5 Perbedaan Otak Kanan dan Kiri, Termasuk Sifat dan Akibat Saat Cedera

Salah satu anugerah terbesar yang diberikan kepada manusia adalah otak yang memiliki banyak fungsi. Di antara banyak fungsi tersebut, otak terbagi menjadi dua sisi yaitu kanan dan kiri. Keduanya saling mendukung dalam memproses informasi yang masuk sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Lalu, apakah ada perbedaan di antara keduanya? Yup, keduanya memiliki fungsi dan sifat yang berbeda namun tetap saling terkoneksi. Fungsi dan sifat ini juga berpengaruh terhadap cara menyelesaikan masalah. Selain itu perbedaan yang lain adalah saat cedera, otak kanan dan kiri memiliki dampak yang berbeda.
1. Beda sifat dan cara pandang

Berdasarkan sifat-sifatnya, otak kiri melakukan pemikiran secara linier dengan cara yang berurutan. Selain itu, otak kiri berorientasi pada detail dengan pendekatan 'detail ke menyeluruh' saat berpikir. Hal ini membuat otak kiri memiliki tugas untuk pengambilan keputusan secara logis dan berorientasi pada realitas. Namun bagian ini susah melakukan hal-hal yang bersifat visual ataupun abstrak.
Sedangkan otak kanan bersifat holistik atau memandang sesuatu secara menyeluruh sehingga berorientasi pada gambaran besar dengan pendekatan 'utuh ke detail'. Hal ini berpengaruh pada pengambilan keputusan yang cenderung intuitif dengan pemrosesan yang acak. Sayangnya, Otak bagian ini susah melakukan hal-hal seperti mengikuti secara berurutan, memahami bagian-bagian, mengatur sekumpulan besar informasi ataupun mengingat nama.
2. Ukuran pada setiap bagian

Berat otak adalah 3 kg dengan ukuran setiap bagian yang berbeda. Otak kiri terletak sedikit di belakang tengkorak dengan kolom kortikal lebih berjarak. Lobus depan pada otak kiri berukuran kecil dengan Lobus oksipital yang memiliki massa lebih banyak daripada otak kanan. Sedangkan Fisura Sylvian bagian kiri cenderung rata.
Sedangkan otak kanan terletak sedikit di depan tengkorak dengan kolom kortikal otak kanan terletak berdekatan. Lobus depan otak kanan memiliki massa lebih banyak jika dibandingkan dengan otak kiri. Sedangkan lobus oksipital otak kanan lebih kecil dengan Fisura Sylvian kanan melengkung ke atas.
3. Ciri kepribadian yang dirasakan

Dengan sifat-sifat tersebut tercipta sebuah kepribadian yang bisa dirasakan individu. Otak kiri memiliki fungsi mengontrol otot sisi kanan dengan tanggung jawab atas perhitungan matematis, penalaran dan analisis logis hingga kemampuan dalam berbahasa dan berpidato. Otak ini membentuk pribadi yang berpikir secara analitis, logis dan detail.
Sedangkan otak kanan bertugas mengontrol otot sisi kiri tubuh dengan tanggung jawab dalam pengenalan wajah, musik, seni, irama, citra visual hingga kesadaran spasial dan intuisi. Untuk itu, bagian ini bertugas untuk membentuk fungsi berpikir kreatif, artistik dan berpikiran terbuka.
4. Kekuatan otak

Dalam proses yang dilakukan, otak kiri bekerja sekuensial dan memproses dengan kata-kata atau verbal yang diterima. Sehingga dalam penyelesaian masalah mengandalkan pikiran yang logis dengan persepsi pola dan penekanan pada strategi. Untuk itu kekuatan otak ini ketika melakukan hal yang berhubungan dengan matematika, analitik, membaca, mengeja, menulis, mengurutkan, bahasa lisan dan tulisan.
Sedangkan otak kanan bekerja secara acak dengan proses visual sehingga dalam penyelesaian masalah dilakukan secara secara Intuitif dengan persepsi spasial/abstrak dan penekanan pada kemungkinan. Untuk itu kekuatan otak ini adalah pemikiran multidimensi, seni, musik, menggambar, atletik, koordinasi, perbaikan, mengingat wajah, tempat, peristiwa.
5. Dampak saat cedera

Dengan perbedaan tersebut, otak juga memiliki dampak yang berbeda jika terkena benturan ataupun cedera lainnya. Jika otak kiri cedera maka dampak yang dirasakan akan kesulitan berbicara atau memahami kata-kata yang diucapkan atau ditulis sehingga gerakan lambat dan hati-hati. Selain itu akan terjadi ketidakmampuan untuk melihat hal-hal di sisi kanan tubuh.
Sedangkan kerusakan pada otak kanan berdampak masalah dengan persepsi visual, misalnya ketidakmampuan memahami seberapa jauh atau dekat sesuatu. Orang yang mengalami kerusakan otak kanan cenderung mengabaikan sisi kiri tubuh seperti ketidakmampuan untuk melihat hal-hal ke kiri. Selain itu, mereka juga buruk dalam pengambilan keputusan, cenderung impulsif, rentang perhatian pendek dan lambat mempelajari hal-hal baru.
Selain ukuran bagian setiap bagian otak berbeda, tanggung jawab dan fungsinya juga berbeda. Utamanya dalam literalisasi otak keduanya memiliki perbedaan, namun saling berhubungan sehingga bisa saling mengisi kekurangan dari masing-masing sisi otak.