau baru mau coba-coba, wajib banget tahu enam jenis tumbuhan ini. Yuk, simak sampai habis–siapa tahu suatu saat kamu benar-benar butuh!
1. Pohon pisang hutan (Musa paradisiaca)

Siapa sangka, pohon pisang hutan yang kelihatannya biasa aja bisa jadi penyelamat nyawa di tengah gunung? Batang pisang punya kandungan air yang cukup banyak, dan cairannya bisa diminum langsung. Caranya gampang: tebang batangnya (bagian tengahnya), lalu biarkan airnya menetes atau ditampung. Rasanya? Netral, sedikit sepat, tapi aman dikonsumsi kalau kamu lagi kepepet.
Tumbuhan ini banyak ditemukan di gunung-gunung tropis Indonesia, terutama di ketinggian sedang. Air dari batang pisang ini bisa jadi opsi darurat kalau kamu kehabisan bekal minum. Selain itu, daun pisangnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pelindung dari hujan atau panas. Jadi, pohon ini bisa dibilang paket komplet buat bertahan hidup di alam.
2. Lumut hutan (Bryophyta)

Lumut memang sering diremehkan karena bentuknya kecil dan sering dianggap cuma penghias batu atau tanah lembap. Tapi buat para pendaki yang kehausan, lumut bisa jadi penyelamat juga, lho! Beberapa jenis lumut hutan dapat menyerap dan menyimpan air hujan atau embun dalam jumlah cukup banyak.
Caranya simpel: ambil lumut yang tumbuh di tempat bersih (jangan yang menempel di batu berlumut hitam atau dekat kotoran hewan), lalu peras menggunakan kain bersih sebagai saringan ke atas wadah atau langsung ke mulutmu. Air yang keluar biasanya bersih dan segar, meskipun kadang terasa hambar. Tapi tetap hati-hati, ya—hindari lumut yang bau atau warnanya mencolok karena bisa jadi beracun.
3. Rotan (Calamus rotang)

Rotan sering dikira cuma jadi bahan kerajinan, padahal di dunia survival, dia punya peran penting! Rotan yang masih muda dan hijau bisa menghasilkan air jernih yang aman diminum. Caranya, potong batang rotan secara miring, lalu biarkan airnya keluar dari dalam batang. Biasanya, rotan yang bagus buat diambil airnya punya kulit luar yang licin dan berwarna hijau segar.
Nah, air rotan ini punya rasa yang cukup segar, kadang sedikit manis tergantung jenisnya. Satu batang rotan bisa menghasilkan cukup banyak air, bahkan bisa mengisi satu botol kecil kalau kamu beruntung. Tapi hati-hati, nggak semua rotan aman—hindari yang kulitnya kering atau batangnya tua. Jadi pastikan kamu tahu ciri-ciri rotan yang tepat sebelum mencoba, ya!
4. Liana (tumbuhan merambat)

Tumbuhan liana sering terlihat menjuntai di antara pohon-pohon besar di hutan pegunungan. Selain jadi penghubung antar pepohonan, ternyata beberapa jenis liana bisa menyimpan air di dalam batangnya, salah satunya liana bajakah lamei (Spatholobus sp.). Nah, liana yang cocok untuk dikonsumsi biasanya berukuran besar, berkulit lembap, dan saat dipotong, airnya langsung keluar deras. Air dari liana ini umumnya aman dan segar, cocok untuk pertolongan pertama saat dehidrasi.
Tapi, kamu harus tahu trik membedakan liana yang bisa diminum dan yang beracun. Hindari liana yang getahnya kental, berwarna aneh, atau baunya menyengat. Pilih yang airnya bening dan tidak berlendir. Kalau kamu sudah tahu jenis yang aman, liana bisa jadi air botolan alami terbaik saat kamu tersesat atau kehausan di gunung.
5. Bambu hutan (Bambusa)

Bambu hutan memang dikenal serbaguna. Bisa buat tenda, alas tidur, sampai masak nasi liwet. Tapi tahukah kamu kalau batang bambu muda juga bisa menghasilkan air segar? Air ini tersimpan di ruas batangnya dan bisa diminum langsung tanpa harus dimasak. Rasanya segar, kadang sedikit manis, dan bikin tenggorokan adem.
Untuk mendapatkannya, kamu tinggal tebang bambu muda dan potong pada bagian ruas. Kemudian miringkan batangnya agar air mengalir keluar. Biasanya air ini muncul saat pagi atau sore hari ketika suhu lembap. Tapi hati-hati, jangan asal tebang bambu tua atau kering karena bisa saja airnya sudah keruh atau bahkan nggak ada sama sekali. Selalu pilih yang batangnya masih hijau dan segar.
6. Kantong semar (Nepenthes)

Siapa sangka tumbuhan pemangsa kayak kantong semar bisa jadi penyelamat di tengah hutan? Meski terkenal sebagai jebakan maut buat serangga kecil, kantong semar ternyata punya satu fitur keren yang bisa bantu kamu bertahan hidup! Yup, air di dalam kantongnya bisa diminum! Tapi, ingat nggak semua air dalam kantong semar bisa langsung kamu tenggak. Air yang aman dikonsumsi adalah air dari kantong semar yang masih tertutup alias belum terbuka, karena jika kantongnya sudah terbuka atau sudah terisi bangkai serangga, cairannya bisa saja mengandung zat sisa pencernaan yang bersifat racun ringan dan bisa menyebabkan mual atau bahkan keracunan ringan.
Kantong semar umumnya tumbuh di dataran tinggi yang lembap, jadi cukup sering kamu temui di jalur-jalur pendakian gunung. Kalau kamu lagi kehausan parah dan nemu kantong semar yang masih tertutup, kamu bisa buka perlahan, lalu tuang cairannya ke wadah bersih. Rasanya mungkin sedikit aneh dan agak hambar-asam, tapi saat kondisi darurat, cairan ini bisa jadi penyelamat yang nggak kamu sangka-sangka.
Naik gunung itu bukan cuma soal mengejar puncak, tapi juga soal belajar menyatu dengan alam. Dan salah satu pelajaran paling penting adalah tahu gimana caranya bertahan hidup dari sumber-sumber alami di sekitar. Enam tumbuhan di atas bisa jadi pengetahuan dasar yang penting banget, apalagi kalau kamu suka solo hiking atau eksplor jalur liar.
Tapi tetap ingat, jangan asal coba-coba tanpa tahu ciri yang benar ya. Kalau kamu salah pilih tumbuhan, bukannya segar, bisa-bisa malah keracunan. Jadi, yuk, terus belajar dan siapin pengetahuan survival kamu sebelum naik gunung. Karena di alam liar, yang paling kuat bukan yang paling cepat, tapi yang paling siap!