Perbedaan Sugar Glider Jantan dan Betina, Simak Penjelasannya!

Sugar glider adalah hewan yang berasal dari Papua. Termasuk hewan marsupialia atau memiliki kantong pada perutnya, memiliki tubuh yang kecil, wajah yang lucu, ekor yang panjang mencapai 15 sentimeter dan bisa terbang menggunakan kakinya hingga jarak 50 meter.
Sugar glider aktif di malam hari dan istirahat pada siang hari. Ia bisa memakan segala jenis makanan mulai dari buah, sayur, hingga serangga. Sifatnya yang suka bermain dan manja membuatnya disenangi banyak orang untuk dijadikan hewan peliharaan. Jika kamu ingin menjadikan hewan satu ini sebagai teman di rumah, kenali perbedaan sugar glider jantan dan betina dan bagaimana cara membedakannya.
1. Kloaka

Sugar glider memiliki lubang untuk saluran pencernaan, saluran kemih dan saluran reproduksi yang disebut kloaka. Nah, kloaka sugar glider jantan memiliki panjang 8 sampai 10 milimeter antara anus dan ujung penis serta memiliki skrotum. Sugar glider betina memiliki kloaka 2 sampai 4 milimeter dan cenderung tidak terlihat. Pada joey atau bayi sugar glider, kloaka biasanya sudah terlihat. Kalian bisa amati dengan melihat di bawah ekor.
2. Ukuran

Sugar glider jantan memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih berat dibandingkan betina. Kepala sugar glider jantan juga cenderung lebih besar. Terlihat lebih jelas ketika sugar glider sudah memasuki usia matang. Berat sugar glider jantan mencapai 160 gram, sedangkan sugar glider betina mencapai 120 gram.
3. Kantong di perut

Sugar glider betina memiliki kantong di perut atau disebut marsupialia. Pada kantong sugar glider betina terdiri dari 4 puting susu. Karakteristik ini hanya dimiliki sugar glider betina karena difungsikan untuk anaknya ketika lahir hingga keluar kantong dengan sendirinya.
Joey akan berada di kantong induknya selama 2 bulan. Ketika anak sugar glider lahir, ia akan berjalan ke dalam kantong induk dengan dibantu induknya. Ukuran anak sugar glider yang baru lahir sebesar biji jagung, lalu akan berkembang di dalam kantong dan meminum susu pada induknya. Setelah 2 bulan, joey akan keluar dari kantong serta sudah bisa mandiri, makan sendiri, dan bisa mengenali lingkungan.
4. Aroma

Sugar glider jantan memiliki aroma yang kuat terletak pada dahi, digunakan untuk menandai daerah kekuasaannya dan menarik perhatian betina. Pada sugar glider jantan dengan usia matang, aromanya akan lebih kuat daripada jantan masih muda. Hal ini dikarenakan sugar glider berusia matang sudah siap berkembang biak. Oleh karena itu sebagai pemilik harus sering membersihkan kandang serta memandikan sugar glider dengan air hangat agar tidak bau dan merasa nyaman.
5. Botak di kepala

Kebotakan di kepala hanya terjadi pada sugar glider jantan saja. Seiring bertambahnya usia sugar glider, kebotakan akan semakin terlihat jelas dan melebar. Akibat bulu yang semakin menipis karena kebotakan, pada jantan nantinya akan muncul aroma lebih pekat karena di sanalah letak kelenjar aroma.
Menemukan perbedaan sugar glider jantan dan betina mungkin tidak mudah, apalagi kamu baru pertama kali memelihara sugar glider. Perbedaan itu mungkin akan terlihat lebih jelas seiring bertambahnya usia. Meski begitu, penjelasan di artikel ini setidaknya dapat membantumu dalam memelihara dan merawat sugar glider nantinya.