6 Spesies Burung dengan Bentuk Jambul Memukau, Ada yang Mirip Jarum!

Dilansir laman Britannica, Elang Filipina juga dikenal sebagai "Haribon" atau burung rajawali yang memiliki jambul berwarna cokelat keemasan menyerupai mahkota singa. Jambul ini menjadi ciri khas tersendiri yang membuatnya terlihat begitu memukau, seolah mengukuhkan posisinya sebagai predator puncak di habitatnya. Hal tersebut membuat jambul mereka tidak hanya berfungsi untuk menarik pasangan, tetapi juga memberikan kesan intimidasi kepada predator lain.

Burung ini adalah salah satu burung pemangsa terbesar di dunia dengan lebar sayap mencapai 2 meter. Selain tampilan jambulnya yang menawan, elang ini juga dianggap sebagai simbol nasional Filipina dan banyak ditemukan pada prangko Filipina. Sayangnya, populasi mereka terus menurun akibat deforestasi dan perburuan liar.

Dilansir laman Saint Louis Zoo, Merpati Mahkota Victoria adalah salah satu burung paling anggun dengan jambul berbentuk kipas menyerupai renda halus. Burung ini dinamai sesuai dengan nama Ratu Victoria, karena keanggunannya yang mirip dengan mahkota kerajaan. 

Jambul mereka bisa digunakan untuk menunjukkan emosi, seperti ketertarikan pada pasangan atau kewaspadaan terhadap ancaman. Dalam beberapa budaya lokal, bulu dari jambul ini bahkan dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Merpati ini biasanya hidup di hutan-hutan Papua dan dikenal dengan warna biru-abu yang mencolok serta perilakunya yang tenang layaknya ratu. Keindahan dan kelembutannya, membuat burung ini menjadi salah satu spesies burung merpati yang paling dihormati di dunia.

Dilansir laman Nature inFocus, Monal Himalaya merupakan burung nasional Nepal yang sering dijadikan simbol keindahan alam Pegunungan Himalaya. Mereka hidup di ketinggian hingga 4.500 meter dan menjadikannya salah satu burung yang paling tahan terhadap suhu dingin ekstrem.

Burung ini memiliki jambul yang melengkung ke belakang dengan anggun, melengkapi bulu berwarna-warni yang berkilauan seperti pelangi. Uniknya, warna bulu Monal dapat berubah-ubah tergantung pada sudut cahaya, menciptakan efek optik yang memukau. Jambul pada burung jantan seringkali terlihat lebih panjang dan mencolok dibandingkan betina. Jambul ini biasa digunakan burung untuk memikat pasangan dalam ritual kawin.

Selain keindahan bulunya, Monal Himalaya juga memiliki suara khas yang sering dianggap sebagai bagian harmoni dari alam pegunungan. Burung ini memiliki peran penting dalam mitologi dan budaya lokal dan sering kali dianggap sebagai lambang keberuntungan.

Bangau Mahkota Abu-abu memiliki habitat yang tersebar di Afrika sub-Sahara dan savana dekat rawa-rawa. Dilansir laman Uganda’s National Bird, Bangau Mahkota Abu-abu memiliki jambul mahkota bulu emas yang menyerupai duri dan seringkali dijadikan simbol keanggunan di antara burung-burung rawa. Jambulnya tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga memainkan peran penting dalam tarian kawin dengan pasangannya.

Burung ini sering terlihat berjalan perlahan di perairan dangkal dan menggunakan mahkotanya untuk menarik perhatian betina ataupun menunjukkan dominasi pada wilayah tertentu. Mereka juga mampu berkomunikasi melalui gerakan jambulnya, seperti menunduk atau mengibas untuk menyampaikan pesan tertentu. Tampilan jambul yang memukau ini seringkali menjadikan mereka bintang di alam liar.

Dilansir laman WWF India, merpati Nikobar adalah burung eksotis dengan bulu leher yang menyerupai rambut panjang dan berkilau, mirip dengan seorang rockstar. Burung ini ditemukan di kepulauan Nikobar dan beberapa pulau kecil di sekitar Samudra Hindia.

Bulu-bulu "rambut" mereka berwarna hijau metalik dengan kilauan biru serta menciptakan efek yang menawan ketika berada di bawah sinar matahari. Merpati ini adalah kerabat dekat dari burung Dodo yang telah punah sehingga menjadikannya sebagai salah satu peninggalan sejarah alam yang masih hidup hingga saat ini.

Penampilan mereka yang unik dan eksotis menjadikannya salah satu burung yang paling dicari oleh para pengamat burung. Sayangnya, populasinya juga terancam oleh aktivitas manusia seperti banyaknya perburuan dan perubahan habitat.

Dilansir laman Rainforest Alliance, Curassow besar adalah burung besar yang menghuni hutan tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Mereka memiliki jambul keriting unik yang membuatnya terlihat seperti sedang mengenakan wig yang elegan. Jambul ini terdiri dari bulu-bulu hitam yang melengkung ke atas dengan berbagai arah. Burung betina cenderung memiliki jambul yang lebih kecil tetapi sering kali dihiasi dengan warna cokelat yang kontras. 

Selain penampilannya yang mencolok, burung ini juga memiliki suara rendah yang menggema. Suara ini seringkali mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan kawanan mereka.

Curassow Besar adalah burung pemakan buah yang juga berperan penting dalam penyebaran biji-bijian di habitatnya. Hal ini membuat burung memiliki hubungan simbiosis dengan beberapa spesies pohon, yang bijinya hanya bisa tumbuh setelah melewati sistem pencernaan mereka.

Burung-burung dengan tampilan jambul yang memukau ini tidak hanya menambah keindahan alam, tetapi juga mengingatkan kita sebagai manusia akan keragaman dan keunikan makhluk hidup di bumi. Tidak hanya memiliki tampilan yang memukau, beberapa spesies ini juga memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di alam. Namun, banyak dari mereka menghadapi ancaman serius akibat aktivitas manusia. Oleh sebab itu, diharapkan manusia dapat menghargai dan melindungi burung-burung ini agar keindahan dan keseimbangan di alam dapat terjaga.