Rahasia Srigunting Selalu Sukses Ngerjain Hewan Lain, Manipulatif!

Gak cuma manusia saja yang suka prank atau ngerjain. Nyatanya, beberapa jenis hewan juga. Namun, beda dari manusia yang melakukannya untuk hiburan, hewan liar melakukannya untuk bertahan hidup, seperti yang dilakukan oleh burung satu ini.
Srigunting ekor bercabang atau fork-tailed drongo diketahui menipu hewan lain untuk mencuri makanannya. Burung asli Afrika Selatan ini jago banget menipu sampai hewan lain terus-terusan jadi korban untuk kesekian kalinya! Para ilmuwan menduga kalau burung ini punya suatu kemampuan yang belum pernah ditunjukkan oleh hewan lain. Kemampuan apakah itu? Yuk, simak rahasia srigunting berikut ini!
1. Kerabat gagak yang gak kenal rasa takut

Srigunting, atau drongo dalam bahasa Inggris, merupakan salah satu jenis burung pengicau yang hidup di wilayah tropis. Menurut Britannica, setidaknya ada 26 spesies srigunting yang hidup di wilayah tropis Asia, Afrika, dan Eropa. Mereka membentuk keluarga Dicruridae, salah satu keluarga yang membentuk keluarga besar Corvoidea, selain keluarga burung gagak.
Jenis srigunting yang paling banyak ditemukan di Asia, termasuk Indonesia, adalah srigunting hitam atau black drongo. Mereka juga dikenal sebagai srigunting raja atau king drongo karena keberaniannya mengintimidasi burung gagak.
Burung ini memang dikenal suka menyerang burung pemangsa berukuran besar seperti elang atau gagak yang berpotensi mencuri telur atau melukai anak-anaknya. Karena itu, beberapa burung seperti merpati dan kepodang (oriole) bersarang di dekat srigunting supaya dapat perlindungan gratis!
2. Jenis srigunting yang paling menarik perhatian

Selain srigunting hitam, ada satu spesies yang gak kalah menarik perhatian. Namanya fork-tailed drongo. Bila diartikan secara harfiah, namanya srigunting ekor bercabang.
Dilansir southafrican.co.za, mereka jenis srigunting berukuran sedang dengan total panjang tubuh 25 sentimeter. Sesuai namanya, ekornya bercabang, matanya cokelat kemerahan, dan ujung paruhnya melengkung membentuk kait.
Seperti srigunting lainnya, fork-tailed drongo bertindak seperti bodyguard. Gak cuma mengusir predator, burung ini juga mengeluarkan suara peringatan khas kalau predator besar mendekat.
Liciknya, saat melihat hewan lain membawa makanan, srigunting ini akan mengeluarkan suara peringatan walaupun gak ada bahaya! Hewan tersebut kemudian kabur menyelamatkan diri dan srigunting tinggal mengambil makanan yang mereka jatuhkan.
3. Tukang tipu yang ahli meniru suara hewan lain

Cara mendapatkan makanan dengan mencuri ini disebut kleptoparasitisme. Fork-tailed drongo diketahui mendapatkan sekitar 20 persen makanannya dengan cara ini. Kalau lagi gak berburu, mereka akan mengamati hewan lain membawa makanan.
Srigunting ekor bercabang jago banget untuk urusan tipu-menipu. Bagaimana tidak? Mereka bisa meniru suara peringatan dari berbagai jenis hewan, entah itu sesama burung maupun mamalia.
Seperti yang dilansir laman Smithsonian Magazine, beberapa individu bahkan punya repertoar atau daftar suara yang terdiri lebih dari 30 buah! Enam di antaranya merupakan suara peringatan khas dari srigunting itu sendiri yang dikeluarkan kalau mereka melihat predator sungguhan.
4. Burung yang cerdik dan manipulatif

Fork-tailed drongo benar-benar hewan yang cerdik. Kalau korban prank-nya sadar kalau peringatan yang dikeluarkan itu palsu, srigunting ini akan beralih menggunakan suara peringatan yang biasa dikeluarkan oleh si korban. Korbannya adalah meerkat, misalnya, srigunting akan meniru suara peringatan yang dikeluarkan meerkat.
Hewan-hewan lain yang tinggal di dekatnya benar-benar menganggap serius suara peringatan dari srigunting. Mengandalkan burung yang mirip gagak itu untuk mengawasi predator bisa menguntungkan mereka. Mereka gak perlu buang waktu dan energi lebih untuk mengawasi predator karena tinggal fokus saja mencari makan.
Jadi gak heran kalau beberapa hewan diketahui lebih merespons suara peringatan dari srigunting daripada suara peringatan dari jenisnya sendiri. Cerdik, ya!
5. Benarkah mereka paham teori pikiran?

Berangkat dari kecerdikan yang ditunjukkan srigunting, Tom Flower, seorang pakar biologi evolusioner dari Universitas Cape Town Afrika Selatan yang meneliti perilaku burung itu di Gurun Kalahari. Ia membahas kemungkinan kalau fork-tailed drongo memahami teori pikiran.
Teori pikiran atau theory of mind merupakan kemampuan untuk memahami kondisi pikiran mental makhluk lain dan menghubungkannya dengan diri sendiri. Namun, Tom ragu kalau srigunting punya kemampuan yang bahkan belum pernah ditunjukkan seutuhnya oleh makhluk mana pun, kecuali manusia.
Menurutnya, srigunting hanya mengubah taktik berdasarkan dari umpan balik atau feedback yang ditunjukkan oleh targetnya. Kalau taktik pertama tidak berhasil, ia akan beralih ke taktik kedua.
Meskipun begitu, apa yang ditunjukkan oleh hewan seperti fork-tailed drongo tetaplah menakjubkan. Mereka menunjukkan perilaku kompleks dengan menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan tampaknya memiliki pemahaman sebab dan akibat, ungkapnya lewat laman National Geographic.
Sungguh menakjubkan, ya! Setelah tahu tentang kemampuan unik burung srigunting satu ini, bagaimana pendapatmu tentang mereka?