Mengenal Pinjal, Parasit yang Bisa Membunuh Kucing Kesayangan

Kucing banyak dijadikan hewan peliharaan yang berpotensi kontak erat dengan cat owner. Kucing bisa dipelihara di dalam rumah maupun sesekali dilepas keluar rumah. Namun, ternyata kucing yang tampak sehat pun bisa mengalami infestasi parasit, lho.
Salah satu parasit yang sering ditemukan pada kucing adalah pinjal. Biasanya, cat owner menyebut pinjal dengan sebutan kutu. Padahal keduanya merupakan organisme yang berbeda. Meskipun hanya berada di bagian luar tubuh kucing, ternyata pinjal bisa membawa bahaya yang lebih besar lagi lho.
Apa saja risiko yang bisa dihadirkan oleh pinjal ini? Simak penjelasan di bawah ini, ya!
1.Salah satu parasit yang paling banyak dijumpai pada kucing

Kucing seringkali terinfestasi oleh parasit yang ada di luar tubuh atau ektoparasit. Jurnal Veterinary Parasitology menyebutkan bahwa hasil penelitian terhadap 673 ekor kucing liar di Amerika Serikat, 71,6 persen terinfestasi pinjal dan 97,2 persen disebabkan oleh pinjal jenis ctenocephalides felis.
Seperti dilansir MSD Vet Manual, ctenocephalides felis juga dapat menginfestasi lebih dari 50 jenis mamalia berbeda dan aves di seluruh dunia. Biasanya, cat owner jarang menemukan pinjal karena pinjal bisa berlari cepat dan tidak selalu ada di tubuh kucing.
2.Memiliki siklus hidup yang singkat

Dilansir CDC, pinjal memiliki empat tahap siklus hidup. Siklus diawali dari pinjal betina yang bertelur di lingkungan. Telur akan menetas menjadi larva dalam 3 hingga 4 hari. Larva akan berkembang menjadi pupa, yaitu larva yang terlindungi struktur seperti kepompong. Fase larva-pupa memakan waktu 3 hingga 4 minggu sampai akhirnya pinjal dewasa menetas dari pupa.
Dilansir MSD Vet Manual, dalam sekali bertelur pinjal betina bisa mengeluarkan 40 hingga 50 telur per hari selama 50 hari. Oleh karena itu, infestasi pinjal bisa menjadi sangat parah dalam waktu yang sangat singkat.
3.Bisa menjadi salah satu penyebab anemia

MSD Vet Manual juga mengatakan jika seekor kucing yang terinfestasi pinjal dalam jumlah besar dapat menderita anemia. Kejadian anemia ini terutama diderita oleh anak kucing. Hal ini dapat terjadi karena pinjal memeroleh makanannya dengan cara menyedot darah inangnya.
Infestasi pinjal ini bisa jadi sangat berbahaya. Anemia yang disebabkan oleh infestasi berat pinjal dapat menyebabkan kucing menjadi lemah dan pada akhirnya mengalami kematian jika tidak ditangani dengan segera.
4.Bertanggung jawab sebagai perantara cacing pita

Dilansir laman International Cat Care, pinjal dapat menjadi perantara larva cacing pita (dipylidium caninum) pada kucing. Penularan terjadi saat kucing menjilati bagian tubuhnya atau saat sedang grooming.
Pinjal yang mengandung larva cacing pita akan tertelan oleh kucing, sehingga larva akan terlepas dan berkembang biak di dalam tubuh kucing. Akhirnya, kucing akan terinfeksi cacing pita.
5.Bisa menularkan penyakit antar kucing

Pinjal dapat menjadi perantara penyakit menular antar kucing. Bahkan, pada sebagian kasus ada juga yang menular pada manusia atau disebut dengan zoonosis.
Dilansir CAPC dan MSD Vet Manual, pinjal dapat menularkan murine typhus pada manusia yang disebabkan oleh rickettsia typhi dan rickettsia felis, cat scratch disease akibat bartonella henselae, cacing pita kucing (dypilidium caninum), dan cacing gilig dipetalonema reconditum pada anjing.
Kemampuan pinjal menjadi perantara berbagai penyakit dapat menimbulkan bahaya bagi kucing, hewan sekitar, bahkan cat owner itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi infestasi pinjal jika kucing kesayangan kamu mulai terjangkiti.
6.Pemberantasan pinjal melibatkan hewan dan lingkungan

Dilansir laman WebMD, menghilangkan pinjal tidak cukup hanya dengan mengobati kucing. Faktanya, telur pinjal berada di lingkungan sekitar seperti di lantai, karpet, atau celah-celah sempit yang masih dapat dijangkau oleh kucing.
Jika kucing kesayangan terinfestasi pinjal, segera konsultasikan dengan dokter hewan mengenai pilihan terapi paling tepat yang dapat dipilih. Jangan lupa juga membersihkan lingkungan dengan disinfektan khusus secara menyeluruh.
Wah, ternyata yang terlihat sepele malah bisa membawa dampak bahaya yang cukup besar, ya. Cat owner harus lebih berhati-hati dan peduli pada kesehatan kucing kesayangan, nih. Pastikan selalu cek kondisi kucing dan lakukan pemberantasan segera jika mendeteksi kehadiran pinjal, ya!