Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Spesies Ubur-ubur dengan Jumlah Tentakel Terbanyak di Dunia

ilustrasi ubur-ubur (pixabay.com/EddieKphoto)
ilustrasi ubur-ubur (pixabay.com/EddieKphoto)

Ubur-ubur adalah salah satu spesies penghuni laut yang sangat indah. Mereka memiliki bentuk tubuh yang unik dengan dan hampir mirip seperti payung, ditambah tentakel yang membuat mereka semakin menarik. Namun dibalik bentuk tubuh mereka yang indah, mereka juga termasuk salah satu mahluk paling berbisa di muka bumi ini. American Oceans menginformasikan, bahwa terdapat lebih dari 2.000 jenis spesies ubur-ubur yang telah ditemukan di lautan.

Ubur-ubur memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang kecil hingga yang besar bahkan melebihi ukuran tubuh ikan paus. Ubur-ubur raksasa ini dapat ditemukan di laut dalam. Lanjutkan membaca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang beberapa spesies ubur-ubur yang mungkin kamu temui di laut.

1. Ubur-ubur Surai Singa (Cyanea capillata)

ilustrasi ubur-ubur surai singa (commons.wikimedia.org/Hannes Grobe)
ilustrasi ubur-ubur surai singa (commons.wikimedia.org/Hannes Grobe)

Ubur-ubur Surai Singa adalah salah satu dari spesies ubur yang hidup di laut dalam. Ubur-ubur ini diberi nama ilmiah Cynea Capillata. Dilansir American Oceans, Ubur-ubur ini adalah spesies terbesar yang ditemukan bahkan ukurannya hampir sama dengan paus biru. Panjangnya sekitar 120 kaki dan lebarnya mencapai 8 kaki. Pemberian nama Ubur-ubur Surai Singa didasarkan pada jumlah tentakel mereka yang sangat banyak mirip seperti surai. Ubur-ubur surai singa memiliki 1.200 tentakel. Masing-masing dari tentakel ini mengandung neurotoksin yang panjangnya mencapai 100 kaki.

Ubur-ubur surai singa memiliki tentakel yang ditutupi jutaan sel penyengat, menyimpan racun yang sangat menyakitkan bagi manusia. Ubur-ubur ini dapat ditemukan di lautan dalam di Samudra Arktik, Atlantik Utara, dan Pasifik Utara. Untuk bertahan hidup, ubur-ubur surai singa biasanya memakan ikan kecil, krustasea kecil, dan ubur-ubur jeli yang ukurannya lebih kecil dari mereka.

2. Ubur-ubur Topi Bunga (Olindias formosus)

ilustrasi ubur-ubur Topi Bunga (commons.wikimedia.org/Patrick Pelletier)
ilustrasi ubur-ubur Topi Bunga (commons.wikimedia.org/Patrick Pelletier)

Ubur-ubur Topi Bunga diberi nama ilmiah Olindias formosus. Ubur-ubur ini sangat cantik sesuai dengan namanya. Mereka memiliki tentakelnya berpendar dan berwarna-warni. Loncengnya berwarna transparan dan menampung enam kanal radial yang berwarna merah muda hingga koral. Besar kecilnya Ubur-ubur ini bergantung pada musim dan ketersediaan makanan.

Dilansir Dutch Shark Society, ubur-ubur Topi Bunga dapat ditemukan di barat laut Pasifik di lepas pantai Jepang tengah dan selatan, Korea Selatan, dan perairan sekitar Brasil dan Argentina. Ubur-ubur ini memiliki sengatan yang sangat beracun. Apabila sengatan mereka menyentuh kulit, dapat meninggalkan ruam yang menyakitkan.

3. Ubur-ubur Nomura (Nemopilema nomurai)

ilustrasi ubur-ubur Nomura (commons.wikimedia.org/Janne Hellsten)
ilustrasi ubur-ubur Nomura (commons.wikimedia.org/Janne Hellsten)

Ubur-ubur nomura ditemukan di laut antara Tiongkok dan Jepang. Ubur-ubur Nomura diberi nama ilmiah Nemopilema nomurai. Dilansir Outforia, ubur-ubur Nomura dapat tumbuh hingga diameter enam kaki (1,82 m) dan memiliki berat lebih dari 400 pon (181,43 kg). Ubur-ubur Nomura memiliki mekanisme pertahanan khusus. Ketika mereka merasa terancam, mereka akan melepaskan miliaran sperma dan telur yang menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi lebih banyak ubur-ubur.

Dilihat dari sistem pertahanannya, tentu tidak tepat apabila membuat mereka merasa terancam karena beresiko meningkatkan perkembangbiakan yang semakin banyak. Hal ini tidak baik bagi keseimbangan laut, karena mereka dapat memusnahkan populasi ikan. Jadi hati-hati yah jika bertemu dengan ubur-ubur nomura, sebisa mungkin jangan membuat mereka merasa terancam supaya pertumbuhan mereka dapat dihindari demi terjaganya keseimbangan laut.

4. Ubur-ubur Merah Tua (Crossota norvegica)

ilustrasi ubur-ubur Merah Tua (commons.wikimedia.org/Kevin Raskoff)
ilustrasi ubur-ubur Merah Tua (commons.wikimedia.org/Kevin Raskoff)

Ubur-ubur Merah Tua adalah spesies ubur-ubur yang jarang sekali ditemui karena ubur-ubur ini hanya ditemukan di perairan Arktik. Dutch Shark Society menginformasikan bahwa ubur-ubur Merah Tua terdapat dikedalaman kurang dari 1.000 meter / 3.300 kaki di Samudra Arktik. Meraka berukuran sangat kecil hanya sekitar 2 cm. Ubur-ubur merah tua berburu dengan sel nematocyst penyengat yang menghasilkan asam untuk membuat mangsa zooplanktonnya pingsan. Inilah cara mereka untuk bertahan hidup.

5. Ubur-ubur Penyengat Mauve

ilustrasi ubur-ubur Penyengat Mauve (pexels.com/Pawel Kalisinski)
ilustrasi ubur-ubur Penyengat Mauve (pexels.com/Pawel Kalisinski)

Ubur-ubur penyengat mauve memiliki bentuk tubuh yang sangat mirip dengan jamur. Dilansir American Oceans, spesies ubur-ubur ini dapat ditemukan di perairan hangat Mediterania dan Samudra Atlantik. Untuk bertahan hidup, ubur-ubur mauve bergantung pada nematocyst berwarna merah muda atau ungu muda yang digunakan untuk menangkap mangsanya. Dan mereka akan mengeluarkan cahaya terang di malam hari jika mereka dalam keadaan terancam atau ada sesuatu yang mengganggunya. 

Ubur-ubur Mauve memakan ubur-ubur kecil lainnya, sea squirt, krustasea, dan zooplankton. Mereka dapat bertahan hidup selama dua hingga enam bulan dan cenderung mati di perairan yang deras. Ubur-ubur ini termasuk mematikan bagi manusia karena mereka memiliki sengatan yang kuat. Efek yang ditimbulkan yaitu bekas luka seperti cambuk di seluruh tubuh. Jadi berhati-hatilah jika bertemu dengan ubur-ubur ini, jangan tertipu dengan keindahannya ya.

6. Ubur-ubur Kotak Bertangan Empat (Chiropsalmus quadrumanus)

ilustrasi ubur-ubur Kotak Bertangan Empat (commons.wikimedia.org/Open Cage)
ilustrasi ubur-ubur Kotak Bertangan Empat (commons.wikimedia.org/Open Cage)

Ubur-ubur Kotak Bertangan Empat diberi nama ilmiah Chiropsalmus quadrumanus. Ubur-ubur ini dapat ditemukan di Samudera Atlantik Barat, Teluk Meksiko, dan Samudera Pasifik. Dilansir Dutch Shark Society, bahwa ubur-ubur bertangan empat memiliki ciri-ciri tidak berwarna, transparan, dan berukuran sekitar 14 sentimeter / 5,5 inci. Ubur-ubur ini memiliki tujuh hingga sembilan tentakel penyengat yang panjangnya mencapai 4 meter / 13 kaki yang digunakan untuk menangkap makanan.

Setiap tentakel ditutupi dengan sel penyengat, yang biasanya digunakan untuk menangkap mangsa berupa ikan kecil. Ubur-ubur kotak bertangan empat dikenal karena sengatannya yang berbisa dan dapat mematikan bagi anak kecil dan diketahui dapat membunuh orang dalam hitungan menit setelah disengat. Berhati-hatilah jika kamu menjumpai spesies ubur-ubur ini ya.

7. Ubur-ubur Tawon Laut (Chironex fleckerii)

ilustrasi Ubur-ubur Tawon Laut (commons.wikimedia.org/Avispa marina)
ilustrasi Ubur-ubur Tawon Laut (commons.wikimedia.org/Avispa marina)

Ubur-ubur Tawon Laut adalah salah satu spesies ubur-ubur dengan nama ilmiah Chironex fleckerii. Dilansir Outforia, bahwa ubur-ubur Tawon Laut merupakan ubur-ubur kubozoa terbesar dengan lonceng kira-kira delapan inci (20,32 cm) dan panjang tentakel hingga sepuluh kaki (3,04 m).

Ubur-ubur Tawon laut adalah ubur-ubur paling berbisa dan mampu menghasilkan reaksi terkuat dan tercepat dibandingkan hewan berbisa lainnya. Apabila tentakel ubur-ubur ini mengenai mangsa maka langsung menyebabkan rasa sakit yang diikuti dengan gagal jantung, yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit. Racun ini digunakan untuk menangkap mangsa. 

Jika terkena manusia maka sel penyengat pada tentakel akan diaktifkan oleh tekanan dan mereka akan melepaskan racun yang sangat kuat yang langsung menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Dan jika tidak segera diobati akan menyebabkan ketidaksadaran dan kematian. Jadi harus hati-hati ya.

8. Ubur-ubur Abadi (Turritopsis dohrnii)

ilustrasi ubur-ubur Abadi (commons.wikimedia.org/Tony Wills)
ilustrasi ubur-ubur Abadi (commons.wikimedia.org/Tony Wills)

Ubur-ubur Abadi memiliki nama ilmiah Turritopsis dohrnii. Ubur-ubur abadi ditemukan di perairan beriklim sedang dan tropis dengan kemampuan luar biasa untuk hidup setelah siklus hidup normalnya. Ubur-ubur Abadi berwarna transparan dan berukuran diameter 4,5 milimeter / 0,15 inci. Diketahui bahwa ubur-ubur dewasa memiliki 80–90 tentakel.

Seperti namanya, spesies ubur-ubur ini dianggap abadi karena siklus hidupnya yang unik. Dilansir Outforia,  ubur-ubur pada umumnya memiliki siklus hidup dan mati setelah fase medusa, namun ubur-ubur abadi memiliki siklus hidup berbeda. Mereka dapat bertahan hidup berulang kali dengan cara menetap di dasar laut dan menjadi polip, yang menelurkan klon baru dari ubur-ubur asli. Perilaku ini merupakan upaya untuk pertahanan hidup, ketika merasa terancam atau kelaparan, ubur-ubur ini akan berubah menjadi polip dan hidup kembali. Proses seluler ini disebut transdifferensiasi. Unik bukan?

9.Ubur-ubur Jelatang Laut Hitam atau Nettle Seas (Chrysaora achlyos)

ilustrasi ubur-ubur Nettle Seas (pexels.com/Oday Hazeem)
ilustrasi ubur-ubur Nettle Seas (pexels.com/Oday Hazeem)

Selanjutnya ada ubur-ubur Jelatang Laut Hitam atau biasa disebut sebagai Nettle Seas. Mereka diberi nama ilmiah Chrysaora Achlyos. Spesies ubur-ubur ini memiliki ukuran tubuh yang besar. Dilansir American Oceans, Ubur-ubur ini dapat ditemukan di pantai timur dan Teluk Meksiko, pantai barat dari Alaska hingga California, dan Laut Bering. Ubur-ubur ini dapat berenang hingga 3600 kaki ke permukaan dan ke dalam laut setiap harinya.

Lonceng Nettle Seas berdiameter sekitar 17,7 inci dan terdiri dari warna kuning atau oranye. Di bawah kepala terdapat 40 tentakel yang panjangnya sekitar 12-15 kaki. Tentakel mereka mengandung sel penyengat untuk melumpuhkan mangsanya. Untuk bertahan hidup, ubur-ubur ini memakan zooplankton, ubur-ubur lain, dan larva ikan.

10. Ubur-ubur Atolla (Atolla wyvillei)

ilustrasi ubur-ubur Atolla (commons.wikimedia.org/NOAA Ocean Explorer)
ilustrasi ubur-ubur Atolla (commons.wikimedia.org/NOAA Ocean Explorer)

Ubur-ubur Atolla merupakan spesies ubur-ubur yang ditemukan dilaut terdalam di seluruh dunia. Dilansir American Oceans, ubur-ubur ini berada pada kedalaman 3,280-13,000 kaki (999,74 – 3,962,4 m) di bawah permukaan. Diameter Atolla berkisar antara satu hingga delapan inci dan panjang 1,5 inci hingga 12 kaki, termasuk 20 tentakel panjangnya. Ia memiliki tentakel ekstra panjang untuk menangkap mangsanya.

Ubur-ubur Atolla memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya. Kemampuan ini disebut dengan bioluminesensi. Perilaku ini dilakukan untuk menghindari musuh ketika ubur-ubur Atolla merasa terancam.

Setiap ubur-ubur memiliki keunikan dan keindahannya masing-masing, sehingga tidak jarang jika para penyelam menjadikan mereka sebagai target untuk ditemukan. Namun perlu hati hati jika kamu bertemu dengan mereka, karena beberapa dari mereka sangat berbahaya bahkan dapat menimbulkan kematian. Nah, spesies ubur-ubur yang mana saja yang sudah pernah kamu temui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us