Tak Lulus Kuliah, 6 Orang Ini Sukses Jadi Tokoh Besar 

Dilansir Business Insider, Diana Spencer, Princess of Wales, pernah mengikuti West Heath Girls' School, namun ia dianggap sebagai siswa yang secara akademis di bawah rata-rata setelah gagal dalam semua ujian O-Level, ujian yang diberikan kepada siswa berusia 16 tahun di Inggris untuk menentukan tingkat pendidikan mereka.

Pada usia 16, dia meninggalkan West Heath dan sekolah di Swiss selama beberapa waktu dan akhirnya keluar dari sana juga.

Diana adalah seorang penyanyi berbakat dan sempat ingin menjadi balerina. Diana juga bekerja sebagai asisten paruh waktu di Young England Kindergarten, pusat penitipan anak dan sekolah penitipan anak. Kemudian, pada 1981, saat usianya 19 tahun, Diana bertunangan dengan Pangeran Charles dan tidak bekerja lagi.

Kolonel Harland Sanders merupakan tokoh terkenal yang ternyata sudah putus sekolah sejak masih sekolah dasar. Dilansir laman Biography, Ayahnya meninggal ketika dirinya berusia 6 tahun. Karena ibunya bekerja, dia terpaksa harus memasak untuk keluarga dan mengurus rumah.

Setelah berhenti sekolah, Sanders pernah bekerja di beberapa tempat, seperti kapal uap, pemadam kebakaran, hingga perusahaan asuransi. Pengalamannya di bidang memasak dan bisnislah yang akhirnya membuat Sanders sukses mendirikan Kentucky Fried Chicken dan menghasilkan jutaan dolar dari bisnis ini.

Dinukil laman Biography, pada 1918, ketika masih duduk di bangku sekolah menengah, Walt Disney mulai mengambil kursus malam di Academy of Fine Arts di Chicago. Disney putus sekolah pada usia 16 tahun untuk bergabung menjadi tentara. Namun, karena masih terlalu muda, ia kemudian bergabung dengan palang merah dengan menggunakan akta kelahiran palsu.

Disney dikirim ke Prancis dan menjadi sopir ambulans. Kala itu, ia pernah mengendarai ambulans yang seluruh permukaannya tertutup dengan gambar kartun yang akhirnya menginspirasinya dalam membuat karakter film.

Setelah menjadi pendiri multimiliuner Walt Disney Company dan memenangkan Presidential Medal of Freedom, Disney menerima gelar diploma dengan kehormatan pada usia 58 tahun.

Dua bulan sebelum lulus SMA, miliarder pertama yang tercatat dalam sejarah, John D. Rockefeller, Sr, memutuskan untuk putus sekolah dan mengambil kursus bisnis di Folsom Mercantile College, seperti yang dikutip dari laman Britannica.

Dia mendirikan Standard Oil Company pada 1870 dan menghasilkan miliaran dolar sebelum perusahaan tersebut dibubarkan oleh pemerintah dengan alasan monopoli. Ia menghabiskan 40 tahun terakhirnya dengan menyerahkan kekayaannya untuk kepentingan yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan.

Ironisnya, tokoh hebat yang putus sekolah ini justru telah membantu jutaan orang mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Thomas Edison dikenal sebagai ilmuwan paling produktif sepanjang masa dengan lebih dari 1.000 paten atas namanya. Beberapa yang paling terkenal, antara lain bola lampu listrik, fonograf, dan kamera gambar bergerak. Dia menjadi multimiliuner yang mandiri dan pernah memenangkan penghargaan bergengsi yaitu Congressional Gold Medal.

Dilansir laman NPS, Edison terlambat mendaftar ke sekolah lantaran dirinya sempat sakit. Terlebih lagi, saat sekolah, ia dikenal sebagai anak yang tidak fokus sehingga mendapatkan reputasi buruk dari gurunya.

Akhirnya, Edison memutuskan untuk keluar setelah menempuh pendidikan formal selama 3 bulan. Beruntung, sang ibu adalah guru sekolah sehingga Edison bisa mendapatkan pendidikan di rumah atau homeschooling.

Pendiri perusahaan Apple, Steve Jobs, memiliki karakter yang suka memberontak, termasuk dalam hal pendidikan. Laman Biography menyebutkan bahwa pada mulanya Steve Jobs menunjukkan minat dalam bidang komputasi dan menuntut ilmu di Reed College di Portland, Oregon, tetapi ia hanya bertahan selama 1 semester kemudian keluar.

Kemudian, Jobs belajar spiritualisme Timur di India sebelum kembali ke Amerika Serikat dan menemui temannya, Steve Wozniak, untuk memulai bisnis bersama.

Tidak lulus kuliah atau putus sekolah bukanlah penghalang untuk menjadi orang sukes dan dikenal banyak orang. Asalkan ada niat, usaha, dan prinsip bahwa belajar bisa di mana saja, semua orang bisa sukses seperti tokoh-tokoh di atas.