5 Perbedaan Pegagan dan Pegagan Air, Bisa Dijadikan Skincare?

Masyarakat Indonesia kadang memberi nama tanaman air yang tampak mirip tanaman darat dengan menambahkan kata "air" di belakangnya. Misalnya bambu air, kangkung air, pegagan air, bahkan juga ada yang tidak mirip tumbuhan daratnya seperti selada air.
Walaupun sekilas tampak serupa, tumbuhan darat dan air dengan nama umum sama tidak selalu merupakan tumbuhan sejenis. Bambu air misalnya, sebetulnya bukan kelompok bambu melainkan tumbuhan paku-pakuan. Begitu pula dengan pegagan dan pegagan air. Nah, mana pegagan yang disebut Centella asiatica yang kini banyak dijadikan bahan skincare?
1. Menurut klasifikasi ilmiah

Makhluk hidup dikelompokkan dalam klasifikasi ilmiah berdasarkan ciri yang dimiliki. Semakin banyak kemiripan, semakin dekat pula kekerabatan makhluk hidup tersebut dalam klasifikasi ilmiah. Bagaimana dengan pegagan dan pegagan air?
Pegagan memiliki nama ilmiah Centella asiatica, sedangkan pegagan air adalah Hydrocotyle vulgaris. Berdasarkan database di Integrated Taxonomic Information System, keduanya hanya satu kelompok hingga tingkat ordo atau bangsa yaitu ordo Apiales. Pegagan dan pegagan air sudah berbeda di tingkat famili.
Pegagan (C. asiatica) adalah anggota famili Apiaceae sama seperti seledri, wortel, dan adas. Sedangkan pegagan air (H. vulgaris) termasuk famili Araliaceae seperti tanaman ginseng. Ya, sebetulnya pegagan dan pegagan air cukup jauh kekerabatannya.
2. Bentuk tanaman

Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman yang tumbuh merambat di tanah dengan stolon dan rhizoma serta tidak memiliki batang tegak. Daunnya berbentuk mirip ginjal dengan tangkai pada bagian yang terbelah. Urat-urat daun tampak jelas dari pangkal yang terpusat di tangkai daun hingga menyebar ke seluruh tepi daun. Bagian tepi daun tumbuhan ini bergerigi.
Pegagan air (Hydrocotyle vulgaris) juga merupakan tanaman yang tumbuh dengan stolon. Walaupun sekilas tampak mirip, cara mudah membedakan pegagan dan pegagan air adalah dari daun dan tangkainya. Pegagan air memiliki daun berbentuk bulat dengan tepi yang tidak rata berlekuk-lekuk dan tangkai tepat di tengah. Selain itu warna H. vulgaris hijau mengkilap sehingga cukup mudah dibedakan dari Centella asiatica.
3. Habitat

Tumbuhan Centella asiatica berasal dari daerah tropis di Afrika, Asia, Australia, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik. C. asiatica hidup di tanah yang cukup basah. Menurut data yang dimuat dalam laman Invasive Species Compendium, pegagan biasa tumbuh di padang rumput, hutan hujan, tepi sungai, tepi kolam, kebun, dan pematang sawah. Pegagan juga merupakan tanaman yang berpotensi menjadi tumbuhan invasif.
Pegagan air atau Hydrocotyle vulgaris seperti nama umumnya berhabitat di ekosistem perairan. Tumbuhan ini berasal dari Eropa, Afrika Utara, daerah Kaukasia, dan Timur Tengah. Pegagan air biasa tumbuh di rawa, tanah berlumpur, kolam, dan daerah aliran sungai. Baik pegagan dan pegagan air banyak tumbuh di tempat teduh yang mendapat sedikit paparan sinar matahari tetapi dapat tumbuh subur pula dengan penyinaran penuh.
4. Kegunaan

Dikutip dari laman Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, daun segar Centella asiatica dapat dikonsumsi langsung sebagai lalapan atau dijadikan jus. Daun pegagan yang dikeringkan dapat pula diseduh sebagai teh pegagan. Selain itu seperti yang sudah banyak dikenal saat ini, Centella asiatica merupakan salah satu bahan untuk produk-produk perawatan kulit dan wajah.
Sementara itu, Hydrocotyle vulgaris saat ini lebih banyak dijadikan tanaman hias. Belum banyak penelitian tentang manfaat pegagan air untuk kesehatan. Namun, beberapa spesies dari genus yang sama seperti pegagan embun (Hydrocotyle sibthorpioides) dan dollarweed (Hydrocotyle umbellata) telah diteliti dan menunjukkan aktivitas peningkatan imun serta anti-inflamasi.
5. Kandungan senyawa

Dikutip dari sebuah artikel dalam jurnal ilmiah Scientific Reports, senyawa utama yang ada dalam pegagan atau Centella asiatica adalah triperpenoid yang secara khusus dinamakan centelloid. Centelloid ini terdiri dari asiaticoside, madecassoside, asiatic acid, dan madecassic acid. Senyawa-senyawa tersebut diketahui dapat menstimulasi produksi kolagen sehingga inilah yang menjadi dasar penggunaan pegagan untuk sebagai bahan skincare.
Sementara itu masih sangat jarang penelitian yang membahas kandungan Hydrocotyle vulgaris. Penelitian mengenai pegagan air saat ini lebih banyak yang mengkaji tentang perannya dalam ekosistem. Satu penelitian dari tahun 2009 menyebutkan kandungan pada tangkai dan bunganya adalah sesquiterpen. Senyawa alkohol serta aldehid dalam bentuk 3-hexen-1-ol dan 2-hexenal juga teridentifikasi dari ekstraksi daunnya.
Itulah perbedaan antara pegagan dan pegagan air. Jika menjumpai tumbuhan-tumbuhan tersebut, sudah tidak bingung, ya, Centella asiatica atau bukan.