Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Spesies Gurita Berbisa, Jangan Asal Sentuh!

Spesies Gurita Berbisa (americanoceans.org)
Spesies Gurita Berbisa (americanoceans.org)

Lautan adalah tempat yang menyimpan banyak misteri di Bumi. Ini adalah rumah bagi banyak hewan menakjubkan dan berbahaya.

Gurita adalah salah satu penghuni lautan yang tampak menyeramkan. Menariknya, hewan bertentakel ini tidak seberbahaya kelihatannya. Bahkan, mereka termasuk salah satu menu santapan favorit banyak orang.

Hanya saja, ada beberapa spesies gurita yang berbisa. Meskipun sebagian besar bisa hanya mampu melumpuhkan mangsa berukuran kecil, tapi beberapa mengandung bisa yang berpotensi fatal bagi manusia. 

Di sini, kita akan membahas beberapa spesies gurita berbisa yang mampu membahayakan manusia dan hewan lainnya.

1. Red octopus

Red octopus (montereybayaquarium.org)
Red octopus (montereybayaquarium.org)

Red octopus atau gurita merah memiliki warna normal merah atau coklat kemerahan. Namun, seperti gurita pada umumnya, warna ini dapat berubah dengan cepat menjadi kuning, coklat, putih, merah, atau berwarna-warni. Gurita juga bisa mengubah tekstur kulitnya agar sesuai dengan pasir atau permukaan berbatu dengan tujuan menyamar.

Jika kamu bertemu dengan gurita merah saat diving, sebaiknya jangan menyentuhnya. Pasalnya, dilansir Monterey Bay Aquarium, gurita merah memiliki gigi tajam, mereka cenderung menggigit lalu meludahkan racun pada lukanya. Penyembuhan gigitan gurita ini bisa memakan waktu hingga tiga minggu.

2. Atlantic Pygmy Octopus

Atlantic Pygmy Octopus (upload.wikimedia.org)
Atlantic Pygmy Octopus (upload.wikimedia.org)

Atlantic Pygmy Octopus berukuran sangat kecil, panjang keseluruhannya hanya sekitar 14 cm. Saat dewasa, beratnya hanya sekitar 100 gram, menjadikan mereka salah satu spesies gurita terkecil di dunia.

Dilansir Octopus World, gurita ini memakan kerang dalam jumlah besar sehingga mereka harus mengeluarkan racun yang mampu merusak sebagian besar cangkang keras kerang. Selain itu, racun Atlantic Pygmy Octopus mampu melumpuhkan mangsanya.

3. Eastern Pacific red octopus

Eastern Pacific red octopus (commons.wikimedia.org)
Eastern Pacific red octopus (commons.wikimedia.org)

Eastern Pacific red octopus hidup di sepanjang garis pantai Pasifik yang luas, dari pantai Alaska yang dingin hingga pantai Meksiko. Invertebrata berwarna merah ini memiliki nama ilmiah Octopus rubescens.

Sefalopoda ini biasanya berukuran hingga sekitar 40 cm dengan berat sekitar 150 gram. Mereka ahli dalam menyamar, yang bertujuan untuk bersembunyi dari predator dan menjebak mangsanya.

Sebagai gurita berbisa, Octopus rubescens memiliki racun kuat yang berperan penting dalam strategi perburuannya. Dijelaskan Animal Wised, saat menangkap mangsa, gurita akan dengan cepat menyuntikkan racun untuk melumpuhkan targetnya. Bisa ini utamanya digunakan untuk menangkap kepiting dan krustasea lainnya.

4. Blue-ringed octopus

Gurita cincin biru (commons.m.wikimedia.org/MurkySeb)
Gurita cincin biru (commons.m.wikimedia.org/MurkySeb)

Blue-ringed octopus ini berukuran cukup kecil dan permukaannya ditutupi cincin kecil yang berkilauan dengan warna biru. Di dalam tubuh gurita ini tersimpan tetrodotoxin, yaitu neurotoksin kuat yang dapat melumpuhkan dan membunuh manusia bahkan dalam dosis kecil.

Diterangkan Live Science, tetrodotoxin menghentikan saraf memberi sinyal ke otot dengan memblokir saluran ion natrium. Ini menyebabkan otot melemah dan lumpuh secara tiba-tiba, termasuk otot saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan henti napas dan kematian. 

5. Southern sand octopus

Southern sand octopus (collections.museumsvictoria.com.au)
Southern sand octopus (collections.museumsvictoria.com.au)

Southern sand octopus adalah gurita berukuran kecil hingga sedang dengan panjang mantel hingga 9 cm dan panjang total sekitar 42 cm. Gurita ini mempunyai kepala yang lebar dengan mata kecil yang tidak menonjol jauh di atas permukaan kepala. 

Dilansir Octo Nation, spesies gurita asli Australia selatan ini memiliki gigitan berbisa yang efektif dalam menargetkan mangsanya. Untungnya, bisa tersebut tidak berbahaya bagi manusia.

6. Giant Pacific octopus

Giant Pacific octopus (Enteroctopus dofleini) (flickr.com/Alexander Semenov)
Giant Pacific octopus (Enteroctopus dofleini) (flickr.com/Alexander Semenov)

Giant Pacific octopus dapat ditemukan di Samudra Pasifik bagian utara, mulai dari pantai Jepang hingga garis pantai terjal di Rusia. Sefalopoda bernama ilmiah Enteroctopus dofleini ini merupakan spesies berbisa terbesar di dunia. Mereka mampu tumbuh mencapai berat hingga 15 kg dan panjang lebih dari 4 m.

Giant Pacific octopus lebih menyukai dasar laut berpasir, tetapi mereka juga dapat beradaptasi di lingkungan berbatu atau terumbu karang. Keserbagunaan ini mencerminkan strategi perburuannya yang oportunistik, dengan memanfaatkan tempat berlindungnya untuk menyergap mangsa yang lengah.

Gurita ini memiliki racun kuat yang berfungsi sebagai senjata penting dalam perburuannya, dikutip dari Animal Wised. Air liur beracun ini secara efektif melumpuhkan mangsanya, terutama kepiting dan krustasea lainnya. Tidak ada laporan insiden yang melibatkan manusia, tetapi penting bagi kita untuk berhati-hati saat bertemu dengan gurita ini.

7. Caribbean Reef octopus

Spesies Gurita Berbisa (americanoceans.org)
Spesies Gurita Berbisa (americanoceans.org)

Caribbean Reef octopus adalah predator yang menjebak mangsanya dengan menyebarkan jaring seperti lengannya untuk membentuk parasut. Setelah ditangkap, mereka menggunakan paruhnya untuk mencabik-cabik mangsa. Gurita ini dapat menyuntikkan air liur berbisa ke mangsanya untuk melumpuhkannya, dikutip dari Gage Beasley Wildlife.

Bisa ini efektif melawan mangsa kecil, seperti kepiting, lobster, udang, dan berbagai jenis ikan. Namun, tidak cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan serius pada manusia.

Demikianlah beberapa spesies gurita beracun. Meskipun tidak semua gurita beracun berbahaya bagi manusia, tapi ada baiknya tetap waspada saat menemui gurita atau hewan apa pun saat kamu sedang berada di pantai. Pasalnya, hewan indah yang tampak tidak berbahaya pun bisa jadi menyimpan racun yang bisa berakibat fatal bagi manusia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us