Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Shikra, Burung yang Bisa Dilatih untuk Berburu

Shikra (commons.wikimedia.org/Hari K Patibanda)
Shikra (commons.wikimedia.org/Hari K Patibanda)

Burung alap-alap atau falcon jadi salah satu burung predator yang sangat terkenal dan mudah dikenali. Nah, dari banyaknya spesies alap-alap di dunia, Tachyspiza badia atau shikra jadi salah satu yang terbilang unik. Keunikan burung ini juga tercermin dari berbagai aspek, seperti ciri fisiknya, pendeskripsiannya, penyebarannya, habitatnya, kebiasaannya, sampai hubungannya dengan manusia.

Sebagai contoh, ia merupakan karnivor ganas yang bisa memakan hewan apapun. Tapi walau termasuk burung predator shikra bisa dilatih untuk berburu, lho. Ia juga bisa ditemukan di berbagai tempat, bahkan di area pemukiman. Namun walau sangat adaptif dan bisa hidup dimanapun populasi shikra mulai menurun. Saking menurunnya, burung ini juga menjadi spesies yang dilindungi di beberapa negara. Lebih lanjut, kita akan membahas semua keunikan shikra di artikel ini!

1. Dideskripsikan oleh Johann Friedrich Gmelin

Shikra (commons.wikimedia.org/Umang Jung Thapa)
Shikra (commons.wikimedia.org/Umang Jung Thapa)

Dilansir iNaturalist, shikra dideskripsikan sekitar tahun 1788 atau 1789 oleh seorang naturalis asal Jerman bernama Johann Friedrich Gmelin. Saat pendeskripsian tersebut, Gmelin memperluas tulisan dan pendeskripsian dari Carl Linnaeus dalam bukunya yang berjudul Systema Naturae. Awalnya, shikra diklasifikasin di genus Accipiter. Nah, setelah dilakukan penelitian lebih dalam, akhirnya burung ini diklasifikasikan ulang dan ditempatkan di genus Tachyspiza. Tak hanya shikra, 26 spesies burung lain juga diklasifikasikan ulang ke dalam genus Tachyspiza.

2. Merupakan spesies elang alap

Shikra (commons.wikimedia.org/Thangaraj Kumaravel)
Shikra (commons.wikimedia.org/Thangaraj Kumaravel)

Shikra merupakan burung yang berasal dari ordo Accipitriformes dan secara spesifik masuk ke famili Accipitridae. Nah, karena klasifikasi tersebut ia termasuk salah satu jenis elang alap, bahkan di bahasa Indonesia shikra disebut sebagai elang alap shikra. Selayaknya Accipitridae seperti elang ia merupakan burung predator. Tubuhnya sendiri ramping, kakinya cukup panjang, sayapnya ramping namun kuat, matanya basar, cakarnya tajam, dan paruhnya melengkung, jelas Wildlife Journal Junior dan Bird Guides.

Seperti Accipitridae lain, shikra termasuk burung berukuran sedang dengan panjang yang hanya sekitar 26 sampai 30 centimeter. Tapi jangan salah, dengan ukurannya yang tidak terlalu besar dan badannya yang ramping burung ini jadi sangat lincah, lho. Ia bisa terbang dengan cepat, bermanuver dengan lincah, dan mampu melewati berbagai rintangan saat sedang terbang. Tak cuma untuk berburu, kemampuan terbangnya tersebut juga digunakan untuk kabur dari predator.

3. Bisa memakan bangkai dan mencuri makanan dari burung lain

Shikra (commons.wikimedia.org/Kandukuru Nagarjun)
Shikra (commons.wikimedia.org/Kandukuru Nagarjun)

Secara umum, shikra merupakan hewan soliter yang hidup menyendiri. Namun di beberapa kesempatan burung ini juga terlihat berpasanganShikra juga kerap terbang dalam upaya mencari makanan. Cara terbangnya juga khas, yaitu ia akan terbang dengan santai, terkadang akan meluncur, dan dalam beberapa kesempatan akan mengepakan sayapnya sesekali.

Sebagai burung predator, shikra bisa memakan apapun, mulai dari burung lain, mamalia kecil, sampai seranga seperti laron. Tak cuma hewan hidup, shikra juga pernah terlihat memakan bangkai. Dalam hal ini, ia pernah terlihat memakan bangkai ayam, tapi hal ini jarang dilakukan dan kemungkinan hanya terjadi saat ketersediaan makanan mulai menipis. Shikra juga terhitung cerdik dan hal tersebut terlihat dari kemampuannya mencuri makanan dari burung lain, jelas Thai National Parks.

4. Bisa digunakan sebagai alat berburu

Shikra (commons.wikimedia.org/Rana Belur dan Sugandhi Gadadhar)
Shikra (commons.wikimedia.org/Rana Belur dan Sugandhi Gadadhar)

Dilansir AviBase, shikra merupakan burung yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, khususnya bagi masyarakat di daerah India dan Pakistan. Di sana, shikra dijadikan burung pemburu dan digunakan masyarakat untuk memburu burung lain yang nantinya akan dijual atau dikonsumsi. Tercatat, shikra sangat ahli dalam menangkap berbagai jenis burung, seperti burung gagak, burung partridge, bahkan anakan ayam yang berukuran besar. Burung ini juga mudah dilatih yang mana membuat orang-orang sangat suka menjadikan shikra sebagai burung pemburu.

5. Menghuni berbagai habitat seperti hutan sampai area pemukiman

Shikra (commons.wikimedia.org/Subharnab Majumdar)
Shikra (commons.wikimedia.org/Subharnab Majumdar)

Berbicara penyebaran, shikra termasuk burung dengan penyebaran yang cukup luas karena bisa ditemukan di daratan Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, sampai Asia Tenggara. Ia juga bisa ditemukan di Indonesia, bahkan shikra tercatat sebagai hewan yang dilindungi di Indonesia. Oleh karena itu, kamu tak boleh sembarangan menangkap, memburu, membunuh, atau memperdagangkan hewan ini.

Habitat shikra juga beragam, pertama ia bisa ditemukan di daerah tertutup seperti hutan, kebun, dan daerah berkayu. Tak cuma itu, shikra juga bisa hidup di wilayah terbuka layaknya savana, padang rumput, area pertanian, sampai area pemukiman. Di pemukiman sendiri shikra sering menampakan diri di desa atau daerah yang tidak terlalu padat. Terkadang ia akan bertengger di atap rumah, di pepohonan, atau di tiang listrik.

Shikra memang tak sebesar burung predator lain seperti elang botak atau elang jawa. Namun, di balik tubuhnya yang kecil, burung ini menyimpan banyak hal unik dan menarik. Pertama, ia sangat lincah di udara dan mampu terbang dengan cepat. Burung ini juga ahli berburu, bahkan bisa digunakan sebagai burung pemburu oleh manusia. Ia juga tak hanya ditemukan di alam liar, tak jarang shikra hidup di area pemukiman yang dihuni manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us