Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Red-faced Warbler, Burung yang Punya Kebiasaan Selingkuh

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Betina Arrigoni)

Red-faced warbler merupakan spesies warbler dunia baru. Mereka berada dalam famili Parulidae dan memiliki nama ilmiah Cardellina rubrifrons. Panjang tubuhnya hanya 14 sentimeter. Bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu muda dan bagian bawahnya putih. Wajah, leher dan bagian atas dadanya berwarna merah cerah, sedangkan ubun-ubun dan bagian samping kepalanya berwarna hitam.

Terkadang, punggungnya memiliki bintik abu-abu atau putih polos. Red-faced warbler punya kebiasaan unik, lho. Mereka akan mengibaskan ekornya ke samping saat sedang makan. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran red-faced warbler

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Iwolfartist)

Penyebaran red-faced warbler berada di hutan pegunungan dan pohon ek pada ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Di musim panas, mereka sering mengunjungi bagian utara Meksiko dan menyebar hingga negara bagian Arizona dan New Mexico. Sementara di musim dingin, burung ini memilih bermigrasi ke selatan di bagian selatan Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah seperti El Salvador, Guetamala dan Honduras.

Animalia menginformasikan bahwa populasi di pegunungan tengah dan selatan Meksiko barat tidak bermigasi. Red-faced warbler biasanya menghuni daerah tropis atau dataran tinggi pegunungan ketika musim dingin.

2. Menu makannya sangat beragam

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Wildreturn)

Berdasarkan informasi dari All About Birds, red-faced warbler mencari makan di pohon jenis konifera dan terkadang pohon gugur. Mereka biasanya tinggal di tepi luar dedaunan, tempatnya mengamati mangsa. Selain bertengger, red-faced warbler juga mengejar serangga yang sedang terbang.

Burung ini suka makan ulat, lalat dan larvanya, kutu daun, serangga skala, wereng dan wereng pohon. Terkadang, mereka juga memakan beberapa kumbang dan larvanya. Saat musim panas, jantan cenderung mencari makan di pepohonan yang lebih tinggi daripada betina.

3. Terkadang jantan tidak terlalu agresif

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Wildreturn)

Di kebanyakan wilayah penyebarannya, jantan sangat teritorial dan akan mempertahankan wilayahnya dengan bernyanyi. Tapi, di beberapa tempat, jantan sepertinya tidak terlalu berupaya keras untuk melindungi wilayahnya. Mereka tidak masalah melewati area di dekat sarang satu sama lain, bahkan terkadang berkumpul menyuarakan nyanyian untuk memikat betina.

Sarangnya berada di tanah, biasanya tersembunyi di dasar semak, bebatuan, rerumputan, batang pohon atau di bawah batang kayu. Red-faced warbler sering menempatkan sarangnya di serasah dedaunan di lereng atau tebing yang curam, dilansir National Audubon Society.

4. Jantan melakukan banyak usaha untuk memikat betina

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Setelah kembali ke wilayah bersarangnya, red-faced warbler jantan mulai bernyanyi untuk membangun wilayahnya dan memikat betina. Selain itu, jantan juga melakukan ritual pertunjukan seperti mengangkat, merendahkan dan melebarkan ekornya. Mereka menggetarkan sayap, mengangkat kepalanya tinggi dan memamerkan wajah merahnya yang mencolok. Jika betina tertarik, maka mereka akan menampilkan gerakan serupa untuk menyetujui ajakan kawin dari jantan.

5. Sistem perkawinan red-faced warbler

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Selama musim kawin, pasangan red-faced warbler mempertahankan wilayahnya baik dari jantan dan betina. Secara umum, sistem perkawinannya adalah monogami di mana hanya kawin dengan satu pasangan. Akan tetapi, mereka juga terlibat dalam 'extra-pair' atau pasangan tambahan. Jantan tetangga terkadang menyelinap ke dalam wilayah lain untuk kawin dengan betina dari pasangan jantan lain.

Melansir American Bird Concervancy, begitu pula dengan betina yang terkadang meninggalkan wilayahnya untuk mencari jantan lain. Faktanya, hampir tiga perempat sarang berisi seekor burung muda yang ayahnya berasal dari jantan lain. Singkatnya, sistem perkawinan mereka tidak bisa dikatakan sebagai monogami lagi.

6. Meranggas bulunya hanya sekali

Red-faced warbler (commons.m.wikimedia.org/Amado Demesa)

Kebanyakan spesies warbler akan meranggas bulunya dua kali setahun. Akan tetapi, red-faced warbler melakukannya hanya sekali setahun, tetap memiliki warna merah sepanjang musim. Tidak ada perbedaan untuk warna bulu saat musim kawin atau pun di luar musim kawin.

Red-faced warbler ternyata teritorial, tapi di beberapa daerah tidak begitu teritorial. Menariknya, spesies warbler ini ternyata menunjukkan perilaku menyelingkuhi pasangan satu sama lain. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us