Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suka Bikin Keliru, Ini Perbedaan Antara Gunung dan Bukit

Ilustrasi Bukit Teletubbies (unsplash.com/theian20)
Ilustrasi Bukit Teletubbies (unsplash.com/theian20)
Intinya sih...
  • Gunung dan bukit memiliki perbedaan mendasar dalam ketinggian, kemiringan, dan proses pembentukannya.
  • Bukit cenderung lebih landai dan terbentuk karena sedimentasi atau erosi, sementara gunung lebih tinggi, curam, dan terbentuk akibat aktivitas tektonik atau vulkanik.
  • Gunung biasanya memiliki lereng yang curam dan puncak yang jelas, sementara bukit berbentuk bulat dengan ketinggian kurang dari 2.000 kaki.

Gunung dan bukit sering kali dianggap serupa karena keduanya merupakan bentang alam yang menjulang di atas permukaan tanah. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang meliputi ketinggian, kemiringan, serta proses pembentukannya.

Gunung umumnya lebih tinggi dan curam dibandingkan bukit, serta terbentuk akibat aktivitas tektonik atau vulkanik. Sementara itu, bukit cenderung lebih landai dan terbentuk karena proses sedimentasi atau erosi. Mari bahas perbedaannya lebih dalam.

Gunung vs bukit

ilustrasi Gunung Washington (wikimedia.org/Buddymydog1972)
ilustrasi Gunung Washington (wikimedia.org/Buddymydog1972)

Ada ciri-ciri yang biasa kita kaitkan dengan gunung; misalnya, sebagian besar gunung mempunyai lereng yang curam dan puncak yang jelas, sedangkan bukit cenderung berbentuk bulat.

Namun, hal ini tidak selalu terjadi. Beberapa pegunungan, seperti Pegunungan Pocono di Pennsylvania, secara geologis sudah tua dan karenanya lebih kecil dan lebih membulat daripada pegunungan yang lebih klasik seperti Pegunungan Rocky di Amerika Serikat bagian barat.

Bahkan United States Geological Survey (USGS), tidak memiliki definisi pasti tentang gunung dan bukit. Sebaliknya, Geographic Names Information System (GNIS), menggunakan kategori luas untuk sebagian besar fitur daratan, termasuk gunung, bukit, danau dan sungai.

Meskipun tak seorang pun dapat menyetujui ketinggian gunung dan bukit, beberapa karakteristik yang diterima secara umum telah mendefinisikan masing-masing dari keduanya.

Apa itu bukit?

Wanita muda duduk di atas bukit (Sumber: Freepik)
Wanita muda duduk di atas bukit (Sumber: Freepik)

Secara umum, kita menganggap bukit memiliki ketinggian lebih rendah daripada gunung dan bentuknya lebih membulat/berbentuk gundukan daripada puncak yang jelas. Beberapa karakteristik bukit yang diterima adalah:

  • Gundukan tanah alami yang terbentuk karena patahan atau erosi.
  • Sebuah "benjolan" di lanskap, yang muncul secara bertahap dari lingkungan sekitarnya.
  • Tingginya kurang dari 2.000 kaki.
  • Bagian atas yang membulat tanpa puncak yang jelas.
  • Seringkali tidak disebutkan namanya.
  • Mudah untuk didaki.

Bukit mungkin dulunya adalah gunung yang terkikis oleh erosi selama ribuan tahun. Sebaliknya, banyak gunung—seperti Himalaya di Asia—terbentuk oleh patahan tektonik dan dulunya merupakan apa yang sekarang kita anggap sebagai bukit.

Definisi gunung

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Eric Sanman)
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Eric Sanman)

Meskipun gunung biasanya lebih tinggi daripada bukit, tidak ada sebutan ketinggian resmi. Perbedaan topografi lokal yang mencolok sering kali digambarkan sebagai gunung.

Beberapa karakteristik gunung yang diterima meliputi:

  • Gundukan Bumi alami yang terbentuk akibat patahan.
  • Kenaikan tajam pada bentang alam yang seringkali tampak tiba-tiba dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya.
  • Ketinggian minimum lebih dari 2.000 kaki.
  • Lereng yang curam.
  • Sering memiliki nama.

Tergantung pada lereng dan ketinggian, gunung bisa menjadi tantangan saat didaki.

Meskipun gunung dan bukit memiliki kemiripan dalam bentuk, perbedaan ketinggian, kemiringan, serta proses pembentukannya menjadikan keduanya memiliki karakteristik unik.

Gunung sering dikaitkan dengan lanskap dramatis dan aktivitas geologi yang dinamis, sementara bukit lebih umum ditemukan di berbagai daerah dengan bentuk yang lebih landai.

Memahami perbedaan antara keduanya tidak hanya membantu dalam kajian geografi, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana bentang alam memengaruhi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us