5 Spesies Ikan Pari yang Tinggal di Maldives, Kenali Lebih Dekat!

Yang pertama adalah pari elang tutul (Aetobatus narinari), yang sepintas bentuknya seperti berlian. Bagian atas tubuhnya berwarna hitam atau biru tua dengan bintik-bintik putih, sementara bagian bawahnya berwarna putih polos. Uniknya lagi, moncongnya panjang seperti paruh bebek!

Pari elang tutul terbesar panjangnya mencapai 2,5 meter (tidak termasuk ekor) dengan berat maksimum 230 kilogram. Mereka dapat ditemukan di sekitar terumbu karang di teluk atau muara, pada kedalaman 0–60 meter di bawah permukaan laut. Makanan favoritnya ialah ikan, kerang, tiram, udang, cumi-cumi, gurita, dan bulu babi. Namun, berhati-hatilah karena di ekornya terdapat duri berbisa yang dapat menyebabkan luka serius.

Selanjutnya adalah pari gitar hidung sekop (Pseudobatos productus), yang termasuk dalam famili Rhinobatidae. Mereka dapat tumbuh sepanjang 1,7 meter dengan berat 18,4 kilogram. Habitatnya adalah di teluk dan muara, pada kedalaman 0–91 meter.

Hewan yang bisa hidup hingga 11 tahun ini mengonsumsi gurita, cumi-cumi, sotong, udang, kepiting, kerang, tiram, dan ikan. Sayangnya, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) memberikannya status ‘hampir terancam’. Ini karena mereka sering ditangkap untuk dikonsumsi manusia.

Ikan dengan nama ilmiah Dasyatis pastinaca ini termasuk dalam famili Dasyatidae. Panjang maksimalnya ialah 69,5 cm dengan berat maksimum 10,2 kilogram. Mereka kerap terlihat mengubur dirinya di dasar laut yang berpasir atau berlumpur. Tujuannya adalah berlindung dari predator sekaligus mencari mangsa (krustasea, moluska, ikan kecil, dan cacing laut).

Sengatan ekornya sangat menyakitkan tetapi biasanya tidak mengancam nyawa. Mereka dikategorikan sebagai spesies rentan oleh IUCN. Ikan ini diburu untuk diambil minyak hatinya, yang dipercaya bisa meredakan rematik, radang sendi, dan eksim.

Dari semua spesies di genusnya, pari kelawar (Aetomylaeus vespertilio) adalah yang terbesar. Mereka bisa tumbuh sepanjang 2,4 meter, sementara pari lain (seperti pari banteng atau Aetomylaeus bovinus) panjang maksimalnya 1,5 meter saja. Biasanya, mereka berenang di kedalaman 1–110 meter di bawah permukaan laut.

Hewan yang berkembang biak secara ovovivipar ini menyukai siput, kerang, dan krustasea. Sadly, status konservasinya ‘terancam’ karena diburu untuk daging dan tulang rawannya. Populasinya terus menurun, terutama di perairan Asia Tenggara.

Dari semua spesies pari, yang terbesar adalah pari manta raksasa (Mobula birostris). Lebarnya rata-rata 4–5 meter, tetapi bisa mencapai 9,1 meter. Beratnya tak kalah fantastis, yakni hingga dua ton!

Mereka lebih suka menghabiskan waktunya di laut terbuka daripada di pesisir dan mampu menyelam hingga kedalaman 1.928 meter. Sebagai filter feeder, makanannya adalah zooplankton yang didapatkan dengan membuka mulut lebar-lebar lalu disaring. Pari manta raksasa dapat hidup hingga usia 40 tahun.

Congrats, kini kamu telah mengetahui beberapa spesies pari yang kerap berseliweran di perairan Maldives. Jika berkesempatan untuk liburan ke sana, tetaplah berhati-hati dan jangan sentuh ekornya, ya!