5 Ciri Hamil Palsu pada Kucing, Bisa Jadi Tanda Penyakit!

- Kehamilan palsu pada kucing bisa terjadi tanpa adanya interaksi dengan kucing jantan.
- Gejala kehamilan palsu antara lain peningkatan berat badan, pembesaran kelenjar susu, dan perilaku membuat sarang.
- Muntah, diare, dan menjilati area perut juga bisa menjadi tanda-tanda kehamilan palsu pada kucing.
Memiliki kemampuan hamil dan melahirkan, kucing betina mengalami siklus reproduksi yang cukup kompleks dan menarik. Selama masa subur atau musim kawin, mereka menunjukkan berbagai perubahan perilaku, seperti lebih manja atau agresif. Perubahan tersebut sangat mudah dikenali, terlebih saat mereka sedang hamil.
Namun, terkadang ada kucing betina yang membuat pemiliknya bingung. Mereka menunjukkan tanda-tanda hamil, padahal sebenarnya tidak pernah berinteraksi atau kawin dengan kucing jantan. Dalam beberapa kasus, ini bisa jadi bukan kehamilan sungguhan, melainkan hamil palsu atau pseudopregnancy.
Meskipun jarang terjadi, kondisi ini nyata dan bisa membuat pemilik kucing salah paham. Jadi sebelum panik, yuk, kenali ciri-ciri hamil palsu pada kucing berikut ini!
1. Mengalami peningkatan berat badan

Kehamilan palsu adalah kondisi di mana kucing betina menunjukkan gejala-gejala kehamilan padahal tidak hamil. Ini bisa terjadi terutama pada kucing betina yang belum disteril. Mengutip dari petMD, salah satu tanda yang paling sering muncul saat kucing mengalami hamil palsu adalah peningkatan berat badan.
Kondisi tersebut bisa terlihat dari tubuh kucing yang tampak lebih bulat, terutama di bagian perut. Dilansir dari Lagniappe Animal Health, perut yang membesar pada kucing tidak selalu menandakan kehamilan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh makan berlebihan, obesitas, atau masalah kesehatan seperti parasit usus, sembelit, hingga penumpukan cairan atau tumor. Oleh karena itu, penting untuk membawa kucing ke dokter hewan agar penyebab pastinya bisa diketahui.
2. Kelenjar susu dan puting membesar

Walau tidak hamil, kucing betina juga bisa mengalami pembesaran pada kelenjar susu dan puting. Dilansir MSD Veterinary Manual, kondisi ini dapat terjadi ketika kucing mengalami ovulasi tapi tidak mencapai pembuahan. Akibat perubahan hormon yang terjadi, kelenjar susu bisa berkembang dan bahkan mulai menghasilkan susu, meskipun kucing sebenarnya tidak sedang hamil.
Dokter hewan biasanya akan memastikan apakah kucing benar-benar hamil dengan memeriksa riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, serta menggunakan rontgen atau ultrasound. Jika terbukti kehamilan palsu, biasanya tidak diperlukan pengobatan karena kondisi ini akan hilang sendiri dalam 1 hingga 3 minggu.
3. Membuat sarang

Kucing yang mengalami kehamilan palsu sering menunjukkan perilaku seperti sedang mempersiapkan diri untuk melahirkan. Salah satu tanda yang terlihat adalah kebiasaan membuat sarang, yaitu mencari tempat yang tenang, tersembunyi, dan nyaman. Ia mungkin mulai mengumpulkan baju, kain, atau benda-benda lembut lainnya lalu menyusunnya di satu tempat.
Perilaku tersebut mirip seperti kucing hamil sungguhan yang sedang bersiap untuk melahirkan anak. Meskipun tidak ada anak yang akan lahir, dorongan hormonal membuat kucing merasa seolah-olah harus menyiapkan tempat bagi bayinya. Jika kamu melihat perilaku ini disertai gejala lain, bisa jadi itu tanda kehamilan palsu.
4. Muntah dan diare

Meski bukan gejala utama, beberapa kucing yang mengalami kehamilan palsu juga dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan pencernaan seperti muntah dan diare. Dilansir dari Joii Pet Care, gejala ini bisa muncul sebagai respons terhadap perubahan hormon yang terjadi selama fase pseudopregnancy. Adapun, mengutip dari Cinque Ports Vets, setelah masa birahi, kucing bisa mengalami penurunan nafsu makan, muntah ringan, atau kelelahan.
Gejala ini biasanya tidak berlangsung lama dan akan membaik seiring dengan stabilnya kondisi hormonal pada kucing. Namun, karena muntah dan diare juga merupakan tanda masalah kesehatan lain yang lebih serius, penting untuk segera membawa kucing ke dokter hewan. Apabila gejala-gejala tersebut muncul bersamaan dengan tanda-tanda kehamilan palsu lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan penyebab dan penanganan yang lebih tepat.
5. Menjilati area perut

Menjilati area perut merupakan salah satu perilaku yang melekat pada kucing yang mengalami kehamilan palsu. Dilansir petMD, gejala tersebut sering muncul bersamaan dengan pembesaran perut dan perkembangan kelenjar susu. Perubahan hormon dalam tubuh kucing bisa memicu rasa tidak nyaman di area perut, sehingga kucing cenderung menjilatinya lebih sering dari biasanya.
Perilaku ini juga bisa menjadi respons naluriah, seolah-olah kucing sedang merawat perutnya jelang melahirkan. Meskipun terlihat wajar, jika menjilati perut dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa menyebabkan iritasi atau luka. Oleh karena itu, jika kamu melihat perilaku ini disertai gejala kehamilan palsu lainnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan.
Kehamilan palsu atau pseudopregnancy pada kucing merupakan kasus yang jarang terjadi. Selain pada kucing, pseudopregnancy juga bisa terjadi pada anjing dan beberapa hewan mamalia lainnya sebagai respons hormonal yang mirip. Meski demikian, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu penanganan khusus.
Referensi
“Cat Swollen Belly: What Could a Swollen Belly Mean?”. Lagniappe Animal Health. Diakses September 2025.
“False Pregnancy”. Cinque Ports Vets. Diakses September 2025.
“False Pregnancy in Cats”. PetMD. Diakses September 2025.
“Phantom Pregnancy in Cats”. Joii Pet Care. Diakses September 2025.
“Reproductive Disorders of Female Cats”. MSD Veterinary Manual. Diakses September 2025.